Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Reuni Mantan (Part 1)

Cerita ini ditulis untuk mengikuti audisi online theWWG dengan menggunakan teknik Hybrid Multiple POV yang diciptakan oleh kak NisaAtfiatmico.

Teknik Hybrid Multiple POV adalah sudut pandang orang pertama dari dua tokoh yang berbeda secara bersamaan dalam suatu cerita. Teknik ini mengharuskan pergantian POV disetiap alinea.

Didalam cerita ini :
Alinea 1 POV Rafy (Aku)
Alinea 2 POV Nindy (Gue)
dst

-----Reuni Mantan-----

Hari ini ada Reuni Angkatan 50 yang lulus tahun 2012, setiap 5 tahun angkatan yang sudah lulus akan ada reuni se angkatan. Aku pun termasuk di angkatan 50. Aku melihat hampir semua alumni hadir. Ada yang membawa kekasihnya, ada juga yang membawa anak kecil, dan banyak juga yang tidak membawa siapapun karena menganggap bahwa hari ini adalah hari untuk kumpul lagi sama teman waktu SMA.

Waktu masuk lagi ke SMA Cendikia buat ikut reuni, yang ada di pikiran Gue itu tentang mantan. Banyak orang yang bilang mantan adalah jodoh yang menyerah. Ada juga yang bilang mantan itu alumni hati, jadi jangan heran kalau nanti bisa reuni lagi. Lebih parah lagi ada yang bilang mantan itu MANusia seperti seTAN karena selalu gentayangan di hati dan pikiran. Setiap orang punya arti tersendiri tentang mantan. Kalau menurut Gue sih mantan itu ...

"Woy, Nin, sini gabung," Aldo memanggil seseorang yang mengandung huruf Nin. Tunggu dulu, Nin? Apa Aldo memanggil Nindy? Aku penasaran dan balik badan. Ternyata benar, Nindy yang ada dipikiranku. Nindy yang dulu pernah memberi warna dihidupku. Nindy yang dulu pernah menjadi kekasihku.

"Nin, itu kayaknya temen lo manggil deh. Itu di meja pojok kedua dari panggung." Pantesan tadi ada suara cowok yang manggil gue. Untung Nisa lihat siapa yang manggil. Gue langsung lihat meja pojok kedua dari panggung dan ada Aldo disana natap gue dengan senyum yang khas. Maksud Gue senyum yang khas itu mirip senyuman om-om mata keranjang yang lagi cari mangsa. Masih belum berubah, Aldo itu salah satu mantan Gue, yang paling mesum.

"Hai, Do. Apa kabar?" Nindy ikut gabung disini bersama teman perempuan entah siapa namanya. Aku yakin Dia bukan alumni SMA Cendikia. Aku bingung mengapa Nindy tidak membawa pacarnya yang sekarang? Apa belum punya pacar lagi, ya? Tidak mungkinlah, dulu Nindy itu baru seminggu putus sudah ada yang baru. Nindy sangat terkenal di sekolah sebagai playgirl.

Gue ikut gabung sama Aldo. Selain Aldo di sini juga ada Nino, Dirga, Risman, dan ... eum Rafy? Tunggu dulu ini Gue baru sadar kalau mereka itu barisan para mantan. Ini sih bukan reuni SMA, tapi reuni mantan.

"Oh iya, kenalin ini Nisa, sepupu gue," Nindy memperkenalkan wanita yang tadi bersamanya. Nindy pun duduk di samping Aldo tepat dihadapanku. Lalu, semua yang ada di meja bundar ini berbincang-bincang. Kecuali Aku yang hanya terdiam, memperhatikan Nindy yang sama sekali tidak mau berbicara denganku. Jangankan untuk berbincang-bincang sekedar tegur sapa pun tidak.

Mungkin orang lain bingung kalau ngelihat Gue yang akrab banget sama mantan. Arti mantan menurut Gue itu koleksi masa lalu yang menyenangkan. Menyenangkan ketika mantan bisa menjadi teman yang seru, kocak, dan melindungi tanpa ingat tentang status yang udah jadi mantan.

"Woy, playgirl, kenapa lo gak bawa pacar? Pas gue liat lo gandeng cewek, gue kira lo pindah haluan," Nino menanyakan hal yang sedari tadi Aku pikirkan. Setidaknya sekarang Aku pasti dapat jawabannya.

"Enak aja pindah haluan. Gue masih normal kali. Gue udah tobat, udah gak jadi playgirl lagi. Sekarang aja gue jomblo." Emang sih dulu Gue itu gampang bosen baru sebulan jadian udah putus. Bahkan baru sehari jadian juga putus. Yang ada di meja ini cuma sebagian dari koleksi mantan Gue. Hampir setiap pacaran Gue duluan yang minta putus. Awalnya sih pastinya mantan gue itu marah. Gue terus berusaha supaya setidaknya gak ada dendam. Alasannya karena gak mau aja punya musuh. Meskipun susah tapi tetep berusaha, akhirnya bisa deh jadi temen. Mungkin karena Gue yang punya banyak mantan dan selalu sebentar setiap pacaran jadi terkenal playgirl di sekolah. Bahkan pacaran Gue yang paling lama itu cuma 5 bulan.

"Jadi playgirl nya udah tobat? Sekarang jadi ayam kampus, ya?" Aldo bertanya dengan nada santai yang terdengar seperti sindiran halus.

"Apalagi itu. Sorry ya gue masih punya iman buat gak jadi orang yang kayak gitu." Enak aja Gue dianggap ayam kampus, emangnya Gue serendah itu ya di mata Aldo? Perasaan dulu udah damai deh.

"Sorry juga yah Nin, lo itu bukan milik gue lagi, kan udah mantan," celetuk Risman yang membuat kami semua tertawa. Namanya memang Risman, tapi nama panggilannya Iman.

"Eh, gue baru ngeh, kalau kita semua itu barisan mantan nya Nindy. Bisa akrab gini, ya?" Aduh Dirga, kok lo polos banget sih gak usah diomongin bisa gak sih? Pengen banget gue cakar muka polosnya Dirga.

"Ya, gak masalah lah itung-itung reuni mantan. Iya, kan?" sahut Risman dan kami tertawa lagi. Aku pun baru menyadarinya. Kami sebenarnya teman akrab karena kuliah di kampus dan jurusan yang sama. Mungkin memang takdirnya udah disusun supaya serba kebetulan.

Saat barisan mantan bisa menjadi teman itu sebuah kejadian langka 1 : 100.000 dan mereka ini termasuk di angka 1. Sebenarnya sih ada satu mantan Gue yang sampai saat ini Gue masih canggung bahkan mungkin untuk ngomong 'hai' aja susah. Dia duduk tepat di depan Gue. Jika diibaratkan meja bundar ini jam, Gue duduk di angka 3 dan Dia di angka 9. Dia ... Rafy. Sampai saat ini pun gue belum bisa full move on dari Dia.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro