Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

XXI

──────────
Restore Me
──────────

***

XXI

***

Kaia baru tahu, bahwa otak manusia akan lambat berproses ketika menerima apa yang sebenarnya tidak disukai oleh manusia itu. Kaia selalu berpikir, kalau dia tidak boleh menjelekkan manusia lain, alangkah lebih baik kalau dia yang menghindar dari sebuah kejelekan, dan melarang diri untuk tidak menjelekkan diri.

Ketika orang lain membuat kita merasa buruk, jelek dan kurang, lalu kita membiarkan kata-kata itu mempengaruhi kita itu sama saja dengan arti bahwa Kaia membiarkan dia menyakiti dirinya sendiri.

Lalu, apa dia bisa menjelekkan Indra Kesuma? Yang statusnya adalah suami dia sendiri? Cerminannya? Imamnya?

The problem with her pain is─Kaia memikirkan bagaimana besarnya Indra menyakiti dirinya sampai-sampai lupa kalau Tuhan lebih mengasihi dirinya. Poin bangsatnya adalah, Indra mengaku.

Mau Kaia menuntut segala sesuatu seperti apa yang otaknya tolak; Indra setega itu sama gue, gue nggak ngerti lagi kenapa Indra jahat sama gue, parahnya Indra, jahatnya Indra. Dan segala macan bentuk makian dan menyalahkan yang ingin Kaia utarakan pada Indra tapi malah tertahan dalam pikirannya.

Indra mengakui bahwa dia menikahi Desy secara siri dua minggu yang lalu. Mereka rujuk kembali dan selama ini Indra berusaha menyeimbangkan kewajibannya sebagai suami dari dua istri, how funny is it?

Indra mengakui segalanya pada mertuanya Kamila. Kamila, bahkan menampar Indra berkali-kali. Berbeda dengan Kaia yang hanya diam saja dan Kalya tidak meninggalkan dirinya sedikit pun. Kaia merasa tidak enak pada adiknya karena harus melihat apa yang terjadi dalam rumah tangganya.

It's not easy..

Kaia pikir, akan lebih mudah kalau dia diam dan menerima semuanya sampai akhirnya selesai. Tapi Kaia tersadarkan, darimana dia menemui ujung kata selesai ini? Sementara anak dalam kandungannya mungkin mendambakan Indra melebihi apa pun. Betapa kasihan anaknya ini, dia tidak bisa memilih untuk lahir dari orang tua yang baik-baik saja. Apa dia akan memberikan trauma sejak lahir pada anaknya? Jika iya, maka Kaia pasti sudah positif gila.

Dia menikah demi kebaikan hidupnya, memperbaiki kualitas hidupnya. Itu kenapa dia menyerahkan seluruh jiwa dan raganya untuk Indra.

"Sudah, Ma." Kaia menghentikan makian yang tengah Kamila layangkan sejak tadi pada Indra.

Napas Kamila masih memburu, dan menantunya malah memintanya untuk diam? "Kaia! Mama tidak membesarkan Indra untuk jadi pria kurang ajar seperti Papanya, Kaia! Mama kecewa!"

"Aku sudah bilang pada Mama, bukan?" timpal Indra dengan berani. "Aku akan berlaku adil pada Kaia dan Desy!"

"Nggak ada, Indra, nggak ada! Kamu bodoh, manusia itu nggak ada yang bisa bersikap adil!" teriak Kamila di hadapan wajah putranya dengan sengit.

"Ma, seburuk apa pun Desy, dia adalah bagian dari hidup aku!"

Sakit tidak mendengarnya? Sakit, lah! Jadi, selama ini bagi Indra dia hanyalah sebuah bayang-bayang. Pada akhirnya Indra tetap memilih Desy.

"Tapi kamu sudah punya Kaia sebagai istri kamu yang sempurna, Indra!" tekan Kamila. "Dasar tolol, Mama harus bicara seperti apa lagi sama kamu. Kamu bahkan nggak memikirkan anak kamu yang sedang dikandung oleh Kaia? Kemana otak yang selalu kamu bangga-banggakan itu, Ndra? Mana?!"

Kaia sudah tidak kuat mendengarnya. "Sudah, Ma. Sudah.." lerai Kaia.

Kaia menatap wajah Indra yang kini sama terlihat frustrasinya. Pikiran buruk, sudah hinggap di otaknya sejak tadi siang. Apa mungkin, Indra sengaja memanfaatkan dirinya, dan nanti─dia dan Indra akan berpisah, lalu anaknya akan diambil oleh Indra. Ketakutan itu malah menjadi kecemasan dalam diri Kaia.

Tanpa sadar, Kaia yang menciptakan anxiety itu sendiri untuk dirinya. Dan dia tidak bisa seperti ini.

"Biarkan Mas Indra melakukan apa pun, Ma. Termasuk menikahi Desy tanpa meminta izin apakah aku menerimanya atau nggak." putus Kaia dengan tenang.

Kalya, tidak pernah melihat sosok yang lebih menyeramkan daripada ini. Bagi Kalya, Kaia yang mengamuk adalah the real Kaia. Dan akan lebih baik, jika kakaknya itu mengamuk seperti Reog yang bisa memecah belah bumi, tapi bukan memecah belah bumi dengan ketenangan seperti ini yang bisa menghanyutkan alam semesta. Kemana perginya rasa kecewa, air mata dan kesedihan yang kakaknya punya? Sekarang, Kalya sangat membenci Indra Kesuma.

Kamila menghela napas dengan frustrasi. "Kaia.."

"Ma.. percaya sama aku," kata Kaia kali ini dengan senyumannya. Lalu dia kembali menatap Indra. "Nggak mau minta maaf sama aku, Mas?"

Pertanyaan Kaia sebenarnya menohok Indra, warasnya pria itu merasa bersalah dengan apa yang telah dia lakukan pada Kaia. "Maaf,"

Hanya satu maaf, dan Kaia mengangguk. "Aku maafkan,"

Kamila berdecih dan duduk di sisi Kaia, menggenggam tangan menantunya dan menguatkan menantunya.

"Tapi, Mas.. karena kehamilan ini, kita belum bisa bercerai. Aku dan kamu bisa bercerai setelah aku melahirkan anak aku─"

"Aku nggak akan menceraikan kamu, Kaia." dengan tegas, Indra menjawab.

"But I will." jawab Kaia tak mau kalah. "Kalau kamu yang nggak akan menceraikan aku, kalau begitu aku saja."

Kamila dan Kalya terperangah lagi dengan segala ketenangan yang Kaia berikan. "Oh ya, aku sama kamu punya fokus yang berbeda. Jadi itu artinya, cara aku hidup berbeda dengan kamu." jelas Kaia lagi.

Indra tidak mengerti apa yang Kaia maksud. "Maksud kamu apa?"

Kaia berdiri, menarik napasnya dengan dalam dan tersenyum tenang pada Indra, manusia yang telah menyakitinya dirinya sekian rupa hari ini. "Hidup aku, sesuai mauku. Hidup kamu, sesuai kemauan kamu. Mau kamu adalah Desy, dan mau aku.. anak ini, kita lihat sampai ke depannya nanti, anak ini akan tetap menjadi anak kamu dan status kamu sebagai Bapaknya. Tapi, bukan sebagai suamiku. Itu hidup yang aku mau."

Kaia tersentak ketika Indra tiba-tiba berdiri mendekatinya. "Kaia─"

"Stay away," pinta Kaia dengan tegas.

Kalya memegangi lengan kakaknya dan mengusapnya secara perlahan. Kaia tahu, betapa khawatirnya Kalya sekarang, tapi Kaia harus melakukannya demi kewarasan hidupnya.

"Make it fair, anak ini," tunjuk Kaia pada perutnya sendiri. "Dia akan beruntung karena memiliki dua ayah, dan dua ibu. Let's switch karena kamu yang curi start duluan dari aku, aku bisa melakukannya nanti kalau anak aku sudah lahir."

"No, Kaia. Kamu tetap istriku!"

"Hey..." Kaia tergelak puas dan mendekati Indra. Dia mengusapkan telapak tangannya pada rahang Indra dan turun menuju bahu pria yang dia ketahui sangat egois. "... kamu itu cuman manusia biasa, lelaki biasa. Aku memang nggak punya apa-apa, tapi bukan berarti kamu bisa membuat aku tunduk dengan bayang-bayang kamu bersama Desy. Aku nggak sebodoh itu, Mas Sayang."

Indra tampak menahan emosinya saat ini, Kaia suka ini, akan lebih baik Indra juga sama gilanya. "Thanks to you, kita nggak akan begini kalau kamu nggak begitu. Hari ini, ada yang jadi korban dari seluruh ego kamu, yaitu─aku." tekan Kaia berapi-api. "Tapi, aku usahakan aku akan hilangkan unsur korban ini. Aku nggak mau jadi korban, tapi aku mau jadi pelaku."

Kalya bergidik ngeri mendengarkan ucapan yang kakaknya lontarkan pada kakak iparnya itu. Percayalah, itu semua sebuah ancaman.

"Aku," Kaia menunjuk dadanya sendiri. "Nggak perlu tahu segalanya tentang kamu dan Desy." lalu tawanya terdengar lebih keras daripada sebelumnya. "Supaya aku nggak terjebak dengan drama yang akan berseri ini, aku mau kamu jadi temanku saja, Mas."

"Kaia, please.."

"I don't have any feeling for you, nggak lagi, Mas." Kaia menjauh dua langkah dari Indra.

Kaia membalikkan tubuhnya dan melihat senyuman lega yang Kalya berikan, apa lagi, mertuanya Kamila yang akhirnya mengangguk dan berusaha mengerti keputusan yang akan Kaia hadapi untuk ke depannya.

Dan Indra, tidak pernah menyangka akan mendapatkan jawaban penuh ketenangan yang Kaia sampaikan padanya. Yang jelas, Indra tidak akan menuruti apa yang Kaia inginkan.

Dia memiliki Kaia, dan Kaia adalah miliknya.

Begitu juga dengan Desy.

***

a/n:

Mari kita maki si Indra Kesuma.....

Indra lupa kali ya, kalau Kaia ini mantan cewek bebal yang nggak bisa dikasih tahu sama orang lain. Indra beneran cari mati:')

16, Agustus 2022.





Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro