66 • Perburuan [flash fic]
Nuansa malam yang gelap gulita dengan sinar rembulan sebagai satu-satunya pencahayaan membuat seorang pemuda berambut jabrik yang tengah berlari di sebuah lorong sekolah kalang kabut.
Tak jauh di belakangnya, sesosok makhluk berjubah hitam tengah berlari mengejarnya. Pemuda berambut jabrik kalut. Sosok berjubah hitam semakin dekat.
Berlari menuruni dan menaiki tangga, menabrak, terjatuh. Hanya itu yang dilakukannya sedari tadi. Demi menghindari sosok itu.
Saat menuruni tangga di lantai tiga, pemuda berambut jabrik—Sarou—tersandung karena pencahayaan yang minim dan kecerobohannya. Tubuh Sarou mencium dinginnya lantai dan menggelinding di tangga.
Sosok berjubah hitam tak tinggal diam. Ia menghampiri Sarou yang tergeletak di lantai. Darah mengalir dari pelipisnya.
Sosok berjubah hitam mengangkat tangan kanannya ke atas. Cahaya berwarna keunguan berpendar di tangannya. Bersamaan dengan itu, sebuah lingkaran berpola pentagram berwarna keunguan tercipta dan berpendar di sekitar tubuh Sarou yang tak berdaya.
Sarou mengerang. Tubuhnya mencoba berontak. Raut kesakitan terlihat jelas di wajahnya. Kendati demikian, sorot tajam ditujukan pada sosok berjubah hitam.
"DARKA! APA YANG KAU LAKU—AAARGH!" Erangan Sarou bertambah kencang seiring cahaya yang berpendar di tubuhnya semakin terang.
Sosok berjubah hitam yang dipanggil Darka menyeringai lebar.
"Bukankah ini hukuman yang pantas untuk pengkhianat?" Suara Darka membuat siapa pun yang mendengarnya menelan saliva. Ia melangkah mendekati Sarou dan berjongkok di hadapan pemuda yang sedang mengerang kesakitan itu.
"Peng ... khia ... nat ...?" lirih Sarou. Mencoba menahan rasa sakitnya, pemuda itu menggeleng. "Apa maksudmu?!"
"Kau telah mengkhianati kami. Diam-diam kau berpihak pada sang Cahaya dan berkhianat pada sang Kegelapan. Karena itu ...."
Cahaya keunguan di tangan Darka dan lingkaran pentagram yang mengelilingi tubuh Sarou bertambah terang. Erangan Sarou semakin menjadi.
"AAARGHHH!!!"
Pekikan terakhir Sarou. Detik berikutnya, pekikan itu tidak terdengar lagi bersamaan dengan sebuah kristal berwarna merah gelap keluar dari tubuh Sarou dan melayang-layang di atasnya.
Seringai lagi-lagi muncul di wajah Darka yang sebagian tertutup tudung hitam. Ia yang berada di pihak sang Kegelapan bertugas mengincar setiap Kristal Suci dan melenyapkan sang pemilik. Dan Sarou adalah salah satu pemilik Kristal Suci dengan kristal merah bernama Garnet.
Cahaya yang berpendar di tangan kanan Darka dan lingkaran pentagram yang mengelilingi tubuh Sarou perlahan memudar. Darka meraih kristal Garnet itu lalu menatap wajah Sarou sekilas. Si pemuda berambut jabrik terpejam sempurna. Raut kesakitan dan ketakutan masih terlihat jelas.
Itu hukuman yang pantas untuknya. Sang Kegelapan terlalu berbaik hati. Membiarkan pengkhianat hidup adalah kesalahahan.
Bangkit berdiri, Darka melangkah meninggalkan tubuh tak bernyawa Sarou bersama kegelapan dan sinar rembulan.
• • •
14 Juli 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro