22 • Balon Pink [flash fic]
Day 22
Jenis tulisan: flash fic
• • •
Arkha berjanji padaku akan datang tepat pukul sepuluh—atau setidaknya sebelum—tapi lihatlah! Sudah sekitar dua puluh menit aku menunggu di tepi danau tempat kami berjanji. Namun, cowok itu belum datang juga. Mana nomornya tidak bisa dihubungi pula. Menyebalkan!
Aku bosan menunggu. Sedari tadi aku cuma duduk diam di bangku dipan sambil menggoyang-goyangkan kaki. Sesekali mendongak, menatap langit biru berhias awan putih yang tampak ceria, berkebalikan dengan suasana hatiku yang mendung.
Baru saja aku berpikir demikian, tiba-tiba ada sesuatu yang menghalangi pandanganku. Terlihat seperti ... dua balon yang berwarna pink?
Tepat saat aku menebaknya, suara Arkha terdengar di sampingku. "Aeri, maaf. Kamu sudah menunggu lama, ya?"
Sontak aku menoleh dan mendapati Arkha yang menggenggam dua buah balon dengan raut menyesal. Namun, senyum manis khas pacarku itu tak luntur dari wajah gantengnya.
Aku tak menjawab karena mataku fokus pada balon berwarna pink yang digenggam Arkha. Pikiranku ke mana-mana,
sedikit mengabaikan apa yang dia bicarakan. Dari mana Arkha mendapatkan balon pink yang imut itu?
"Kamu suka balonnya?" Arkha menyodorkan satu balonnya padaku.
"Hu'um," gumamku, mengambil balon pink itu.
"Tadi aku beli ini buat kamu. Syukur deh kalau kamu suka."
Aku mengerjap beberapa kali, lalu menatap wajah Arkha dan balon yang ada di genggamannya bergantian. "Tapi kenapa warnanya pink?"
"Karena kamu suka warna pink."
Ya tidak salah, sih. Tapi, kan—
"Emang kamu suka warna pink?"
"Aku suka semua yang kamu sukai." Arkha tersenyum lebar, lalu tangan satunya yang tidak memegang balon bergerak ke atas kepalaku dan mengelus-elusnya.
Ah, aku malu! Aku masih belum terbiasa dengan perilaku Arkha yang seperti ini.
"Aku suka warna pink kok, benaran." Arkha tertawa. "Apalagi warna pink di pipi kamu pas lagi blushing."
"Arkha, ih!" Aku refleks memukul lengannya, lalu menutupi wajahku dengan kedua tangan.
• • •
Jarang-jarang nih bikin plapi
/walau nda tau plapi apa ndak.
Ada gambar sebagai pemanis~
11 Maret 2021.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro