Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

XXIX

──────────
Restore Me
──────────

***

XXIX

***

Konsultan laktasi itu ternyata manjur, kolostrum Kaia akhirnya keluar, mertuanya Kamila membelikan alat untuk pumping, dengan alat itu bisa membantu Kaia memompa ASI nya yang bisa diberikan untuk Janaka.

Kaia menangis, dia bahkan merasakan ASI miliknya sendiri dan ternyata rasanya gurih serta ada sedikit rasa yang tak asing dari buah apel yang Kaia makan. Apa Janaka akan menyukainya? Semoga saja iya, dengan munculnya ASI membuat Kaia memiliki harapan baru bahwa dia bisa memberi makan anaknya.

"Dijaga kondisi tubuhnya, ASI itu gimana mind set kita, ASI bakal banyak ketika kamu nggak sembarang pilih makanan, ngerasa senang, pasti ASI kamu bakal lancar," ujar Kamila yang tengah membagi beberapa hasil pump ke dalam kantong plastik ASI yang memiliki zip lock.

"Iya, Ma.. udahlah, aku nggak mau kepikiran beban apa pun lagi, yang penting aku bisa kasih makan Janaka aja."

Kamila tersenyum puas sekaligus bangga. "Bagus, kata dokter gimana? Ada perbaikan?"

"Berat badan Janaka masih segitu-gitu aja, makanya aku excited, Ma, semoga aja ASI aku bisa kasih dampak yang bagus buat berat badan Janaka." harap Kaia dengan penuh kasih sayang.

Kaia yakin, nutrisi Janaka akan terpenuhi oleh ASI miliknya. "Mau makan apa sekarang?"

"Aku udah pesan ikan bakar, Ma." sahut Indra.

Kamila melengos sinis menatap putranya. "Kamu nggak akan pulang? Besok kamu harus ke kantor, kan?"

"Ma.." dengan penuh pengertian, Indra menatap Mamanya dengan sabar. "Aku udah tiga hari tidur di sini lho, nggak ada yang protes."

"Oh!" Kamila mengangkat kedua tangannya di pinggang. "Sekarang Mama protes!"

Kaia langsung tersenyum miris, Indra ini sudah terlalu banyak di roasting, tapi tetap saja bebal. Apa pria itu sengaja menguatkan mentalnya?

Lagipula, kemana Desy? Kenapa tidak mengurus Indra coba?

"Pulang Mas, ntar di cari sama istri lho.." goda Kaia.

"Dicari kamu?"

Dengan geram, Kaia menggeleng. "DESY!"

"She's not my wife again,"

Bajingan..

Kaia merasa dia perlu menampar Indra sekarang juga. Kalau tidak ada mertuanya, Kaia akan menampar Indra sekencang mungkin dan mengembalikan fungsi otak pria itu.

"Hobi perempuan itu tidur sana sini sama cowok lain, dia penasaran, eksperimen bisa hamil apa nggak," cetus Kamila.

Kaia menggeleng dan menatap Indra dengan penuh kebencian. "Jadi, itu alasannya kenapa kamu balik lagi ke aku? Karena Desy tidur sama yang lain, dan kalian nggak jadi program bayi tabung?"

"Kaia, listen─"

"Mama tuh udah capek dengar drama kamu sama Desy, yang kalian ributkan juga masalahnya itu terus, Indra." keluh Kamila dengan tegas. "Mama nggak habis pikir, kamu ketipu sama perangai Desy? Padahal, kamu tahu sendiri kalau Mama juga korban dia,"

Indra terlihat kikuk dan tidak bisa membalas perkataan mertuanya. Bagus, Kaia jadi punya alasan untuk menyerang Indra.

"Aku kan udah bilang.." Kaia memberikan senyuman penuh arti. "Nggak mudah kamu balik ke aku, Mas. Apa yang kamu lakuin itu bukan berdampak buat aku aja, tapi buat Mama juga."

Kamila hanya bisa mengusap sudut matanya yang basah, sebelumnya, Kamila tidak pernah mau membahas rasa sakitnya karena ulah Desy, tapi apa yang Indra lakukan terjebak dua kali bersama Desy itu sebuah kebodohan.

"Ndra, Mama pernah bilang kan sama kamu? Orang kalau dikasih tahu sekali salah, dia bisa memperbaikinya berarti dia pintar. Tapi kalau udah diberitahu salah dan masih mengulanginya lagi, berarti dia bodoh. Menurut kamu, apa yang Desy lakuin itu benar atau nggak? Karena obsesi dia yang ingin punya anak dan menyalahkan kamu yang nggak bisa memberi dia anak."

"I know.." Indra benar-benar kehilangan kekuatannya. "Aku bodoh saat itu, Ma. Karena menelan bulat-bulat pertanyaan Desy, tapi Ma.. aku sama sekali nggak punya niat jahat buat Mama jadi trauma atau apa lah.. karena buktinya, Papa juga sama-sama gila,"

Lho kok jadi membela diri? "Kamu sama Papa kamu itu sama!" balas Kamila dengan kesal. "Sama-sama gila! Thanks God, karena seenggaknya Mama bisa lepas dan hidup sendirian for the rest of my life, Mama lebih memilih tua dan mati sendirian daripada harus balik sama Papamu."

Kaia lantas menggenggam tangan mertuanya dengan hangat. "Mama kan udah janji mau tinggal sama aku, Ma?"

Kamila langsung menghapus air matanya dan tertawa, dia mengusap wajah Kaia dengan penuh kasih sayang. "Iya, ya? Kita udah janji menguatkan satu sama lain, sekarang ada anggota baru, Janaka."

"Iya, Ma.."

Indra mendadak pening, ibu kandungnya dan istrinya adalah satu variabel yang tidak bisa dipisah, dan sementara itu Indra kehilangan hak sebagai anak di mata Mamanya.

"Aku salah, memang." ujar Indra tiba-tiba mengakui dosa.

Indra berjalan mendekati Kaia dan Kamila lalu menatap dua wanita paling penting di dunia ini baginya. "Aku berusaha buat memperbaiki semuanya lagi, termasuk sama Mama dan Kaia,"

"Mama tuh heran sekali sama kamu, Ndra.. kamu, nggak pernah bisa bersyukur, waktu sama Desy─kalian berdua memusuhi Mama seakan Mama terlalu banyak ikut campur, sekarang Mama tanya sama Kaia. Apa selama Mama jadi mertua kamu Mama pernah ikut campur dan merepotkan kamu, Kaia?" tanya Kamila pada Kaia.

Kaia menggeleng, sebenarnya Kaia tahu karena Indra pernah mengatakan bahwa Mamanya terlalu banyak mengintervensi urusan rumah tangganya. Tapi sejak awal menikah, Indra juga memboyong Kaia ke rumah mertuanya dan tak selang lama, dia hamil.

"Nggak, Ma.. mungkin, perspektif Desy dan Kaia beda, Ma. Selama ini, apa lagi aku kan baru-baru menikah dengan Mas Indra, di awal menikah aja aku udah tinggal sama Mama sampai sekarang,"

"Indra dan Desy nggak pernah mau dekat sama Mama, Kaia.."

Indra berdecak tak suka. "Ma, kenapa bahas yang dulu-dulu, sih?"

"Kan Mama lagi tanya Kaia, bukan kamu." balas Kamila sewot.

"Ya tapi kan itu semua udah lewat,"

"Mama cuman pengen tahu pendapat Kaia tinggal sama Mama. Iya, Mama tahu, harusnya Mama nggak membiarkan Kaia tinggal sama Mama. Harusnya, saat itu, kalian berdua hidup mandiri tanpa adanya Mama, mungkin Desy nggak bakal datang lagi, Ndra."

Ah.. Terus saja berandai-andai, Kaia meringis mengusap jahitan sesar yang tertutup perban itu. "Udah lah, Ma.. Nggak apa-apa, ngilunya masih kerasa, aku nggak mikirin penyesalan apa-apa lagi. Yang penting, aku cepat pulih, Janaka juga cepat sehat, itu yang terpenting sekarang,"

"Untung Mama punya menantu legowo kayak kamu, Kaia." puji Kamila.

Indra masih terdiam, tapi Kaia tahu banyak alasan dan cara yang akan Indra lakukan untuknya. Buka jawaban satu persatu, yang Kaia inginkan untuk Indra. Mungkin nanti, jika waktu bisa merubah keadaan, atau mungkin anaknya, Janaka yang akan mengubah keadaan.

Entah mana yang terbaik. Tapi jika Kaia harus bertahan kembali dalam rumah tangga ini, Indra benar-benar harus memanfaatkannya dengan baik.

Kira-kira, apa senjata terbaik untuk dijadikan ancaman agar Indra diam dan tidak mempermainkan dirinya lagi. Apa Kaia harus memanfaatkan Janaka dan menggunakan haknya sebagai ibu?

Ya, dia kan seorang ibu, takhta Kaia lebih tinggi dari Indra yang bahkan tidak memiliki peran penting saat kehamilan. Oke, Janaka adalah pilihan terakhir.

***

a/n:

Otak jahat Kaia mulai berjalan wkwk. Bentar lagi tamat ah, nggak mau panjang-panjang;') biar kelar urusan Indra sama Kaia wkwkwk.

Cerita Tascha sama Jacob kayaknya masih belum bisa dilanjutkan, banyak banget revisinya, tapi jujur karaternya Tascha itu sulit, kalau dibandingkan Kaia yang transparan dan bisa dijangkau, Tascha memang ceritanya akan berbelit-belit kayaknya.

Tapi nanti aku dihujat...

Sebelumnya, aku mau minta maaf dulu karena aku masih belum bisa memberikan yang terbaik lewat tulisanku ini. Tapi, aku selalu berusaha buat terus belajar. Dunia literasi itu luas, dan banyak hal yang harus aku cari dan ketahui, dari mulai cara penulisan, dan lain-lain.

Aku sadar banget, dari cerita sebelumnya; Arya & Andrea, Nana & Raphael, Prav & Jean, masih jelek banget.. Banyak kekurangan, kayaknya banyak plot hole juga.. Makanya, aku mau belajar lebih banyak dan mencari tahu.

Segitu aja dulu curhatnya. Hari ini, Indra Kesuma di serang sama Mama dan istrinya sendiri.

24, Agustus 2022.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro