Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

70 • Hide and Seek [flash fic]

Ding dong ding dong.

Ding dong.

Suara yang berasal dari sebuah jam berbunyi disertai dengan derap langkah kaki. Di tengah gelapnya malam, ia berjalan di lorong, menyusuri setiap pelosok rumah. Rambut cokelat panjang yang terurai, iris merah darah yang seakan dapat membunuh siapapun yang melihatnyan, serta dress putih polos yang sudah ternoda dan tidak terbentuk lagi. Dangan tangan kanan yang menggenggam pisau berlumur darah, ia terus menggumam dengan seringai. 

"Ding-dong-ding-dong! Kau tidak akan bisa lari dariku, Axel!" gumamnya dengan seringai lebar.

Ia menyusuri setiap ruangan sampai ke sudut-sudutnya, mencari sesosok pemuda yang sedang meringkuk ketakutan di balik pintu.

"Ding-dong-ding-dong! Jam sudah menunjukkan pukul dua belas malam!" ujarnya berseru, "waktu bersembunyimu sudah selesai Axel! Aku akan mencarimu!"

Seringainya kian melebar hingga mulutnya terlihat hampir sobek.

Pemuda yang dicarinya—Axel— meringkuk di balik pintu sebuah kamar, berharap si pencari tidak menemukannya.

"Ding-dong-ding-dong! Kalau aku berhasil menemukanmu, aku menang! Kau akan ikut denganku!"

Suara langkah kaki semakin mendekat ke tempat Axel berada.

"Hantu gila, hantu gila." Axel berbisik sembari menutup kedua telinganya.

Karena bagaimana pun juga, Axel tidak akan bisa menang dari permainan ini.

Hide and seek.

"Ding-dong! Ketemu!"

Bersamaan dengan suara itu, pintu ruangan tempat Axel bersembunyi didobrak keras.

Axel terbelalak. Pisau berlumuran darah ditancapkan di dada Axel oleh si pencari.

"Ding-dong! Aku yang menang! Dan kau kalah!" Ia berseru senang. "Akhirnya kau bisa bergabung denganku, Axel," lanjutnya dengan senyum tulus. Netranya mengarah pada Axel yang sedang berdiri tegap di dekat mayatnya sendiri.

Tatapan Axel kosong dan hampa. Sama sekali tidak menunjukkan kesenangan.

"Ding-dong! Karena aku yang menang, maka kau harus ikut bersamaku." Ia mengulurkan tangannya pada Axel. Tak butuh berpikir dua kali bagi Axel untuk menerimanya. "Mari kita pergi ke alam tempatku—tidak, tempat kita berada." Senyum tulus terukir di wajahnya yang tak pernah ia tunjukkan sebelumnya.

• • •

21 Juli 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro