05. Brotherhood #DaeChen Ⅲ
❥❥❥ Hari itu adalah kiamat bagi Baekhyun dan Chen, apa yang dia takutkan sudah terjadi bahkan lebih cepat dari dugaannya. Orang itu menyebarkan semua hal yang dia ketahui, foto-foto dan video percintaan mereka semalam terekam, itu diperkuat dengan bukti chat mesra mereka sejak tahun 2017 yang kini tersebar luas di internet. Para penggemar kemudian berbondong-bondong cocokologi beberapa kemesraan mereka yang awalnya hanya dianggap fanservice.
Satu-satunya panggilan yang dia angkat adalah dari perusahaan yang menyuruhnya menunggu.
"Jangan pergi ke mana-mana, tetaplah di apartemenmu sampai manager Jinuk menjemputmu. Ada banyak wartawan dan penggemar di mana-mana."
Baekhyun berteriak pada layar ponsel. "Bagaimana dengan Chen!"
Hening. "Dia tidak ada bersamamu?"
"Tidak, dia baru saja keluar entah ke mana tanpa memberitahuku. Aku pikir dia pergi menemui kalian." Baekhyun menjambak rambutnya frustasi.
"Kalian berdua harus tetap bersembunyi dan biarkan agensi menyelesaikan ini, aku akan pergi mencari Chen. Tetap tinggal di apartemen."
Tanpa menjawab lebih lanjut, Baekhyun menutup teleponnya. "Sepertinya aku tahu kamu pergi ke mana, Chen."
Dari semua anggota EXO, Chen adalah member paling tertutup, dari semua orang, dia sangat tertutup, bahkan mungkin pada dirinya sendiri, dia sangat tertutup dan tak jujur. Jauh berbanding terbalik dengan kepribadian ceria dan malaikat yang selama ini penggemar ketahui melekat padanya.
❥❥❥
Berbohong itu risikonya tinggi, satu kali berbohong maka kita membutuhkan kebohongan lain untuk menutupi kebohongan sebelumnya. Tidak akan pernah ada akhir, semakin lama akan semakin membesar dan menjerat siapa pun yang melakukan kebohongan dalam penderitaan. Tidak akan ada lagi siapa pun yang mempercayai, sekali pun keduanya sama-sama pembohong.
Sejak kecil keduanya tumbuh bersama di panti asuhan, Chen dan Jongdae adalah saudara kembar indentik yang kompak, siapa pun yang melihatnya akan merasa senang, itu juga yang membuat sepasang suami-istri mandul rela mengadopsi keduanya. Chen dan Jongdae dibesarkan dengan penuh kasih sayang.
Berbeda dengan Chen, Jongdae tidak terlalu berbakat, dia mewarisi semua kepayahan yang orang tua biologis mereka miliki; kesialan. Ketika dirinya harus melihat sang kakak bersinar terang disoraki ribuan penggemar yang mencintainya, dia malu pada dirinya sendiri, dia iri pada saudaranya sendiri.
"Seharusnya aku juga memiliki kehidupan yang seperti itu."
Dia yang seharusnya berdiri bersama 11 anggota EXO itu, karena dia yang pertama kali melakukan audisi dan mengajak Chen untuk melakukannya juga. Keduanya memiliki cita-cita yang sama, namun hanya ada satu yang berhasil.
"Mungkin aku sudah menjadi penyanyi yang hebat sekarang andai saja Chen tidak memboikotku dari hampir semua agensi hiburan di Korea Selatan." Bersama soju dan makanan ringannya, Jongdae tertawa-tawa sendiri. "Dipikir berapa kali pun masih tidak habis pikir, bisa-bisanya dia melakukan itu padaku, kakak macam apa dia."
Brak! Brak! Brak! Brak!
Jongdae terkekeh geli ketika menyadari siapa yang datang sepagi itu dan mengebrak-ngebrak pintu rumahnya.
"Malas membukanya, ahh." Dengan santai dia justru memejamkan matanya sambil tiduran di atas sofa.
BRAK! BRAK! BRAK!
"Berisik!" Meski setengah hati, Jongdae membuka pintu rumahnya. Rasanya seperti mengalami dejavu ketika lagi-lagi Chen mendorongnya hingga jatuh dengan aura marah.
"Apa yang kamu lakukan!" geram Chen, "kau menghancurkan hidupku!"
Jongdae bangkit. "Maksudnya?"
"Munafik! Kamu yang menyebarkan hubunganku dengan Baekhyun ke publik, kan!" Chen mengeram marah, saat ini karirnya, Baekhyun, dan EXO tengah dipertaruhkan. "Jawab aku!"
"Kalau iya, kenapa?" Jongdae memiringkan kepalanya. "Sekarang siapa yang munafik? Ini hanya seperti kotak Pandora, Chen. Siapa yang memulainya? Itu kamu."
Chen mendecih. "Kenapa kamu tidak membiarkan saja ini berlalu dan berjalan seperti semestinya? Kamu sama saja denganku!"
Jongdae mengembuskan napas kesal. "Harusnya aku yang berbicara seperti itu, kamu sudah benar-benar menjadi diriku seutuhnya, ya."
"Karena kita saudara kembar?"
Semua itu berawal dari beberapa tahun silam ketika tanpa sengaja Jongdae mendapatkan kalung misterius dari salah satu anggota EXO yang akhirnya sekarang menjadi orang paling berharga dalam hidupnya, Jongdae sudah sangat lama iri dengan Chen. Kalung itu membuatnya sangat egois, tanpa memikirkan hubungan persaudaraan mereka lagi, Jongdae meminta kalung itu melakukan pertukaran nasib.
Chen yang sudah debut di Tiongkok bersama lima anggota lain tiba-tiba berada di Korea Selatan, di kontrakan kecil milik Jongdae dan ketika dia melihat televisi, Jongdae sudah berdiri di atas panggung bersama anggota EXO lainnya sebagai dirinya. Tidak ada siapa pun yang mempercayainya, dia hanya terlihat seperti pembual aneh. Yang lebih membuat kesal adalah fakta bahwa Jongdae berkerjasama dengan Lee Sooman untuk memblokirnya dari banyak agensi hiburan.
"Jangan balas dendam," ucap Jongdae atau yang sekarang sudah menjadi Chen.
Sementara Chen yang kini berstatus sebagai Jongdae membuka kulkasnya yang kosong, hanya ada beberapa telur dan makanan cepat saji di dalamnya, dia mengambil botol berisi air mineral. "Aku butuh alasan."
"Debut solomu sukses, orang-orang menyukai warna musikmu." Chen menunduk. "Lalu, aku mencintai Baekhyun dan kamu kan menyukai orang lain."
Jongdae duduk disamping Chen yang tengah menyandar pada tembok. "Andai dia tidak memberimu kalung ini aku mungkin juga akan tertarik padanya."
Chen mengerutkan keningnya. "Kalung ini? Baekhyun juga memberikannya padamu?"
Jongdae mengeluarkan kalung yang tengah dikenakannya. "Kan aku sudah bilang, ini hanya seperti kotak Pandora. Semua masalah berawal dari kalian berdua."
Hening. Kedua bersaudara itu sibuk dalam pemikiran masing-masing, sampai akhirnya Jongdae kembali memecah hening.
"Kamu tidak pernah bertanya padanya dia dapat kalung ajaib ini dari mana?"
Chen menggeleng, setelah emosinya cukup reda, dia baru merasakan area belakangnya yang sakit akibat bergumpalan panasnya semalam.
"Padahal kan kalian beruda selalu bersama, kamu menyia-nyiakan kesempatan emas."
"Aku tidak berani."
"Kenapa? Apa dia akan langsung mengulitimu jika kamu bertanya?"
"Itu berlebihan. Meski dia selalu memberikan aura cerah pada penggemar, tapi kalau dibelakang panggung dia bukan orang yang seperti itu."
"Kamu tidak merasa curiga padanya?"
"Untuk apa? Dia selalu melindungiku."
Dalam hati Jongdae berdecih, adiknya itu yang sekarang sudah menjadi kakaknya benar-benar telah dibutakan oleh cinta.
"Jadi ...." Chen menggantung kata-katanya, dia harus segera menyelesaikan ini. "Kamu akan tetap balas dendam padaku, Jongdae?"
"Dan pada Baekhyun," ralat Jongdae, "iya."
Chen bangkit dari posisi terduduknya, dia memandang Jongdae dengan tatapan kesal. "Padahal hidupku mungkin sekarang sudah hancur, sebentar lagi aku akan ditendang dari agensi jika penggemar menentang hubungan terlarang ini. Belum lagi mereka yang mulai mengetahui bahwa aku tidak pernah mengakuimu sebagai saudara."
"Maka dari itu." Jongdae ikut bangkit. "Jika kita kembali ke masa lalu dengan perantara kalung ini, semuanya akan baik-baik saja karena insiden yang terjadi sekarang pasti juga akan lenyap." Dia kemudian tersenyum mengejek. "Ide bagus, 'kan?"
"Semuanya tidak akan pernah berakhir."
"Jadi, kamu masih tidak ingin melepaskan hidupmu yang sudah hancur, Jongdae-eh, maksudnya, Chen?" ejek Jongdae dan Chen menatapnya tanpa berkedip.
"Mungkin-tidak, ini memang sepenuhnya salahku yang egois." Chen berlutut dihadapan Jongdae dengan penuh penyesalan. "Aku yang tidak berbakat ini iri padamu, aku yang terlalu egois merebut kehidupanmu dan menghancurkan semua kesempatanmu. Aku yang munafik tidak pernah mau menerimamu dalam hidupku dan membiarkanmu berjuang seorang diri."
Seseorang yang baru sampai, menguping pembicaraan kedua kakak-beradik itu di luar pintu dalam kebisuan.
"Aku mohon jangan balas dendam," mintanya sekali lagi, "maafkan aku yang egois ini. Tapi kamu pasti juga sadar kan, Chen, sekali pun kali ini kamu berhasil balas dendam, di masa yang akan datang, aku harus melakukan hal yang sama padamu; balas dendam. Karena kalung itu, ini tidak akan pernah ada habisnya. Salah satu diantara kita harus menyudahinya, kamu adalah yang paling dewasa diantara kita berdua, jadi aku memohon dengan sangat padamu untuk menghentikan ini." Chen bahkan menyebut nama asli Jongdae, untuk kali ini, dia tidak akan membiarkan Chen kehilangan jati dirinya lagi.
Selama beberapa menit lamanya, tak ada satu pun dari kedua orang itu yang bersuara hingga Baekhyun yang sejak tadi bersembunyi di belakang pintu akhirnya tak tahan dan memutuskan untuk keluar. Dia hanya berkata untuk menjemput Chen dan membawanya bersembunyi dari para wartawan dan penggemar tanpa sedikit pun mengungkit apa saja yang sudah kedua saudara itu bicarakan.
Agensi yang menaungi Jongdae adalah P Nation, itu membuat Jongdae banyak memiliki interaksi dengan banyak penyanyi papan atas seperti Jessi, HyunA, bahkan PSY. Selama setahun itu, Jongdae begitu bersinar, dia sukses dengan lagu-lagunya yang berwarna modern-rock dan mendapatkan popularitas tak terkira karenanya.
Sementara itu, Chen dan Baekhyun yang telah membuat seluruh dunia gempar karena hubungan mereka dihiatuskan dengan jangka waktu yang tidak ditentukan hingga menunggu publik kontra mereda. Sasaeng gila yang sebenarnya adalah Jongdae, secara khusus Chen membayar seseorang dengan sangat mahal untuk menyerahkan diri dan mengantikan hukuman yang seharusnya Jongdae terima.
Jongdae yang mengetahui tindakan gila saudaranya tersenyum geli. "Mau menebus rasa bersalah, huh?"
Dia tengah online dan di saat yang berdekatan seseorang mengirimkan pesan padanya.
Aku dan Baekhyun akan kembali ke dunia hiburan tidak lama lagi.
Hyung, masih bisa mencover lagu-lagu EXO karena popularitas kami tidak akan pernah memudar.
Jongdae mengerutkan keningnya ketika menunggu Chen yang tengah mengetik cukup lama, tapi ternyata pesan itu akhirnya tidak pernah sampai padanya.
Seperti yang telah Chen katakan padanya, dua personel EXO itu akhirnya kembali meramaikan Hallyu K-Pop setelah sama-sama menyelesaikan wajib militernya dalam tekanan, tidak begitu banyak perubahan dalam formasi mereka kecuali fakta bahwa dua laki-laki itu kini tidak lagi menyembunyikan hubungan mereka pada publik. Pro-kontra masih banyak terjadi, tetapi anggota EXO lainnya masih bersikukuh mempertahankan dua main vokalis grup itu sehingga SM entertainment pun juga tak bisa melakukan apa-apa.
Dalam ruangan makeup di ruang tunggu Music Bank, Jongdae tengah berganti pakaian untuk promosi mini album keempatnya yang berjudul years. Kalung pemberian Baekhyun beberapa tahun silam itu masih sering melekat manis pada lehernya. Ketika dia keluar, seseorang memberitahunya untuk melepaskan kalung itu karena tidak cocok dengan style yang tengah dikenakannya.
"Simpan kalung itu dikotak ini dulu," ujar sang stylish.
"Baik."
Jongdae menurut, lepas-pakai kalung ini adalah hal yang biasa dia lakukan. Tetapi berbeda dengan kali ini, Jongdae merasa kalungnya jadi semakin mengecil dan mencekik lehernya. Dia tidak tahu dengan pasti apa ya sudah terjadi, tapi kalung itu tidak mau lepas dan semakin lama rasanya semakin panas. Seakan-akan kalung itu terbakar dan kemudian membakar kulit lehernya.
"Toloooong!" Jongdae berteriak, memanggil siapa pun, tapi tak ada yang menghampirinya. Dia kemudian tersungkur, terbatuk-batuk karena kalung yang mencekiknya. Dunia seakan amblas, jatuh semakin dalam ke kerak bumi yang panas. Jongdae merasakan tubuhnya seakan melayang dengan pandangan berkunang-kunang.
Misi gagal.
Sebuah suara anak kecil terdengar menggema di ruangan itu.
Aku akan mengambil nyawamu sebagai ganti.
Jongdae dapat mendengar suara tawa Chen.
Tidak ada kesempatan kedua, bergabunglah bersama mereka yang gagal di neraka.
"AAARRGGHHH!"
Sejak awal semua yang Chen ucapkan adalah kebohongan yang sempurna dan Jongdae mempercayai kebohongan itu.
Beberapa menit setelah para crew dan manager Jongdae mendengar teriakan Jongdae di dalam ruang ganti, mereka langsung berbondong-bondong membuka pintu, namun yang mereka dapati hanya baju-baju sang idola dengan ribuan kalung serupa milik Jongdae yang tergeletak di lantai dengan genangan darah mendidih.
❥❥❥END❥❥❥
A/N: sampai jumpa dijudul selanjutnya, aku harap kalian puas dengan endingnya, oh yah maaf endingnya agak membanggongkan. Intinya yang jahat itu dua-duanya, bedanya posisinya Chen emang protagonis.
24/05/2022 🌹 Ningtias
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro