59 • Gerabah [drabble]
Kepalanya menjuntai dengan indah. Tali rafia berwarna biru terlilit rapi di lehernya. Mata legam yang hampa tergulir ke bawah, sedang darah mengalir dari bibir pucatnya yang robek hingga dagu.
Tenang, dia masih hidup kok! Tapi, sepuluh menit yang lalu. Sekarang mungkin dia sudah bertemu Izrail di alam kubur, haha!
Lega sekali rasanya. Siluman burung itu susah sekali dibunuh. Sayapnya terkepak saat aku hendak melilit lehernya dengan tali rafia. Untung aku sigap. Kusobek sayap hitamnya hingga patah dan tergeletak di lantai kayu dengan belati yang tersampir di pinggangku.
Setelahnya, dia memekik kencang. Segera saja kurobek bibirnya dan memotong lidahnya. Dengan begini, dia tak bisa teriak, walau tubuhnya menggeliat terus. Hanya butuh sepuluh menit sampai tubuhnya berhenti menggeliat dan bersuara; mungkin dia kehabisan darah.
• • •
25 April 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro