XXV
──────────
Restore Me
──────────
***
XXV
***
Maternity Photoshoot!
Atas saran dari Zac, Kaia setidaknya harus punya beberapa foto untuk dijadikan kenangan, ternyata itu bukan ide yang buruk. Terlebih lagi, Kamila ternyata malah welcome dengan kedatangan Zac. Awalnya kaget karena tahu bahwa Zac adalah mantannya, tapi Kamila langsung bilang, bahwa Kaia memang butuh peran seorang pria di masa-masa kehamilannya.
Tidak terasa memang, kandungannya sudah menginjak usia tujuh bulan. Rencananya, Kamila akan membuat acara tujuh bulanan untuk Kaia. Maka dari itu, kini dia melakukan pemotretan disebuah studio.
Studio foto itu adalah milik kakak Zac, dia yang memfasilitasi segalanya, dari mulai kostum. Karena Kaia tidak mau berlebihan, Kaia hanya mengenakan dress satin dengan tali spagetinya.
"Yuk, siap, ya?" ujar fotografer pada Kaia.
Kaia menyilangkan ujung kakinya dan duduk dengan santai. Kakak Zac, Nirina minta Kaia untuk menyentuh perutnya dengan kedua tangannya.
"... Good job, wow beautiful, Mom!"
Kaia tersipu malu, dia merasakan tendangan anaknya yang kuat, apa anaknya senang? Kaia selalu merasa bersalah akhir-akhir ini karena dia jarang mengajak anaknya bicara. Padahal, usia kandungannya kini sudah besar, dan Kaia tahu anaknya bisa mendengarkan segala hal sekarang.
"Mau foto sama gue?" tawar Zac yang memerhatikan di sebelah kakaknya.
Nirina menyikut lengan Zac. "Lo bukan bapaknya Zac Pradipta!"
Zac malah cemberut, anehnya keberadaan Zac bagi Kaia seperti blessing. Pria itu selalu menghiburnya, membuat Kaia lupa akan rasa sakitnya dan mengikuti kemauannya yang terkadang abnormal.
Contohnya, kemarin malam. Kaia ngidam sate madura dan dimsum. Zac membelikannya. Lalu, dia menginginkan Soto Betawi pun Zac membelikannya. Awalnya, Kamila merasa sangsi, apa lagi melihat bagaimana perhatian pria yang notabenenya mantan Kaia begitu peduli pada Kaia meskipun tahu sedang dalam kondisi hamil.
Sebenarnya, bukan tanpa alasan Zac mendekati Kaia. Saat dia baru saja selesai having fun bersama wanita yang dia temui di bar, di Alila dia melihat Indra Kesuma suami Kaia.
Maksudnya, siapa sih yang tidak mengenal pria itu? Apa lagi, ketika Kaia memberitahu bahwa dia akan menikah dengan salah satu pengusaha yang lumayan terkenal karena nama Indra Kesuma bisa dengan mudah di cari karena kalangannya bersama kalangan atas.
Orang-orang penting di Indonesia mengenal keluarga Kesuma sebagai aspek positif karena kakek buyut Indra Kesuma juga salah satu pahlawan yang cukup dihormati.
Tapi kelakuan cucunya cukup bajingan juga. Zac merasa miris, dia sudah menyelingkuhi Kaia saat dulu, dan kini Kaia diselingkuhi oleh suaminya sendiri? Apa Kaia tahu? Jelas saja tidak.
Si bodoh, suaminya Kaia, menurut Zac adalah lelaki terbodoh karena berani menyelingkuhi Kaia dengan wanita yang bahkan.. Ah, entahlah, mungkin karena wanita yang bersama Indra Kesuma bukan tipenya.
Awalnya, Zac tidak mau peduli. Ya apa urusannya? Toh, dia dan Kaia juga sudah putus lama, sejak kabar bahwa Kristie menghina Kaia karena kelemahan suaminya─yang mana tahu darinya. Karena Zac, tidak sengaja mendengar pembicaraan Kaia dan Kenang sebelum menikah.
Sialan, Kristie dan mulutnya yang besar. Karena Kaia berteman dengan Andrea istri Arya Atmodjo, sepertinya Kaia memang memiliki privilege tersendiri karena dilindungi oleh Arya Atmodjo.
Lalu, beberapa bulan lalu dia bertemu dan perut Kaia membuncit? Tuhan sepertinya begitu baik karena tahu suami Kaia, Indra Kesuma selingkuh malah memberi Kaia anak. Yang katanya, pria itu di diagnosis infertil. Lucu sekali.. Zac tidak pernah membayangkan dalam hidupnya akan melihat Kaia sedang mengandung seperti saat ini.
Sifat Kaia berubah total, mungkin karena seiringnya waktu sikap keibuan dan wanitanya muncul tanpa Kaia sadari. Kenapa Kaia harus jadi istri orang? Melihat Kaia mengandung anak suaminya saja sudah membuat Zac terbakar oleh api rasa kekaguman. Kaia itu keras, saking kerasnya Zac pikir dia tidak akan bisa bersanding seumur hidup dengan Kaia.
Tapi sekali lagi, Zac di tampar kenyataan. Kaia yang tengah mengandung dan memiliki wajah keibuan itu membuat Zac..
Membuat lo apa, Zac?
Zac ingin menyalurkan rasa frustrasinya karena mengagumi mantannya sendiri. Sialan. Kalau pada akhirnya Kaia memutuskan bercerai, Zac akan mengambil tempat paling depan untuk menikahi Kaia.
"Nak Zac mau ikut ke rumah?" tawar mertua Kaia, Kamila.
Satu ini lagi.. Zac tidak pernah menyangka kalau Kaia akan memiliki beberapa keuntungan dalam hidupnya. Jarang, seorang wanita yang sudah menjadi istri mendapatkan mertua yang suportif seperti Kamila Kesuma.
Menilai penampilan Kamila Kesuma, Zac tahu, wanita tua ini adalah sumber penghabisan kekayaan keluarga Kesuma yang tidak habis-habis. Bahkan, Zac tahu berapa total harga pakaian sederhana dan mewah yang sedang Kamila pakai. Dan tas tangan.. Zac lebih merasa frustrasi ketika tahu ibunya selalu kehabisan pre-order karena ingin tas tangan dari Hermes itu.
"Oh.. Saya akan mengantar saja, Bu." jawab Zac dengan canggung. Ya kali, dia ikut ke rumah mertua Kaia? Begini-begini, Zac masih waras juga.
"Nggak apa-apa, kita makan siang di rumah, lagian mau ada acara tujuh bulanan Kaia bentar lagi, jadi rumah saya rame banget."
Tujuh bulan.. Zac lagi-lagi memandangi Kaia yang tengah memakai cardigan dan mengelus perutnya yang bisa Zac lihat pergerakan bayinya karena dress satin sialan yang cantik.
"Oh, tujuh bulanan ya, Bu.. Duh, nggak enak─"
"Bisa nggak enak juga lo!" sindir Kaia terang-terangan.
Zac hanya bisa menghela napas, ibu hamil ini memang godaan iman terbesarnya. "Kaia.. gue masih pengen hidup, kalau suami lo tiba-tiba datang ke rumah gimana?"
"Lo takut?" tanya Kaia dengan wajah tak percaya.
Apa Zac baru saja diragukan. "Bukan soal takut, etika!"
"Wah..." Kaia berseru menutup mulutnya. "Mama harus tahu ya, Ma. Mantanku ini sebenarnya sifatnya paling minus, tapi kok hari ini.. mendadak terdidik?"
"Kaia.." geram Zac ingin menjepit kedua pipi Kaia yang bulat.
Mertua Kaia malah tertawa, akhirnya mereka bertiga pergi dari studio foto Nirina. Memang letaknya di salah satu mall, Nirina memang masih fotografer pemula, itu kenapa dia hanya baru berani mencoba sewa satu gerai di mall besar.
Zac bisa melihat kedua kaki Kaia yang membengkak, mungkin karena menahan beban berat tubuhnya dengan anak yang dikandungnya.
"Oy!" panggil Zac.
Kaia menoleh. "Kenapa?"
"Nggak mau beli sandal baru? Yang ukurannya lebih besar gitu?"
"Memang kenapa?" tanya Kaia dengan bingung.
"Kaki lo bengkak begitu, harusnya cari yang punya ruang besar biar nggak kejepit. Kaki gajah." ledek Zac.
Kaia melengos malas, lalu dia berkata pada mertuanya untuk pulang lebih dulu dan berniat membeli sandal baru.
"Thanks, ya." ucap Kaia tiba-tiba.
Zac mengangkat alisnya. "For what?"
"Karena lo notice kaki gue yang bengkak kayak gajah."
As expected, Kaia mengatakan itu semua dengan sinis. "Ya sudah, beli sono.. gue saranin sih, Crocs ya kayaknya enak buat lo pakai."
Kaia menggeleng dengan geli. "Nggak salah? Lo suruh gue pakai Crocs?"
"Memang apa salahnya," lalu Kaia niat berbelok ke salah satu store Salvatore Feragamo. "Daripada sandal di sini.. harga mahal, nggak nyaman juga buat kaki gajah lo."
"Shut up!" balas Kaia dengan mimik wajah kesal karena Zac terus menyebutnya kaki gajah. "Lo lupa ya, gue istri sultan, selagi gue belum cerai.. gue harus memanfaatkan kekayaan suami gue."
"Dasar wanita jahat." balas Zac yang membuat Kaia tertawa puas.
Lalu Zac menunggu Kaia dengan sabar memilih sandal tanpa hak berbahan kulit dengan sentuhan stainless mahal yang membuatnya kelihatan jadi mewah.
"Kaia," kata Zac yang duduk di salah satu kursi.
"Kenapa?" Kaia masih meneliti kakinya di depan cermin besar.
"Kalau gue jadi Bapak anak lo dan jadi suami lo nanti, gue nggak bisa tiap bulan belikan lo barang branded, kayaknya gue lebih mengutamakan susu anak lo." ujar Zac tanpa beban.
Kaia memutarkan tubuhnya dan mengerutkan keningnya heran. "Apa lo bilang?"
"Ya lo tahu lah.." Zac menepuk kedua pahanya. "Susu bayi kan mahal, belum lagi pampersnya. Tapi gue.. mau berusaha kerja buat lo dan anak lo."
Kaia terdiam mendengarkan kata-kata Zac, hatinya mendadak hangat melihat bagaimana Zac memedulikan anaknya dibandingkan Indra Kesuma yang melupakan eksistensi anaknya. Pria itu sangat kurang bersyukur.
"BAJINGAN!"
Tiba-tiba Zac tersungkur begitu saja dan Kaia berteriak histeris ketika tahu siapa yang baru saja menyerang Zac. Dia adalah Indra Kesuma, dan Kaia bisa melihat Desy bersamanya yang tengah menatap keributan yang terjadi.
Satpam berusaha melerai Indra dan Zac, tapi Indra sepertinya masih belum puas menghajar Zac.
"JAUHI ISTRI SAYA, SIALAN!" teriak Indra di hadapan wajah Zac.
Kaia mendadak pening, tubuhnya terasa lemas dan rasa sakit mulai menderanya. Dia terkena kontraksi.
Nggak, Nak.. Belum waktunya, nanti ya, Sabar..
"Mbak!" salah satu pegawai menangkap tubuh Kaia, sementara Kaia meringis memeluk perutnya sendiri.
Tiba-tiba saja, air ketubannya pecah.
***
a/n:
KESSSEEEELLLLLLLLL!!!!!
Keponakan online kita jangan sampai kenapa-napa ya..
20, Agustus 2022.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro