Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tour

"Pagi Youngie! Sudah siap?"

Soonyoung segera berlari menuruni tangga dan menghampiri Ilhwa yang tengah menantinya di ruang keluarga.

"Pagi juga. Dan aku sangat siap!"

Ilhwa tertawa pelan. "Hari ini kita akan bersenang-senang. Jadi jangan terlalu fokus pada mengembalikan ingatanmu."

Bak anak kecil yang akan diajak pergi berlibur, Soonyoung mengangguk patuh. Mereka segera berpamitan pada ibu Soonyoung dan masuk ke mobil yang akan membawa mereka berkeliling, tentunya setelah melewati perdebatan panjang mengenai siapa yang akan menyetir. Pemenangnya? Shin Ilhwa. Gadis itu memiliki rencana perjalanan rahasia yang membuat Soonyoung mau tak mau harus duduk di samping kursi pengemudi.

***

"Ah, semua wahana ramai," keluh Soonyoung ketika melihat antrean yang mengular di beberapa wahana.

"Memangnya kau mau bermain apa?"

"Itu, itu, dan itu." Telunjuk Soonyoung mengarah ke wahana adrenalin paling ekstrim yang ada di amusement park, membuat Ilhwa menganga lebar.

"Permintaan ditolak. Aku tidak sanggup membawamu kembali ke rumah sakit."

"Hey! Seingatku aku tidak ada riwayat penyakit jantung."

Ilhwa tidak menghiraukan protes Soonyoung dan langsung menarik pria itu ke arah Carousel yang antreannya tidak sepanjang wahana lain. Bahkan tak sampai lima menit mereka sudah memasuki pagar pembatas. Soonyoung yang awalnya hendak menaiki seekor kuda kembali ditarik Ilhwa hingga mereka berakhir di kereta kencana.

"Aku ingin naik kuda," rengek Soonyoung.

"Itu untuk anak kecil. Kita di sini saja."

"Bagaimana kalau kita naik ke lantai dua?"

Ilhwa menghela nafas panjang. "Masa kecilmu kurang bahagia atau bagaimana?"

"Baiklah, aku akan duduk manis di sini," ucap Soonyoung setelah tertawa puas karena berhasil membuat Ilhwa kesal.

"Sebenarnya tak masalah kalau kau mau naik kuda atau pergi ke lantai dua."

Soonyoung mendelik. Berarti ia hanya dikerjai? Melihat Ilhwa yang mencoba untuk menahan tawanya karena ekspresi bodoh yang ditunjukkan Soonyoung membuatnya yakin bahwa ia memang dikerjai oleh gadis itu.

"Tapi aku tidak akan mengikutimu karena aku ingin bernostalgia di kereta kencana yang pernah menjadi saksi pernyataan cintamu padaku," lanjut Ilhwa.

"Wah, aku benar-benar keren rupanya. Apakah kemudian kita berciuman di sini?"

"Kau pikir Carousel ini hanya milik berdua? Ada banyak anak kecil. Astaga."

Soonyoung kembali tertawa mendengar jawaban Ilhwa. "Lalu kita berciuman di mana? Ferris Wheels?"

"Tidak. Kau bukan tipe orang yang romantis seperti itu. Tak cocok dengan wajah dan kepribadianmu." Kali ini Ilhwa yang tertawa puas karena jawabannya membuat Soonyoung memasang ekspresi kesal.

***

Puas bermain Swing Ride dan Water Coaster, Ilhwa memutuskan untuk menyudahi acara bermain mereka dan pergi ke tempat berikutnya. Tak lupa dengan protes Soonyoung yang kembali terlontar.

"Ini masih jam satu siang. Tidak bisakah kita bermain lebih lama lagi?"

"Nope. Tempat berikutnya cukup jauh. Butuh waktu dua jam untuk sampai ke sana. Kita juga belum makan siang."

"Dua jam? Biarkan aku yang menyetir. Setidaknya setengah perjalanan saja," ujar Soonyoung yang langsung menyambar kunci di tangan Ilhwa dan masuk ke mobil lebih dulu.

"Tadi kau merengek minta bermain lebih lama. Sekarang kau malah merampas kunci mobilku," ucap Ilhwa setelah masuk ke mobil. Dan Soonyoung hanya bisa tertawa sebagai respon.

***

Tepat dua jam mereka sampai di sebuah taman dengan danau kecil di dalamnya. Ilhwa benar-benar memburu waktu hingga makan siang pun mereka habiskan di mobil dengan Ilhwa yang menyuapi Soonyoung. Menyusuri taman yang tampak begitu luas dan cantik membuat Soonyoung sempat berpikir jika mereka akan piknik atau bermain kejar-kejaran layaknya di film India. Namun Ilhwa justru membawa Soonyoung ke tepi danau, menghampiri seorang petugas yang tengah menjaga perahu.

"Pak, kita mau sewa perahu. Sekalian bapak yang dayung ya," ucap Ilhwa antusias membuat petugas itu mengangguk dan langsung menyiapkan perahunya.

Soonyoung yang hampir terjungkal ketika menaiki perahu membuat tawa Ilhwa meledak. Ia bahkan berteriak heboh ketika perahu bergoyang-goyang meski ia sudah duduk dengan aman.

Tak mau membuat Soonyoung semakin heboh, Ilhwa segera naik ke perahu dan duduk di samping Soonyoung.

"Berangkat, Pak!" seru Ilhwa.

"Aku tidak mau naik perahu lagi." Soonyoung akhirnya buka suara setelah beberapa kali menarik dan membuang nafas.

"Kenapa? Padahal dulu kau naik perahu biasa saja, tidak heboh seperti tadi."

"Benarkah?"

"Tentu. Justru kau yang mengajakku untuk naik perahu di danau ini sebagai tempat kencan pertama kita."

Mulut Soonyoung terbuka lebar. Ia tampak terkejut tapi juga bangga karena ternyata dirinya masih mempunyai sisi romantis, dilihat dari tempat kencan pertama yang ia pilih.

"Dan di sinilah kau mencuri ciuman pertamaku."


Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro