79 • Kura-kura [flash fic]
"Didi mau jadi kula-kula!" ucap anak laki-laki berusia empat tahun sambil melompat-lompat. Wajahnya berseri-seri dengan sepasang bola mata mungil yang tampak berbinar.
Wanita berusia seperempat abad di sampingnya mengerutkan kening. Tangannya menggandeng erat tangan kiri si anak laki-laki sambil berjalan beriringan. "Kenapa jadi kura-kura? Kura-kura, kan, lambat."
Wajah Didi, nama anak itu, merengut tak terima. "Kula-kula hebat bisa menang lomba lali dari kelinci! Telus, telus, tempalang kura-kura itu kelen dan kuat!" seru Didi menggebu-gebu.
Sang Ibu menautkan alis. Batinnya bertanya-tanya, tempalang apa?
"Mungkin maksud Didi tempurung, Sayang," ralat Ibu Didi.
"Iya pokoknya ituh!"
Ibu Didi menepuk kening. Kenapa anaknya malah ingin jadi kura-kura? Sudah cukup dengan suami lambannya yang merepotkan. Dan sekarang anaknya? Sungguh? Apa karena Didi adalah keturunan dari orang itu?
"Didi tidak harus jadi kura-kura untuk jadi keren, Sayang. Masih banyak hewan yang lebih keren dan kuat dari kura-kura." Ibu Didi mengelus rambut hitam nan lebat anak lelakinya.
"Apa?" Mata Didi membulat penasaran.
"Contohnya elang atau ular. Elang punya mata yang tajam dan berkharisma juga kuat. Ular sangat cerdik dan lincah. Kura-kura tidak ada apa-apanya dengan mereka."
Bibir Didi mengerucut. Raut tak suka ditampakkannya terang-terangan. "Mama ndak ngelti! Elang dan ulal itu dahat! Mereka makan kula-kula!" kata Didi dengan nada berteriak, membuat sang Ibu tersentak.
Sesampainya mereka di pekarangan, Didi langsung berlari memasuki rumah. Saat itu seorang pria berkacamata sedang tiarap di atas kubus dengan tempurung besar membalut tubuhnya. Didi berlari menghampiri pria itu dengan terisak.
"Papa! Papa!"
"Eh, putraku sudah pulang. Ada apa, Sayang?" tanya pria itu dihiasi senyum lebar.
"Didi bilang Mama mau jadi kula-kula, tapi Mama bilang kula-kula lambat dan elang sama ulal lebih kelen!" rengek anak itu di hadapan ayah sang pria.
Ibu Didi yang berjalan mengikuti di belakang memasang wajah galak melihat kelakuan pria itu.
"SEDANG APA LAGI KAMU, MAS?" pekiknya. Raut Ibu Didi berubah, terlihat seperti orang kelelahan. Tak habis pikir dengan sang suami.
"Ah, Sayang. Aku sedang—"
"KAMU TAHU? GARA-GARA MENIKAH DENGAN SILUMAN KURA-KURA SEPERTI KAMU, ANAKKU JADI INGIN MENJADI KURA-KURA!" tunjuk sang wanita pada pria itu sebelum ia melangkah meninggalkan mereka berdua dengan langkah mengentak. "AKU CAPEK SAMA MAS! SEMOGA KAMU DIMAKAN ELANG ATAU ULAR!"
• • •
3 Agustus 2021.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro