Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

52 • Memetik Buah [cerbung]

Sudah dua minggu sejak kejadian memalukan yang membuatku bertemu langsung dengan Ryzcia. Kami jadi semakin dekat karena sering bermain bersama di bukit. Kadang-kadang, aku membantunya memetik buah stroberi dan buah-buahan lainnya. Di bukit memang banyak pohon-pohon lebat berbuah manis. Ryzcia suka main ke bukit karena itu. Pantas saja dulu setiap pulang dari bukit, aku selalu melihatnya menggandeng satu keranjang penuh berisi buah.

"Ruvie, hari ini Mama mau bikin salad buah. Ruvie main ke rumahku, yuk!" ajak Ryzcia saat kami selesai memetik buah mangga. Tepatnya, Ryzcia yang memanjat dan memetik buahnya. Soalnya aku tidak bisa memanjat pohon. 

Selama dua minggu saling mengenal, kami memang belum pernah main ke rumah satu sama lain. Biasanya aku dan Ryzcia hanya bertemu di bukit. Tapi sekarang, dia mengajakku ke rumahnya!

"Apa boleh?" tanyaku ragu.

Ryzcia mengangguk semangat. "Boleh! Boleh! Kata Mama boleh ajak Ruvie."

Senyumku langsung merekah. "Oke!"

Ke rumah Ryzcia? Asyik!

"Nah, sekarang, ayo kita memetik beri!" seru Ryzcia.

Aku melirik keranjang buah lainnya yang diapit di lengan kiri Ryzcia. Masih kosong.

"Sini, biar aku yang memetik. Kamu pasti capek. Duduk saja di bawah pohon itu." Aku mengambil alih keranjang buah, lalu menunjuk pohon mangga berdaun lebat yang tak jauh dari tempat kami berdiri.

Ryzcia menggeleng. "Aku tidak capek kok. Kita petik berinya bareng-bareng saja biar lebih cepat. Habis ini, kan, kita harus cari melon."

"Oh, iya."

Pada akhirnya, kami memetik beri bersama di dekat perkebunan milik Bibi Yu. Ada bluberi, stroberi, dan rasberi. Tapi, kami kesulitan mencari buah plum sampai harus memetik di kaki bukit. Jarak antara kaki bukit dan rumah Ryzcia cukup jauh. Kami perlu waktu dua puluh menit bolak-balik.
.
Capek, tapi karena Ryzcia terlihat gembira dan selalu menghibur saat di perjalanan, banjir keringat pun aku tidak masalah. Setelah membantunya memetik buah-buahan, aku ikut ke rumah Ryzcia. Sesuai perkataannya tadi, Mamanya membuat semangkuk besar salad dengan mayones dan keju yang sangat banyak. Ternyata, satu mangkuk salad itu untukku sendirian!
.
Mana bisa aku menghabiskan salad sebanyak itu. Ditambah lagi, aku kurang suka beri. Tapi, Mama Ryzcia memberikannya tulus padaku karena sudah membantu putrinya memetik buah dan ... menjadi teman pertama Ryzcia di desa ini. Lalu, yang memberikan semangkuk salad itu Ryzcia, gadis kecil yang kusukai, sambil tersenyum manis. Kalau begitu, mana mungkin aku bisa menolaknya!
.
Hari itu, Ibu heran melihatku pulang dengan membawa semangkuk besar salad buah.

• • •

29 April 2021

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro