Day 27

Jenis tulisan: drabble

• • •

Aku tidak tahu ke mana dan berapa lama aku melangkah. Yang kutahu hanyalah gaun merah muda selutut yang kupakai sudah lusuh dan sobek di beberapa sisi, sangat berbeda dengan tampilan awalnya saat aku membeli gaun ini di Bibi Carley. Reranting dan akar-akar tajam pastilah menggores gaun serta kulitku. Ada beberapa luka gores dan noda kemerahan di tangan, kaki, juga wajahku.

Ya, aku memang berlari di hutan untuk menghindari mereka. Tidak ada jalan lain, selain menerobos ke hutan ini. Itu lebih baik daripada harus melawan atau menyerahkan diri—karena keduanya sama saja.

Selang beberapa menit kemudian, aku sudah berada di tengah-tengah hutan. Ada sebuah gubuk kayu yang tampak sudah dimakan usia berdiri di tengah-tengahnya dengan rumput liar mengelilingi.

Apakah ada orang yang tinggal di tengah-tengah hutan begini? Jika iya, mungkin aku bisa meminta bantuannya atau sekadar singgah sebentar.

Aku pun akhirnya melangkah ke gubuk itu.

"Permisi, apakah ada orang?" Aku mengetuk-etuk pintu kayu.

Tak lama kemudian, pintu dibuka perlahan hingga suara decitannya terdengar sangat keras bersamaan dengan keluarnya seseorang—oh, sial!

"Sudah puas larinya, Nona?"

• • •

Halo.

11 Maret 2021.