Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Review Karya - 8

Review Karya merupakan kegiatan mengulas karya sesama member yang diadakan pada Sabtu-Minggu*.

###

29-30 Juni 2019

Judul: Minerva: Revenge of the Swordman
Karya: V4IPrastomo
Tautan: https://my.w.tt/xh6EURvYF2

REVIEWS:

1. Reviewer: Zaochii

Aku bingung gimana caranya nge-review 😅

Waktu baca prolog, sejujurnya agak bundet di kepalaku. Ya wajar sih, soalnya dibawa ke masa lalu saat peperangan terjadi. Alhasil konfliknya cukup berat. Terlebih, cukup sulit membedakan tokoh-tokoh yang terlibat di dalamnya. Beberapa pengulangan kata (untuk menyebut tokoh, dalam hal ini kata kesatria) dalam deskripsi juga cukup banyak. Jadinya harus baca pelan-pelan biar bisa ngerti lagi ngapain pas perang. Dan, yah, rasa menegangkan untuk pertempurannya tidak terlalu sampai-untukku. Namun, begitu memasuki bab selanjutnya, cerita sudah mulai bisa dinikmati. Pengenalan tokoh yang secara perlahan dan memiliki ciri khas masing-masing mempermudah dalam mengingat siapa saja yang terlibat di dalamnya. Hanya saja, penyampaian tiap adegan yang terlalu singkat membuatku merasa cerita terlalu terburu-buru. Sedangkan untuk alurnya, menurutku pas. Di tiga bab pertama, sudah terlihat keterkaitan dengan prolog. Terlebih saat kemunculan Ronan, seolah menunjukkan bahwa konflik besar dari cerita Minerva akan segera dimulai UwU.

Untuk segi kepenulisan, menurutku sudah rapi dan enak dibaca, hanya saja beberapa kata tidak baku dan penggunaan partikel 'pun' masih kurang tepat. Menurutku sejauh ini enggak mengganggu sih, ketutup sama jalan cerita yang mudah diikuti.

Sekian pendapatku tentang Minerva. Mohon maaf tidak bisa memberikan review yang bagus, karena diriku bingung wkwk.

Note: Aku pikir Cheria dan Celia-atau siapa anak Ronan-itu orang yang sama masa wkwk otakku ini.

🌟

2. Reviewer: LishaNugroho

Saya baca dari prolog sampai bab 4.

Kesimpulan:
Menurut saya kisahnya cukup menarik. Alur agak sedikit cepat sepertinya, saya seperti baru masuk ke sebuah ruangan, terus gelagapan ketika ada serbuan mendadak. Saya harus berusaha mencerna, oh, ini ternyata. Oh, ini si anu. Lho, itu apa? Yang tadi maksudnya gimana? Semacam itulah. Mungkin karena otak saya sedikit lamban. Maafkan. Saya mulai sedikit menikmati ceritanya di bab 3-4. Meski ada beberapa hal yang membuat tangan saya gatal untuk memberi catatan-catatan mengenai penempatan kata namun, tetapi, dan paragraf yang kurang pas. Selanjutnya, penggunaan tanda baca dan dialog tag yang tidak tepat, kata-kata yang masih belum baku, serta penokohan yang masih kurang kuat. Beberapa kalimat tak efektif juga terdapat di beberapa paragraf.

But, saya suka ide ceritanya, WB pun juga lumayan. Not bad, lah. Terlihat sekali penulis berusaha keras dan serius meramu cerita ini.

Saran:
Perbaiki penulisan, mungkin bisa dicek lagi pedoman PUEBI ama KBBI. Buat dialog lebih mengalir lagi, hidupkan karakternya. Jangan terburu-buru di dalam alur. Sayang jika cerita yang mestinya renyah dinikmati jadi sedikit terganggu. Emosinya agak sedikit dimainkan dalam adegan yang menuntut kesedihan. Kalau bisa, buat pembaca harus menguras air mata dulu di adegan sedih sebelum masuk ke adegan selanjutnya.

Itu saja, sih, yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf atas kekurangan saya dalam memberi review. Saya tidak terlalu pandai dalam hal ini.

Semoga berkenan. 🙏Sukses!

🌟

3. Reviewer: Dacytta-Peach (out)

Hai.. Aku tadi mampir sebentar ke akunnya @⁨V41⁩.... Bacanya bentar, belum seriusan.☺

Dari sudut pandang aku, sepertinya aku perlu suasana hening untuk mampu membayangkan bagaimana bentuk fantasy Kakak. Tapi, secara garis besar, aku sudah mampu menangkap inti ceritanya.

Aku baca bagian prolog, terlepas dari KBBI atau PUEBI ya, karena aku yakin aku sendiri juga belum mahir soal kedua hal dasar itu.
Untuk cerita di prolog, cerita dikemas dengan adegan pertarungan yang tentunya begitu menegangkan. Entah kenapa aku sulit menangkap kalimat-kalimatnya. Ehm... mungkin fantasiku gak setinggi itu jadi aku kesulitan. Mungkin juga fantasinya cewek sama cowok rada beda kali ya hehe....

Secara keseluruhan, jika cerita ini dibaca pembaca cowok, maka ada kemungkinan cerita ini bakal seru dan keren abis. Adanya peperangan yang diwarnai unsur balas dendam, alur cerita yang menegangkan, cukup membuat pembaca penyuka adventure lebih tertantang untuk membaca kelanjutannya. Tetep semangat ya....☺🤭

🌟

4. Reviewer: chernobylucas

Aku baru selesai baca bab enam. Kayak yang dibilang sebelum sebelumnya, PROLOG OKE, bagus ヾ(≧▽≦*)o

Tapi, nih pas mulai bab satu, dua, ..., saranku jangan keseringan motong adegan, maksudnya lagi gini tiba-tiba gitu, kayak sebaiknya dibiarkan mengalir gitu.

WB-nya bagus, aku suka juga kalau akademi ada kelas pemanah, petarung, penyihir, dll., tapi lagi, nih, kalau aku pribadi tipe pembaca yang sukanya bab awal dikasih sentuhan yang bikin penasaran atau seru kayak entah ketemu apa gitu, baru kehidupan biasa, kayak diselang-seling jangan keseringan kehidupan biasa aja gitu entar bosan ٩(●˙-˙●)۶ atau mungkin efek perpindahan latar yang cepat (。・ω・。)

Saran nih, ya, dari sudut pandangku. aku juga lagi ncoba bikin yang kayak gitu yang kayak kusarankan ฅ'ω'ฅ

ayo berjuang ke lebih baik bersama O(≧▽≦)O

🌟

5. Reviewer: HanatsukiSakura

Ekhem.... Saat baca prolog jujur aku kebayang Fullmetal Alchemist, mungkin namanya dari sana, but no prob lah. Prolognya nyaman buat dibaca, namun terasa kurang hentakan perangnya, mungkin hanya perasaanku saja. Masih tentang feel, kesedihan Aldrich saat ibunya meninggal belum nyampai ke aku, hanya selewat dan udah, keterpurukan Aldrich pun masih belum maksimal.

Overall, aku suka kisahnya yang membagi akademi menjadi 3 kelas, itu kelas dasar semua lagi, pas dengan yang kupahami. Meski sepertinya ini cerita mainstream dimana ngambil zaman Eropa abad pertengahan (maaf kalau salah), tapi aku nyaman bacanya.
Alur bab 1, 2, dan 3 dibuat cepat mungkin untuk meringkas pertarungan final nanti biar gak terlalu bertele-tele (ini pembelajaran buat aku).
Kesan penasarannya udah dapet.
Ada typo 2-3 kata, sisanya aku menyukai keseluruhan cerita yang sudah kubaca.

Best regard,
Sakura Hanatsuki - Elemental Magister

***

Judul: Caffeine Knight ALPA feat. Profesor Frik
Karya: HanatsukiSakura
Tautan: https://my.w.tt/rv6yOJEYF2

REVIEWS:

1. Reviewer: chernobylucas

BANG FIKRRRIII, ceritamu humor sekaleh (σ≧▽≦)σ Satu kata tuh "Ini bang fikri banget!" eh satu kalimat sih.

Enjoy-nya dapet, ceritanya santai gitu, ada info-infonya juga. Cuma kubaca ada yang keceplosan pakai "saya" dan bukan "aku". Juga penggunaan elipsis, di-, ke-, sama itu kata baku, meski narasinya pakai bahasa sehari-hari
Nafas = napas
Berfikir = berpikir
Itu sih yang kuingat (≧∇≦)

Terus ada beberapa typo, nunggu revisi cakep, Bang, ngakak sumpah, aku ketawa tiap ada pesanan, terus yang jeketi sama humu (。・ω・。)

Segitu deh, dari Cherry.

🌟

2. Reviewer: Dacytta-Peach (out)

Hai, aku mau me-review cerita unik bin menarik dari Kk @⁨Fikri Bahrudin⁩ yang judulnya Caffein Knight ALPA feat. Profesor Frik.

Duh.... Panjang ya judulnya....☺☺..

Pertama kali baca, yang tertanam dalam benakku adalah bahasa yang digunakan penulis begitu segar, ringan, dan alurnya mengalir. Hanya saja aku perlu beberapa kali memahami ketika si tokoh 'aku' ada dua di sini yakni Alfi dan si Profesor Frik. Oke, setelah memahami cukup lama akhirnya saya paham bahwa tokoh paling dominan di sini adalah Alfi. ☺

Idenya segar, penulis mengangkat tentang kopi, minuman yang familier ada di sekitar kita. Hanya saja, tidak kepikiran juga di benak saya ada seorang kesatria kopi. Aneh tapi ini unik. So awesome!☺

Untuk KBBI dan PUEBI, sama seperti sebelumnya, saya tidak berani singgung karena saya sendiri kurang pintar di bagian hal itu.🤭

Untuk ke depannya, tulisan fresh, ringan, dan humor seperti ini bisa dipertahankan dengan ukuran yang pas. Saya yakin ide yang unik seperti ini bisa tertanam dalam memori pembacanya jika penulis mampu membawa tema unik ini menjadi sebuah adventure yang mahahebat.

Buat penulis, selalu menulis, terus semangat. Pertahankan ide-ide segar! ☺🙏

🌟

3. Reviewer: Rifqi Prastomo a.k.a. V4IPrastomo

Ketika aku membaca bagian awalnya, kesan misteri mulai kudapatkan, terutama di bagian sebuah cairan aneh yang berubah bentuk. Lalu membaca bagian pertama, aku seperti membaca novel "My Stupid Boss" karya Chaos@work. Aku seperti sedang membaca curhatan seorang barista dan pekerjaannya. Dengan pembawaan yang lebih santai, cerita ini terasa lebih natural. Aku juga sangat terhibur hingga cengar-cengir sendiri ketika membaca cerita ini. Ternyata seperti ini kehidupan para barista, penuh dengan keunikan dan lawakan yang khas. Aku sempat tertawa saat membaca adegan bertemu dengan seorang pria yang Alvi anggap homo. Tingkahnya yang tidak biasa membuatku berpikir bahwa ini beneran pria homo. Namun, setelah baca bab berikutnya baru jelas siapa dia sebenarnya. Sampe maunya dipanggil Om🤣

Dari segi kepenulisan, menurut aku cukup bagus. Apalagi karena ini ditulis dengan bahasa yang tidak baku dan santai, jadi lebih mudah dipahami. Selain itu, aku juga menemukan typo dan penulisan kata yang kurang tepat, seperti nafas, seharusnya ditulis napas.

Lalu dari penokohan, menurut aku cukup kuat. Nadilla yang sering menggoda Alvi yang menurut aku paling menarik. Aku merasa bahwa sepertinya mereka berdua akan saling suka😅 terus watak Profesor Erik juga bagus, meski diawal sempat kupikir beneran homo😂.

Kemudian, bagian selingan. Aku sempat kejebak di bab selingan. Kupikir itu alurnya, tapi kenapa malah bahas manfaat kopi🤣 setelah kucek lagi, ternyata itu bukan bab ceritanya😅 informasi seperti itu sih memang bagus, tapi sebaiknya diletakkan setelah lima bab pertama. Menurut aku biar ada jeda istirahat ketika membaca.

Oke segitu aja dari aku. Mohon maaf jika ada kekurangan. Sejujurnya aku tidak terlalu pandai menilai😅 Terima kasih.

Oh, hampir lupa. Aku sama sekali tidak menghirup aroma kopi yang ditulis di cerita ini. Lain kali bagi-bagi kopi beneran aja🤣🤣🤣.

🌟

4. Reviewer: Zaochii

Unik, itu kesan pertama saat baca cerita ini. Idenya segar, bahasa yang digunakan ringan, juga bumbu humor yang receh membuat cerita ini tidak membosankan. Bahkan, ide untuk Shinobi kafe(?) tempat Alvi bekerja juga unik. Apa ini ada dunia nyata?

Karakteristik dari tiap-tiap tokoh juga mudah diingat, mengingat selain Alvi dan Profesor Frik, beberapa teman Alvi pun memiliki ciri khas dan gaya bicara yang mudah diingan. Good job!

Sayangnya, beberapa kesalahan teknis yang masih cukup banyak seperti penggunaan tanda baca, partikel pun, huruf kapital, preposisi, masih banyak dijumpai di cerita ini. Selain itu, narasi yang ditulis begitu santai dan bebas cukup mengganggu-untukku. Mungkin karena penulis berfokus pada genre humornya sehingga mencoba menciptakan suasanya yang santai dalam menulis cerita(?). Sayangnya, untukku pribadi, masih agak risi dengan penggunaan kata-kata yang tidak baku di narasi. Tidak masalah bila itu ditulis di dialog, tapi untuk narasi ... hmm itu membuat sedikit semangatku berkurang. But yeah, gaya penulisan setiap orang berbeda. Aku tidak mengatakan itu salah dan buruk.

Nah, selain itu, jarang-jarang ada cerita yang penuh dengan pengetahuan. Hai Profesor Frik, terima kasih atas ilmu yang kau berikan. Selain bertualang bersama Alvi, di cerita ini pula kita bisa belajar mengenai kopi, langsung dari tukang kopinya langsung UwU. Buat kalian yang kepo sama si Hitam Pahit-Menyegarkan ini, cerita ini menjadi pilihan yang tepat untuk dibaca. Percayalah, gaya penulisannya yang ringan dan humoran recehnya membuat kalian tidak sadar sedang belajar.

Oke, cukup sekian. Maafkan kalau kalimatku ambigu dan menyinggung.

With Love,
Amuba Iler, makhluk terimut di Fantasia. (Ah masa???)

🌟

5. Reviewer: LishaNugroho

Unik, temanya beda ama yang lain. Humornya khas, mengingatkan saya pada gaya si penulis sebenarnya. Ha ha ha. Idenya saya acungin jempol karena berani bermain di luar perkiraan orang. Saya kayaknya malah belum nemu cerita yang sama ide atau temanya dengan kisah milik Fikri ini. Jadi, bolehlah kalau dikatakan si penulis cukup kreatif dalam mencari ide, yang masih berhubungan dengan sesuatu yang ia tahu dari kesehariannya. Namun, dia ramu menjadi sebuah kisah menarik dibumbui humor yang cukup renyah. Salut untuk itu.

But, nah ini ada sedikit, sih, kalau boleh saya sampaikan. Ehem. Tolong perhatikan dan cek lagi PUEBI. Saya berharap tadinya ini akan ditulis dalam bahasa baku. Namun, saya bisa memahami tingkat kesulitan mengolah cerita komedi dalam bahasa baku, mungkin agak sulit, ya. Jika bisa, saya rasa akan lebih keren.

Oh, ya. Tambahan lagi, ada beberapa kalimat tidak efektif di beberapa paragraf juga. Begitu pun ketidaktepatan penggunaan tanda baca dan kata yang dipisah.

Saya juga menemukan penggunaan dialog tag yang tidak tepat.
"Aku kan takut kak, jadi ngumpet aja disini," serunya, sambil memasang wajah sendu yang menggemaskan. Benar-benar menggemaskan.
diubah menjadi:
"Aku, kan, takut, Kak. Jadi, aku ngumpet aja di sini," jawabnya beralasan sambil memasang wajah sendu yang benar-benar menggemaskan.

Benar-benar menggemaskan menurut saya gak perlu lagi ditambahkan ulang karena sudah ada kalimat yang menjelaskan sebelumnya. Jadi, bisa digabungkan saja biar efektif.

Penempatan kata namun, tetapi juga masih ada yang keliru.
[Namun, tetapi] Bikin aja rumus gitu biar inget. Okay?

Oh, saya juga agak terganggu dengan kata yang tidak konsisten. Kadang pakai aku, lalu berikutnya menggunakan gue. Sebaiknya konsisten, ya. Termasuk konsisten pada nama penulis. Saya bingung. HanatsukiSakura, tetapi di profilnya Fikri Bachrudin. Meski berbau misteri itu menantang keingintahuan, tetap saja saya merasa sedikit janggal (maaf) dan mengernyitkan kening, jika saya tidak mengenal penulis. Untungnya, sih, saya kenal. Jadi, gak bingung amat.

Saran:
Pelajari lagi pedoman PUEBI, dll.. Cek dan perbaiki tulisannya (ketikannya). Semoga nanti versi revisinya bisa segera saya baca. Sayang, lo. Cerita dengan tema unik, tetapi tidak diramu dengan bijak.

Demikian saja review dari saya. Mohon maaf bila ada kata-kata yang tak menyenangkan.

Semangat buat Fikri. Lanjutkan, semoga bisa diterbitkan. Aamiin....
.

========

Keterangan:
*apabila memungkinkan

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro