Review Karya - 10
Review Karya merupakan kegiatan mengulas karya sesama member yang diadakan pada Sabtu-Minggu*.
###
30 November—1 Desember 2019
⭐⭐⭐
Judul: Torrent's Kanaya
Penulis: LishaNugroho
Tautan: https://my.w.tt/Dp2pgnPYF2
REVIEWS:
1. Oleh: zuraida27thamrin
Pertama kali baca saya langsung takjub dengan istilah-istilah yang dibuat khusus oleh author, baik itu istilah maupun bahasa. Saya merasa memasuki sebuah dunia baru yang utuh. Diksi yang digunakan rapi dan lugas menggambarkan kisah Torrent dan Lavina yang manis. Bikin senyum-senyum sendiri pas baca. Pada chapter selanjutnya saya berharap dapat melihat suguhan action, mengingat masing-masing tokoh sepertinya memiliki keahlian masing-masing.
🌟
2. Oleh: rimaspawestri
Kisah sebuah percintaan unik dari Negeri Aleronn yang mengagumkan. Cerita ini membawa pembaca mengenali bagaimana arti dari persahabatan, keluarga, dan juga cinta. Dari segi bahasa, penulis menggunakan diksi yang apik dan tidak berbelit-belit. Walaupun cerita ini termasuk high fantasy, tapi kesannya tidak berat sama sekali. Pengenalan latar tempat juga begitu mendetail, terlebih lagi penulis menggunakan bahasa yang digunakan khusus pada ceritanya. Bagi pengabdi cerita fantasi, cerita ini dapat dijadikan rekomendasi.
🌟
3. Oleh: raziyatan
Baiklah, dari segi POV Kakak menggunakan POV 1 yang gantian setiap bab, menurutku Kakak sudah bagus menggunakannya karena Kakak bisa konsisten gantian dari kepala yang satu ke kepala yang lain. Hanya saja menurutku POV 1 yang gantian ini kadang bisa jadi pemborosan kalau gak dimanfaatkan semaksimal mungkin, misalnya di bab 2 Kakak nunjukin kalau Lavina itu "anak yang gila" Lavina juga ngasih tahu "sederetan pengalaman jahilnya pada Torent", nah pas di bab 3 masih juga dibahas tentang adegan jahilnya Lavina pada Torent "lagi", tapi kali ini pada sudut pandang yang berbeda. Jadi, menurutku sebenarnya tidak perlu ngulang yang udah dikasih tahu sebelumnya, hehe. Intinya gak apa-apa kalau mau dibuat POV 1 gantian, tapi usahakan buat setiap kalimat itu penting.
Untuk selanjutnya, cerita Kakak itu mengalir setiap adegannya bisa dibayangkan, cuma maaf adegannya kadang kayak jalan tol, jadinya lebih banyak "menceritakan" (saat ini ada di sini dan selanjutnya langsung ke sini dan ke sini) kalau Kakak mau Kakak juga bisa maksimalin deskripsinya supaya jalannya lebih normal.
Biasanya bab awal itu bab yang rawan, sebenarnya yang aku lihat di bab awal itu kebanyakan tentang "sifat kekanakan" tokoh utama dan Kanaya-nya dibanding jalan cerita yang sesungguhnya. Aku harap untuk selanjutnya ada konflik lain dalam journey mereka daripada konflik di seputar lingkungan pasangan kekasihnya saja.
Kak, untuk tambahan aku kasih tips subgenre ini, ya.
Biasanya romantic fantasy/fantastic romance memfokuskan interaksi romantis dengan latar fantasi, biasanya si heroine-nya itu tersisihkan kayak gak punya rumah atau terbuang, dll.. Dan di perjalanan menuju tempat di mana dia berada nanti, dia bertemu dengan seseorang dan jatuh cinta dengannya. Nah, dalam perjalanan ini akan ada kisah yang romantis dengan latar fantasi. Contohnya kayak Cinderella, Snow White, Sleeping Beauty hampir semua tokohnya gak punya tempat untuk "tinggal dan tenang untuk hidupnya" wkwkwk.
Eh, tapi Kakak tenang aja. Kakak gak perlu ganti cerita Kakak itu cuma tips aja, hehehe.
🌟
4. Oleh: Zaochii
Gak jauh beda sama dua pendahulunya, seri ke-3 ini gaya berceritanya udah Mama banget deh dengan narasinya yang tetap detil sampai gak ada informasi yang gak disebut. Enak. Aku gak tau mau review apa, aku gak bisa ngasih kritikan buat Bebeb Torrent
~Ah, ada 1 sih kekurangannya, nama tokoh Kanaya harusnya jangan Lavina, tapi Zao.~
Aku suka gimana Mama menggambarkan sosok Torrent. Ngeselin, tapi manis. Ah aku makin jatuh cinta sama dia <3
🌟
5. Oleh: nariesca
(+) World building-nya keren, aku selalu kagum sama penulis fantasy yang total fantasy-nya, yang sampai bisa menciptakan dunia sendiri dengan detail rumit yang kudu dipikirin bener-bener sambil mikirin plot, dll., bahkan Kak Lisha sampai bikin bahasa sendiri.
(-) Menurutku di bab awal jangan terlalu banyak mengenalkan tokoh. Baiknya fokus perkenalkan tokoh utamanya dulu. Atau mungkin ini karya sekuel yang kedua? Kalau ini sekuel kedua atau seterusnya, enggak masalah sih nyebutin banyak nama di bab awal, soalnya pembaca pasti udah kenal mereka di sekuel pertama.
🌟
6. Oleh: arishandi99
As you know
Fantasi tanpa world and character building rasanya kurang lengkap.
Karya Kak Lisha mampu menyuguhkan itu semaksimal mungkin. Tentunya kamu bakal ketemu kamus kata yang berbeda untuk dunianya.
Baca 1 bab ... ini kurang.
Baca 2 bab ... baik, ini menarik.
Baca 3 bab ... kamu nggak akan bisa berhenti sampai tuntas.
🌟
7. Oleh: Lucien_Dire
Di part awal aku dibuat kebingungan dengan istilah yang cari di Google pun aku enggak nemu artinya, ternyata ini adalah kata yang dibuat sendiri dan keterangannya ada di bawah😍.
World building-nya kereeen. Ceritanya terasa ringan dibaca. Ketawa sendiri sampai-sampai enggak sadar udah bab 3. Sekalipun masih enggak terlalu paham karena ini seri ke-3. Jadi kayaknya perlu baca dari seri pertama, nih😁
Aku suka karakter cewek begajulan kayak Lavina.
🌟
8. Oleh: aeflytte
Aku belum kesampaian selesai baca Aleronn bahkan /hiks/ tapi karena ini satu universe, aku masih kagum sama kematangan Kak Lisha bikin worldbuilding (plis itu istilah-istilahnya :") bahasanya, kata-kata sapaaan :') itu keren). Alurnya mengalir, dialog para tokohnya mengalir dan enggak kaku. Selain itu, di sana juga ditemukan detail-detail yang mendukung 😶.
Kalau menurutku, perpindahan POV antara Torrent sama Lavina masih belum kerasa kuat perbedaan karakternya. Mungkin karena aku hanya baca 3 bab awal, jadi bisa saja seterusnya udah berbeda.
Saya juga pertama kali review karya, jadi saya mohon maaf kalau terdapat banyak kesalahan dalam review ini :''
🌟
9. Oleh: NataSalama
Beruntung aku sudah baca bab awal buku pertama, jadi, agak nalar dengan bahasa uniknya.
Baca cerita ini, aku berasa baca Legend series karya Marie Lu. Ada dua sudut pandang. Aku suka, seolah aku memahami perasaan dua orang yang berbeda.
Idenya oke, bahasanya juga mudah dipahami. Tapi untuk pelupa sepertiku, aku harus banyak menghapal dan membedakan antara nama dan gelar.
Ada pertanyaan:
1.
Aku mengangguk, seperti biasa, tanpa memperlihatkan ekspresi. “Aku menunggu Damien dan Leon, Ma.”
“Baiklah. Sampai bertemu di pesta Raven ,” ujarnya sembari tersenyum sebelum menghilang dari balik pintu saat tak kunjung mendapat jawaban dariku.
Kan itu sudah dijawab, kenapa masih tunggu jawaban lagi?
2.
Bisa terbang, tapi masih harus naik kendaraan hanya karena khawatir rambut berantakan kena tiup angin? wow!
***
Judul: Northern Lights
Penulis: arishandi99
Tautan: https://my.w.tt/TB6cKmRYF2
REVIEWS:
1. Oleh: raziyatan
Maaf, Kak, sebelumnya jangan tersinggung, ya. Menurutku ceritanya rasanya dingin (bab 1 - 3), bukan karena penulisannya soalnya kalau penulisan sudah bagus banget. Hanya saja secara menyeluruh menurutku lebih dominan ke majas dan pikiran tokoh, sedangkan deskripsi adegannya sendiri seolah-olah kayak loncat-loncat padahal enggak, rasanya sebagai pembaca (aku, tapi gak semua orang) belum bisa sepenuhnya menyatu dengan ceritanya. Jadi, harus baca pelan-pelan dan diulang-ulang baru paham serta baru sadar kalau ini cerita yang menarik. Mungkin karena saking indahnya kata-katanya sampai kayak puisi, hasilnya aku yang lebih suka baca cerita dengan deskripsi yang dipahami dan langsung ke adegannya jadi ngerasa samar-samar pas baca untuk "pertama kalinya" wkwkwk.
Intinya cerita Kakak itu menarik, cuma Kakak cenderung memperindah setiap kalimatnya dibandingkan menunjukkan setiap adegan dengan deskripsi yang wajar. Sebenarnya itu yang buat kadang "gak ngalir" ceritanya.
Tapi semangat terus, ya, Kak!😘
🌟
2. Oleh: zuraida27thamrin
Saya suka dengan ide ceritanya. Aura gelap dari dark fantasy sangat terasa sejak awal cerita. Diksi yang digunakan rapi dan sangat indah. Namun, saya berharap bisa mengetahui lebih detail mengenai tempat mereka tinggal, seperti suasana, musim, serta tempat di mana mereka bersekolah.
Sekian review dari saya, semoga berkenan😊
🌟
3. Oleh: LishaNugroho
Impressed and amazed. Dua kata itu yang saya rasakan saat membaca cerita ini. Meski saya harus membaca ulang untuk lebih memahami kisah ini yang cukup menarik. Ide cerita yang unik dibalut pemilihan kata yang cantik. Penulis cukup piawai dalam deskripsi, salah satu poin yang membuat saya tertarik. Bagi yang suka cerita fantasi dengan ide yang beda dan berani, kisah ini bisa jadi rekomendasi.
🌟
4. Oleh: Lucien_Dire
Buatku, cerita ini butuh pemahaman yang lebih untuk mengerti arti kalimat-kalimatnya. Barulah tahu kalau cerita ini sebenarnya cerita yang menarik. Aku sendiri butuh fokus dan ketenangan luar biasa untuk bisa menikmatinya. Ada beberapa paragraf yang harus aku baca ulang agar lebih paham. Saat udah paham, cerita ini membuatku hanyut ke dalamnya, ingin membaca lagi, lagi, dan lagi. 😍
🐻🐻🐻🐻
🌟
5. Oleh: aeflytte
Pertama kali baca langsung disuguhi sama adegan menegangkan, tapi mengalir dengan baik. Selain itu, Kak Aris juga banyak menggunakan kata-kata yang enggak lazim digunakan orang-orang, jadi membaca sekalian memperkaya kosakata 😶. Bukunya sudah terbit, ya, Kak? Congrats, ya, Kak🎉
🌟
6. Oleh: NataSalama
Typo: Sering muncul tanda penghubung di beberapa kata yang bukan kata ulang.
kedikan apa ya? Kucari di KBBI tidak nemu.
Kalau baca langsung prolog tanpa baca deskripsinya, aku sama sekali tidak ngerti ceritanya, bahkan baca prolognya aja butuh konsentrasi tinggi karena bingung, baca chapter 1 malah ngantuk, baca ulang baru aku paham ceritanya.
Mungkin faktor bahasa, ya, kalau menurutku bahasanya tinggi meski bukan bahasa sastra yang puitis. Tiap orang punya daya tangkap berbeda kan untuk mengerti cerita dan maksud setiap tulisan. Dan aku agak susah baca ini.
Idenya oke, kayaknya lain dari yang lain, mungkin karena baru baca bab awal saja jadi, berasa auranya lain. Penasaran!
Per bab/chapter-nya panjang tanpa jeda, jadi mataku lelah bacanya, chapter 2 masih ada jeda, aku bisa rehat sejenak buat memahami isinya.
Kalau itu buku pertama yang sudah terbit, ada lanjutannya lagi, enggak? Selamat, ya, untuk buku pertamanya.
========
Keterangan:
*apabila memungkinkan
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro