Aku suka jeruk.

Karena jeruk warna oranye, warna kesukaanku.

Karena jeruk manis asam, rasa kesukaanku.

Karena jeruk bulat, bentuk kesukaanku.

Karena jeruk adalah buah pemberian dia.

Dan karena jeruk adalah namanya, lelaki kesukaanku.

Jeruk sangat manis, sesuai namanya. Kadang-kadang kelakuannya membuatku berwajah masam. Meski demikian, dia tetap mampu membuatku tersenyum lebar dan memberikanku alasan untuk tetap melanjutkan hidup.

Padahal, hidupnya sendiri di ambang kehancuran. Dia pernah bercerita, hidupnya sangat masam bagai buah jeruk yang belum matang. Namun, dia menceritakannya sambil tersenyum lebar sampai-sampai membuat wajahnya yang sudah manis bertambah manis.

Tapi Jeruk tetaplah Jeruk, lelaki yang menghadapi beribu masalah yang menimpanya bagai buah jeruk. Dan sebagai buah yang sering disandingkan dengannya, aku—Apel—akan selalu ada bersamanya.

• • •

08 November 2021