Side story dari cerpen Love & Lies

• • •

"Honey, besok jangan lupa lagi, ya." Reino mengecup pipi kanan Keysha sekilas, sebelum gadis berkalungkan kamera itu melangkah masuk ke rumahnya.

"Iya, Rei. Nanti aku datang," balas Keysha.

Raut wajah Reino berubah. Keningnya mengerut tak suka.
"Kamu selalu bilang begitu tiap mau ketemuan, tapi enggak jadi datang."

"Kali ini benaran kok." Keysha mengulas senyum manis hingga lesung pipitnya tampak.

Reino termangu sejenak oleh pesona Keysha. Namun, dia segera tersadar.

"Janji enggak nih?"

Keysha terkekeh. "Iyaa, aku janji, Rei. Enggak ada alasan karena klub fotografi lagi."

"Oke, aku pegang janji kamu. Besok, kencannya harus jadi."

"Sip!"

Reino mengelus kepala Keysha, mengacak-acak rambutnya yang terurai sebahu. "Jadi sayang."

"Rei! Rambutku berantakan." Keysha memprotes dan menepis pelan tangan Reino dari kepalanya. "Iya, iya, sayang Rei juga."

"Ya sudah, gih masuk. Aku pamit, ya."

Setelah mendapat anggukan dari Keysha, Reino menyalakan mesin motornya. Memastikan gadisnya sudah masuk ke dalam rumah, barulah Reino meninggalkan rumah Keysha. Namun, dirinya tidak tahu, bahwa saat itu barang kali adalah saat terakhir dia bertemu dengan Keysha, gadis yang dia cintai.

Masih menagih janji, menanti sesuatu yang tak pasti. Hanya satu yang pasti; gadisnya berbohong. Hubungannya dengan Keysha yang sudah terjalin selama empat tahun kandas. Dan dia, mau tak mau harus merelakan gadisnya pergi.

• • •

18 April 2021