Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

61 • Tragedi Big Ben [flash fic]

Hujan turun dengan deras di pusat Kota London. Kamu menyetir dengan hati-hati. Kaca mobil di depanmu berembun parah. Terlebih jalanan sangat licin. Sudah ada dua kecelakaan yang terdengar di berita lewat radio. Jadi, kamu memilih mematikan radio bersuara kresek-kresek yang memberitakan kecelakaan. Membuat takut saja.

Keringatmu tak berhenti mengucur kendati suhu udara sangat dingin. 14 derajat Celcius. Syal merah serta mantel cokelat yang kau kenakan malah membuat gerah.

Sebentar lagi, batinmu, tidak apa-apa, sebentar lagi sampai.

Menara tunggal beratap lancip dengan jam di bagian atasnya mulai terlihat. Matamu melebar sekilas, lantas senyummu merekah.

Lampu-lampu warna merah menyambutmu begitu sampai di jalan raya menuju Big Ben. Kendaraan di sini tidak sebanyak di pusat kota. Namun, beberapa mobil tampak berkumpul di dekat lampu lalu lintas. Agaknya terjadi kemacetan.

Kamu mendengkus pelan kemudian membelokkan mobil ke sebuah jalan kecil di antara bangunan-bangunan yang agak kuno, mencari jalan cepat agar sampai ke sana tepat waktu.

Sampai bertemu persimpangan, kamu berbelok ke kiri. Mulanya jalan terlihat sepi, tampak baik-baik saja. Sebelum kamu melihat seberkas cahaya menyilaukan dari menara Big Ben yang membuat matamu sontak terpejam karena silau. Mobil yang kau kendarai mendadak tak bisa berhenti. Kamu yakin sudah menekan tuas rem meski dengan mata tertutup.

Tak sampai di situ, kelopak matamu tidak bisa terbuka, seakan ada lem yang merekatnya. Kamu berteriak, memekik, menjerit, entah kepada orang-orang atau dirimu sendiri.

Mobilmu makin tak terkontrol, terus melaju cepat, menerobos segala sesuatu yang ada di depan. Sabuk pengamanmu tak lagi aman. Kepalamu terbentur kaca depan mobil hingga sesuatu yang hangat mengalir di keningmu. Kepalamu jadi sangat berat.

Ketika suara sirine terdengar, kamu merasa mobilmu sudah berhenti bergerak. Tubuhmu benar-benar seakan diremuk. Serpihan yang kau yakini sebagai kaca mobil menancap di beberapa bagian tubuhmu. Rasa sakitnya tiada tara.

Lalu, entah apa yang membuat radio mobilmu menyala lagi. Barang kali tertekan sesuatu. Radio kembali menyiarkan berita. Sebuah cahaya menyilaukan yang membuat siapa pun yang melihatnya menjadi buta adalah berita terakhir yang kaudengar sebelum kesadaranmu terenggut sepenuhnya.

• • •

26 April 2021.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro