50 • Naik ke Puncak Gunung [flash fic]
"Naik, naik ke puncak gunung~ tinggi, tinggi sekali~"
Sayup-sayup aku mendengar suara anak kecil yang bernyanyi. Kelopak mataku langsung terbuka begitu menyadari lagu yang dinyanyikan adalah lagu Indonesia. Aku pernah mendengarnya saat tinggal di negara itu. Kalau tidak salah judul lagunya "Naik ke Puncak Gunung".
Aku langsung mencari ke asal suara. Ternyata yang bernyanyi adalah anak laki-laki yang duduk di bangku sebelah kiriku. Dia bernyanyi dengan gembira, sementara ibunya—mungkin—dan penumpang kereta lainnya tak menghiraukan suara berisik dari si anak laki-laki.
"Naik, naik ke puncak gunung~ tinggi, tinggi sekali~"
Masih mengumpulkan kesadaran setelah tidur entah berapa lama, aku menoleh ke kaca jendela. Kupikir tidurku sudah cukup lama, tetapi ternyata perjalanan masih panjang. Kereta tengah melaju naik. Sepertinya sekarang kami berada di daerah pegunungan. Pantaslah anak kecil tadi menyanyikan lagu itu.
"Kiri, kanan, kulihat saja~ banyak pohon cemara~"
Anak itu masih bernyanyi riang. Dia meneleng-nelengkan kepalanya dengan senyum lebar sambil menatap pemandangan di luar.
"Kiri, kanan, kulihat saja~ banyak pohon cemara~"
Aku mengambil ponsel di saku kiri mantelku, lalu menyalakannya. Masih di tanggal yang sama. Rasanya perjalanan ini jadi lama sekali.
"Turun, turun~ ke kaki gunung~ rendah, rendah sekali~"
Aku mengerutkan kening kala anak itu memelencengkan lirik asli lagunya. Walaupun aku tidak hafal liriknya, tetapi aku yakin sekali lirik selanjutnya bukan begitu. Namun, masa bodohlah. Lebih baik aku membaca berita saja.
"Turun, turun ke kaki gunung~ rendah, rendah sekali~"
Aku mengabaikan nyanyian anak itu. Fokusku tertuju pada headline berita tentang kecelakaan kereta. Butuh jeda waktu bagiku untuk mengklik headline itu.
"Kiri, kanan, kulihat saja~ hanya jurang yang gelap~"
Mataku refleks membulat. Berita yang kubaca berisi tentang kecelakaan kereta yang jatuh ke jurang saat tengah melintasi lereng pegunungan.
Masalahnya ... kereta yang ada di berita adalah kereta yang kunaiki saat ini.
"Kiri, kanan, kulihat saja~ hanya jurang yang gelap~"
Aku terdiam beberapa saat. Otakku masih mencoba mencerna berita ini. Lalu di tengah-tengah itu, si anak laki-laki ternyata sudah mengakhiri nyanyiannya.
"Yey, selesai! Kita sudah sampai!"
• • •
25 April 2021
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro