Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

85 • Wyvern [flash fic]

Aku mengacungkan sebilah pedang yang kudapat dari Master Wynn kepada hewan besar di hadapanku dengan tangan gemetar, serta tubuh menggigil sebab hawa dingin yang menggelitik kulit. Sepasang mata tajam berwarna biru bagai safir menatapku lurus. Hidungnya terus-menerus mengeluarkan embusan napas hangat. Hewan besar bersisik merah keunguan dengan pola kristal biru di sebagian tubuhnya; berkaki empat dengan cakar-cakar tajam; sayap bagai kelelawar yang membentang lebar; dan ekor seperti kadal yang membuatku berkelit-kelit selama lima belas tadi adalah sosok yang harus kulawan.

Kata Master Wynn, namanya Wyvern. Wyvern mengeluarkan suara seperti geraman, yang lagi-lagi membuat napas hangatnya menerpa wajah hingga mataku refleks terpejam. Aku sadar telah membuat celah. Begitu kelopak mataku terbuka, sosok yang dipanggil naga itu membalikkan badan dan mengayunkan ekornya padaku; hingga tubuhku terempas ke belakang dan menabrak bebatuan.

Sial. 2-1.

Tangan kiriku menumpu batu besar, sementara sebilah pedang perak yang makin terlihat berkilauan tergenggam di tangan kanan. Aku mengacungkannya lagi; kali ini tidak dengan tubuh gemetar. Sambil kakiku melangkah ke depan perlahan, aku memikirkan strategi untuk mengalahkan naga itu. Lima belas menitku sudah terbuang sia-sia karena aku tak melakukan apa pun; sebenarnya agak terlalu takut harus melawan sosok besar itu sendirian.

Segelnya berada di punggung;  sekitar kristal biru setajam bilah es yang membentang dari tengkuk hingga ekor. Setidaknya aku perlu melompat cukup tinggi untuk sampai ke sana dan mengambil sedikit risiko. Ia tidak terlihat akan melakukan sesuatu seperti mengayunkan ekor atau mengeluarkan napas hangat seperti tadi. Aku mengambil ancang-ancang, lalu berlari sambil mengayunkan pedang ke kanan dengan cepat hingga naga itu melangkah mundur. Ia membalikkan badannya dan hendak mencampakkanku lagi sebelum aku memekik serta melompat setinggi mungkin—yang syukurnya, aku bisa mendarat dengan sempurna di punggung berlapis kristal biru.

Wyvern mengerang keras, menggoyang-goyangkan tubuhnya untuk membuatku terlepas, tetapi tanganku sudah mencengkeram salah satu kristal biru tajamnya. Dia terus berkelit, sementara aku melepaskan cengkeramanku perlahan. Kemudian, dengan kedua tangan, aku menancapkan ujung pedangku pada punggungnya yang dilapisi kristal biru sedalam mungkin. Dia mengaum, menggeram, atau apalah—intinya mengeluarkan suara besar sampai-sampai burung di sebelah utara beterbangan dari bukit—dan terus menggeliat. Tubuhku ikut bergoyang ke sana kemari, lalu terempas ke kiri saat ia akan menggulirkan tubuhnya.

Sementara pedangku masih menancap di sana, tubuhku mencium tanah berlapis salju yang sangat dingin, padahal aku mengenakan mantel dan sarung tangan tebal dengan kualitas terbaik. Ahh, lupakan. Kulihat naga itu terkapar; napasnya terengah-engah dan bola matanya tergulir ke atas. Kedua sayap lebarnya seakan terlipat dan kuku-kuku tajamnya melemah. Sebelum aku sempat bangkit, ia melihat ke arahku, lalu mengatakan sesuatu yang membuatku mematung di tempat dan menganga tidak percaya.

"Kau lulus, Manusia. Master Wynn pasti akan bangga memiliki murid sepertimu." Suara keras nan serak seakan berbicara kepadaku—tunggu, seekor naga berbicara?

Keterkejutanku tidak sampai di sana. Tubuhku spontan luruh kembali saat ia mengatakan, "Katakan padanya, terima kasih karena sudah menjadi penunggangku selama setengah abad. Kau bisa bersorak gembira karena berhasil melenyapkanku tidak dengan kedua tanganmu sendiri, tetapi aku menghargai itu. Selamat tinggal ... Wynn, Manusia."

Setelahnya, tubuh Wyvern memudar menjadi seberkas cahaya yang kemudian menghilang, tanpa meninggalkan jejak atau bekas.

• • •

31 Agustus 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro