Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

XXIII

──────────
Restore Me
──────────

***

XXIII

***

Kaia pulang ke rumah dengan penampilan miris. Kalya mengatakan maaf tidak bisa datang karena ada kelas lanjutan karena dosennya tidak bisa menghadiri kelasnya besok pagi. Kaia tidak mau menceritakan soal Indra pada siapa pun, apa lagi pada mertuanya.

Pulang ke rumah Kamila, Kaia langsung mandi, menghilangkan semua bekas sentuhan Indra pada tubuhnya.

Apa tadi katanya? Bicara?

Iya, kelamin dia dan kelamin Indra yang saling berbicara dan menciptakan peraduan kulit yang membuat Kaia jijik.

Kelamin Indra masuk sana sini, dan membaginya dengan Desy, seketika Kaia merasa jijik dan najis. Karena nafsu yang menggelapkan matanya, dia menerima sentuhan Indra. Tapi sepertinya sentuhan itu berpengaruh pada anaknya, karena entah kenapa kepala Kaia terasa ringan, dan perutnya cukup enakan.

The power of Father, tapi Kaia janji, dia akan membuat anaknya mandiri agar tidak bergantung pada Indra.

Bila sewaktu nanti pada akhirnya dia bercerai dengan Indra, Kaia tidak akan membiarkan Indra bisa mendapatkan akses anaknya dengan mudah.

Kaia menerima panggilan dari Papanya. Papanya bilang, kalau sebaiknya Kaia tinggal bersama Mamanya dan Kalya saja daripada merepotkan mertuanya. Malah, Kaia akan merasa lebih buruk kalau meninggalkan Kamila sendirian.

"Kaia?" panggil Kamila dari luar kamarnya.

"Iya, Ma?"

Kaia menghampiri Kamila, dia dibuat kaget dengan penampilan Kamila malam ini. Wanita tua itu memutarkan tubuhnya dan memperlihatkan dress Zuhair Murad yang sopan dan menutupi seluruh tubuhnya. Dress itu membentuk kerah yang begitu cantik hingga memperlihatkan dada Kamila yang cantik, meskipun sudah tua penampilannya tetap terlihat anggun.

"How?" tanya Kamila kepada Kaia.

Kaia tersenyum senang. "Cantik, Ma."

"Alright," ujar Kamila menepuk tangannya, lalu memanggil seseorang. "Kenzie! Please come here!"

Kenzie, lelaki bertubuh gempal dengan pembawaan kemayu itu berjalan mendekati Kaia dan Kamila.

"Kaia, dia ini Kenzie make up artist yang bakal bantu kamu."

"Tapi.." Kaia terlihat bingung. "Mau kemana, Ma?"

"Ikut Mama ya," ujarnya tanpa banyak bicara.

Kaia mengikuti instruksi Kenzie, si lelaki kemayu. "You lagi pregnant, kan? Makanya, Incess kasih dress ini, nggak terlalu panjang." ujarnya memberikan satu dress.

Dress Cristallini, A-line dress yang sangat cantik, berwarna hitam juga dan sama persis seperti Kamila. Entah akan dibawa kemana dirinya, tapi yang Kaia tahu jika dandanannya formal seperti ini, kemungkinan acara besar.

Dengan make up flawless, flek hitam yang ada pada tulang pipinya akhirnya tertutupi. Kaia memuji hasil kerja keras Kenzie yang luar biasa.

"Thanks, Kenzie."

"Your welcome, honey. Jangan pakai Louboutin yang tinggi, Incess sudah siapkan hak yang lebih rendah untuk you, here we go.."

Kenzie membawakan heels rendah setinggi tiga senti dari Dior itu. Kamila mengucapkan terima kasih kepada Kenzie dan mulai mengajak Kaia keluar rumah. Hari ini, Kamila yang menyetir mobil. Ada untungnya juga punya mertua kaya raya dan aktif secara sosial dengan kalangan atas tentunya.

Kaia terkejut, untuk pertama kalinya ternyata geng Kamila adalah geng Chindo─a.k.a─Cina Indonesia yang sudah dipastikan namanya merger sebagai pemegang saham di perusahaan besar Indonesia.

Secara tidak langsung, kaum Chindo berpengaruh bagi perekonomian Indonesia.

Kamila memperkenalkan Kaia sebagai menantunya. Yang mana, kini Kaia menerima segala rentetan pertanyaan mengenai Indra.

"Cantiknya menantu Kamila ini.." puji salah satu Chindo, Kaia tidak kenal, tapi sejak tadi wanita tua ini meneliti wajah Kaia.

"Kamu punya keberuntungan yang baik." katanya kepada Kaia.

Kaia tercengang sekaligus penasaran. Apa dia seorang cenayang?

"Banyak yang mencintai kamu," ujarnya lagi menyentuh dagu Kaia. Kamila, merangkul Kaia dan mengangguk dengan bangga.

"Jelas dong.. Menantuku ini cantik luar biasa,"

"Bukan itu maksudku, Kamila. Menantumu memang cantik, tapi aku rasa dia akan bingung memutuskan akan untuk siapa hatinya."

Kamila tertawa canggung, sementara Kaia hanya mengulas senyuman bingung. "Untuk anakku lah, suaminya kan anakku!" bela Kamila.

Ryoki, wanita turunan Jepang dan Cina yang tengah meneliti wajah Kaia tampak ragu. "Nggak, Kamila. Ada cinta lain."

Oh kalau itu sih, jelas si Indra. gerutu Kaia dalam hatinya.

"Pilih yang membuat kamu bahagia, jangan lupa kalau bahagia untuk diri sendiri lebih penting daripada kamu mengorbankan kebahagiaanmu untuk orang yang bahkan belum bisa menyadari seberapa pentingnya keberadaan kamu."

Setelah mengatakan itu, Ryoki pergi. Kaia masih diam, sementara Kamila menghela napasnya. "Kalau Mama egois, Mama maunya Kaia tetap jadi menantu Mama. Tapi, kalau dengan perceraian Kaia bisa bahagia, Mama pikir nggak apa-apa."

"Ma.." Kaia menggenggam tangan Kamila. "Lebih baik, kita nikmati acara jamuan ini, aku tadi lihat dessert mereka enak-enak,"

Kamila tertawa, betapa bersyukurnya dia memiliki Kaia sebagai menantunya. "Alright, cucu Gema pasti ngiler lihat makanan malam ini."

***

"Kak,"

Setelah menuruti permintaannya, Kalya datang ke rumah mertuanya membawa dua bungkus bakso yamin untuknya.

"Apa, sih?!"

"Mas Indra kemarin datang ke rumah,"

Karena kaget, Kaia memencet kecap yang ada di bungkus plastik sepenuh tenaga hingga mengenai leangan Kalya. "Ah!" protes Kalya.

Kaia tertawa. "Sori, sori.. jilat aja!"

Anehnya, si Kalya itu menuruti saran kakaknya dan menjilat cipratan kecap manis di lengannya. Kaia tertawa melihat kelakuan adiknya itu.

"Terus? Dia ketemu sama Mama?" tanya Kaia.

Kalya mengangguk. "Iya, Mama nangis."

Kaia menjatuhkan sendok yang tengah dia pegang. "Mas Indra ngomong apa, Kalya?"

"Dia minta maaf sama Mama, tapi Mas Indra bilang nggak akan menceraikan Kakak. Terus Mama nggak terima, ngebayangin Kakak di madu sama mantan istrinya itu, Mama nggak terima anaknya punya nasib buruk gara-gara Mas Indra."

Kaia terduduk lemas, sebenarnya alasan Kaia tidak mau kembali ke rumah adalah dia tidak sanggup kalau harus melihat kesedihan yang ada pada wajah Mamanya. Kalya mungkin belum mengerti apa-apa soal pernikahan, tapi Mamanya adalah seorang wanita yang sudah menikah dan bisa memposisikan diri dengan apa yang Kaia rasakan.

Kok bisa-bisanya Indra menemui Mamanya tanpa persetujuan dirinya? Sebenarnya apa yang Indra mau?

Dia sudah kembali bersama Desy, dan Kaia seakan merelakan pria itu padahal setengah mati dia menginginkan Indra untuk ada di sisinya di saat seperti saat ini. Apa lagi, dia lebih tidak mau membagi Indra dengan perempuan mana pun.

"Nanti gue ngomong sama Mas Indra, biar nggak sembarangan ketemu sama Mama." Kaia berusaha menormalkan kembali emosinya dan belajar sabar bahwa apa yang dia jalani, pasti akan ada pemberhentiannya.

Kalya mengangguk. "Kakak," katanya lagi.

"Apa Kalya?"

"Kakak beneran mau cerai sama Mas Indra?"

Apa Kaia menginginkan perceraian itu? Jawabannya adalah tidak. Jadi, dimana bagian yang tidak Indra mengerti bahwa dia sangat mencintai Indra. Apa cinta yang dia berikan pada Indra begitu kurang? Sampai Indra harus menerima cinta lain dalam hidupnya?

Apa cinta yang Kaia berikan untuk Indra tidak sepantas yang Indra inginkan?

Bagaimana cara Desy mencintai Indra? Apa Kaia harus belajar hal yang sama dalam mencintai suaminya itu?

"Iya,"

Kalya menghela napas lega. "Menurut penelitian, 60% laki-laki lebih suka berselingkuh daripada perempuan. Aku tahu, Kakak nggak akan selingkuh apa lagi.. bentar lagi kakak jadi seorang ibu."

"Hm.."

"Tapi.. kalau boleh Kalya jujur ya, Kak. Jadi single parent nggak seburuk itu kok, apa lagi.. kalau kakak cerai dari Mas Indra, Kakak bakal jadi janda kaya raya."

Memang biadab adiknya satu ini. Kaia tidak bisa menahan tawa yang ingin dia semburkan. Betapa polosnya adiknya ini, dari sekian juta manusia yang dia temukan, Andrea dan Kalya memang patut dijaga dengan baik.

"Lo ini.." Kaia berdecak, lalu dia memakan baksonya dan meminta Kalya untuk menyalakan lagu daripada berdiam dengan keheningan yang membuat Kaia mengingat setiap kegiatan Indra bersama dirinya di meja makan.

Indra tidak pernah bisa makan sendirian, Indra harus selalu ditemani, dan Kaia harus duduk di sisi Indra. Indra tidak bisa mengeringkan rambutnya dengan baik, Indra bahkan selalu meminta tolong padanya untuk mengancingkan lengan kemejanya. Indra yang selalu mencium pipinya, Indra yang selalu membutuhkan ciumannya.

Harum tubuh Indra, kebiasaan Indra saat fokus dengan pekerjaannya. Sentuhan Indra, hangatnya tubuh Indra ketika Kaia mencari kehangatan dalam dinginnya pagi hari. Indra yang selalu meminta Kaia untuk mengambilkan jam tangannya.

Kenapa semuanya tentang Indra membuat Kaia gila? Dalam usia kandungannya yang menginjak lima bulan ini Kaia berusaha untuk tetap waras. Apa kandungannya akan ikut terganggu? Semoga saja tidak, anaknya tidak akan tahu apa yang Indra perbuat pada dirinya.

***

Grocery shoping time!

Karena Kalya yang ingin membuat Sundubu Jjigae, nasi goreng kimchi, ramyeon, dan barbeque grill yang sudah disetujui oleh mertuanya Kamila untuk weekend malam ini akhirnya Kaia dan Kalya memutuskan pergi belanja.

Lagian Kalya ini maunya food Korean, yang mana tidak pernah Kaia tahu bagaimana rasanya. Tapi, bahan-bahan dasar makanan yang Kalya beli masih terlihat wajar-wajar saja.

Selain frozeen food corn dog, fish ball, Kalya menunjuk rak wine dan dia tertarik ingin mencoba wine. Kaia mengizinkannya, setidaknya, mertuanya Kamila juga menyukai wine.

"Beli yang murah aja, Kak. Kan, cuman coba doang."

"Heh! Yang suka wine masalahnya nggak lo doang, Mama Mila suka juga, Kalya."

"Uwah!" Kalya berseru girang. "Ada teman buat minum dong?"

Hadeuh.. memang adik gila, untung saja Mamanya tidak ada di sini. "Awas aja lo kalau mabok sama teman-teman lo di luar sana."

"Nggak, Kak!" ujar Kalya menyatukan kedua tangannya di depan dada.

Kaia menyipitkan matanya, dia tahu Kalya sudah dewasa, dan kemungkinan lingkungan kampus bisa berpengaruh besar dalam kehidupan Kalya.

"Harus bisa jaga diri, kalau lo mau lepas perawan, bilang sama gue." kata Kaia lagi.

Kalya menggeleng dengan wajah dramatis sembari mengambil bawang bombay. "Nggak, Kak.. Astaghfirullah, aku nggak akan sejauh itu."

"Ya siapa tahu, pacaran zaman sekarang kan, nggak afdol kalau nggak cipokan. Minimal, dada lo harus kena grepe juga." balas Kaia tanpa rasa malu.

"Ah!" jerit Kalya.

Semua orang kini menatap ke arah Kalya. Kaia membulatkan matanya. "Lo gila, ya?! Ngapain teriak!"

"Ya habis!" ujar Kalya sembari menutupi kedua dadanya dengan tangan. "Malu.. lagian aku nggak akan se-liar kakak!"

"Mulut lo..."

"Jujur aja deh, Kak.. aku tuh noob nggak kayak kakak yang pro sama cowok sana sini."

Kaia mengibaskan rambutnya. "Ya memang, gue pro. Sangking pro-nya gue, gue ikhlas melepaskan suami gue dengan jalang!"

"Jadi sekarang lo janda?"

Mulut siapa itu?

Kaia menoleh ke belakang, begitu pun dengan Kalya. Si biadab nomor satu yang pernah singgah di dalam hidup Kaia. Siapa lagi? Kalau bukan Zac Pradipta.

Sudah lama terakhir kali saat Kaia melihat Zac di kantor. Pria itu sedang berdiri sambil memeluk dua botol wine di seputar lengannya. Kini, Zac kelihatan segar karena memangkas rambutnya dengan rapi, tidak ada garis kasar yang biasa menghiasi rahangnya, apa Zac tidak memelihara five o'clock shadow-nya itu? Padahal, rahang Zac adalah sesuatu yang bisa Kaia bilang membanggakan. Tapi sekarang, bahkan penampilan Zac terlihat sangat necis dan bersih. Ah, apaan sih, dia ini.. malah memperhatikan mahkluk biadab di depannya?


Tapi, kedua mata Zac lari mengarah pada perut Kaia yang kini tidak bisa lagi disembunyikan. Kehamilannya sudah kian terlihat, apa lagi perubahan lain pada tubuhnya.

"Are you pregnant?!" tanya Zac dengan keterkejutannya.

Kenapa juga Zac harus sekaget itu? Lagipula dia hamil juga oleh suaminya. "Menurut lo? Mata lo sebesar itu nggak bisa lihat perut gue yang bunting?!"

Zac masih ternganga, sementara Kalya langsung menggandeng lengan Kaia. "Ini mantan kakak itu, kan?"

"Oh? Hai.. pasti kamu Kalya.." ujar Zac tersenyum manis pada Kalya.

Kalya mengangguk singkat. Sementara itu Kaia menjentikkan jarinya di hadapan wajah Zac. "Jangan gombal, adik gue udah punya pacar!"

"Really, Kaia? By the way, you look so extremely beautiful, pregnant giving you some good looking."

Entah itu pujian atau hinaan, jadi menurut Zac saat dia tidak hamil dia itu jelek, begitu?

"Lo masih di FGM?" tanya Kaia pada Zac.

Zac merasa senang ketika Kaia bertanya balik padanya. "Masih, lo.. suami lo gimana kabarnya?"

"Mati." jawab Kaia enteng.

Lalu Kaia meminta Kalya agar mendorong troli belanjaan mereka, sementara itu Zac malah berjalan di sampingnya. "Marriage life bikin lo glowing ya?" ledeknya.

"Heh!" lawan Kaia dengan kedua matanya yang tajam. "Jangan kurang ajar lo!"

Zac malah terkekeh. "Eh, beneran suami lo udah mati?"

Kaia mengangguk enteng. "Iya, ada kali dua bulan yang lalu."

"Oh Tuhan.. gue turut berduka cita ya, Kaia. Pasti sulit ditinggal suami dalam keadaan hamil."

Kaia tahu Zac menimpalinya dengan sebuah candaan. Ya lagi pula, kalau Indra meninggal pasti kabarnya akan muncul di publik juga. Tiba-tiba, Kaia berharap Indra mati saja. Apa dia akan menjadi istri yang dosa karena mengharapkan kematian suaminya sendiri?

Kaia menggeleng tak acuh. "Nggak juga, sih. Suami gue kan kaya, jadi harta warisan dia juga lumayan banyak buat gue dan anak gue."

"As expected," timpal Zac dengan senyuman gelinya. "Kalau gitu, boleh gue daftar jadi suami dan bapak dari anak lo, nggak?!"

"What a jancok!" umpat Kaia, lalu Kalya melengos sebal dan mencubit lengan Kakaknya. "Kak, ngomongnya dijaga dong! Lagi hamil!"

"Iye maaf."

Zac malah menertawakannya. "Lo ini selalu luar biasa. Jadi.. gimana? Kalau dilihat-lihat, janda kayak lo memang nggak bisa dianggurin."

"Lo.." Kaia menyipitkan matanya, Zac Pradipta memang tetap akan menjadi brengsek abadi. Bertambah satu pria yang brengsek dalam hidupnya, si Indra Kesuma itu. "... mulut lo dari dulu memang gila, ya? Masih aja lo mau sama janda yang lagi bunting kayak gue?"

Zac mengangguk dengan tatapan polosnya. "Mau. Kalau jandanya kayak lo, gue siap menerima lo dan anak lo lahir batin."

Kampret, kampret.. Begini amat hidupnya Kaia.

***

a/n:

Yah, reuni sama mantan dolo gais.. Indra mah belakangan aja.

18 Agustus 2022.

p.s: lagu Jaehyun Forever Only bakal keluar hari ini enam waktu Korea, itu artinya bakal keluar jam empat sore waktu Indonesia. Si Doi gue ngegenjreng gitar:')

Maaf ya, bagaimana pun, saya stan Jaehyun keras. Semoga kalian semua memaklumi saya:)

Best regards,

Ayangnya Jaehyun.

(muncul lagi si Ayang Jaehyun)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro