Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

NG

Para pemain berhenti meletakkan blok es setelah menyaksikan lorong-lorong Bedrock. Mereka kebingungan harus melakukan apa, sebab tidak tahu-menahu mengenai struktur tersebut.

Tembok besar dan langit-langit lorong berliku-liku di hadapan tersusun atas blok-blok Bedrock, balok yang memiliki kekerasan mutlak dan tidak akan pernah bisa dihancurkan. Labirin itu menyerupai struktur gabungan dari Mineshaft serta Ancient City, tetapi bukan seperti demikian. Struktur setinggi dua meter menghalangi jalan, terentang sepanjang daratan ke kiri dan kanan sampai tak terhingga. Keadaan begitu gelap, walau masih dapat melihat sekeliling berkat pencahayaan Nether.

"Ini apa?" tanya pemain pertama.

"Entahlah, aku juga baru pertama kali lihat."

"Kamu kan yang bilang bisa lewat sini."

"Iya, tapi ini di luar prediksiku," tukas RayaCraft.

Mereka mencermati tiap lubang yang mengarah lorong berbeda, atau bisa jadi saling menyambung, tetapi mengamati saja tidak akan memberikan kemajuan.

"Ayo kita lewati."

"Eh? Sebaiknya kembali saja," tolak pemain pertama.

"Tenang, tidak ada monster yang spawn di Nether Ceiling."

Meski merasa ragu-ragu, dia mengikuti si rekan memasuki salah satu lubang, mengekor melihat punggung RayaCraft yang terus berlari. Di ujung nan gelap adalah jalan mati, terpaksa mereka berputar arah. Rupanya di tengah lorong ada liang, mereka pun berbelok ke dalamnya. Hanya mengandalkan rekan sebagai pembimbing untuk terus bergerak.

Saat dia menabrak dinding dan menyadari jalan buntu, RayaCraft menghilang di depan mata. Dia panik menoleh ke kanan-kiri, tetapi tak menemukan apa pun. Sebelum melangkah, dia mengeluarkan obor, tetapi mau tangannya bergerak bagaimana pun juga benda itu tak dapat diletakkan pada balok Bedrock. Mau tak mau dia mencari di dalam kegelapan.

"RayaCraft? RayaCraft, kamu di mana?"

"Aku di sini!"

"Aku tidak bisa melihat name tag-mu!"

"Di sini, di sebelah kananmu," ujar RayaCraft. Namun, pemain pertama tak melihat apa pun.

"Tidak ada!"

"Kamu salah arah, berbalik ke kiri," pandu RayaCraft.

"Tidak ketemu." Yang dipandu masih kebingungan mencarinya.

Sudah beralih arah, masih salah, berputar juga tidak ketemu, masuk liang kiri, keluar liang kanan, seakan-akan dia mengelilingi jalan melingkar yang sama tak berujung.

Suasana mencekam kian merasuk manakala rasa kesendirian menghasut bahwa dia tidak akan menemukan apa pun, ditinggalkan di tempat gelap tanpa jalan keluar, sementara rekannya sudah jauh di depan. Hanya blok Bedrock yang dapat dia lihat, seolah menertawakannya.

"RayaCraft, aku takut .... Aku mau pulang ...."

"Diam di sana."

Dalam keadaan gemetar, dia terus menunggu dan berdiam. Tak kunjung ada suara langkah kaki, tiada siluet pemain yang bergerak, hanya blok Bedrock. Ketika putus asa sudah memuncak, tiba-tiba RayaCraft berdiri di depannya.

"Lewat sini," pandunya.

Kini dia bisa mengikuti gerak RayaCraft yang lebih perlahan dari awal tadi, sesekali si rekan juga berhenti lalu berbalik, memastikannya masih dekat di belakang.

"Tunggu," seru pemain pertama menghentikan langkah mereka berdua.

Di bagian yang agak luas, terdapat sepasang mata yang mengintip. Ketika didekati, ternyata ada semacam patung berbentuk pemain lain dengan kostum templat, baju biru dan celana ungu. Akibat rasa penasaran membuncah, pemain pertama menyentuhnya, ternyata bisa dalam tahap pecahan. Kulitnya seakan mengelupas. Namun, karena takut dia mengurungkan tindakan itu.

RayaCraft yang kesal menontonnya berganti menghancurkan patung itu sampai tidak menjadi benda apa pun, tetapi seakan ada sesuatu yang lain hidup kembali.

RayaCraft meledak.

Hanfalis bergabung.

Pemain pertama tersekat di tempat, napasnya berhenti untuk beberapa saat. Detak jantung kian bertalu-talu, sampai sebuah pesan masuk.

"Hei, cepat kembali ke markas."

Ingin dia bersoal, tetapi si rekan seperti tidak mengizinkan ada pertanyaan.

Saat kembali sendirian, dia melihat pada kompas Lodestone di kantung. Kembali berarti bertentangan arah dengan yang ditunjukkan jarum kompas. Semakin menjauhi tujuan.

Dia bisa menghafal rute keluar, menemui jalur blok es biru, berseluncur di atasnya dengan perahu dalam kecepatan luar biasa, sampai di ujung ada Scaffolding yang dia gunakan untuk turun sampai ke portal, akhirnya kembali ke markas di Overworld.

Ternyata memang ada pemain lain di samping RayaCraft. Bajunya putih dengan celana longgar, rambut hitam dan sepasang iris biru menatap lekat.

"Terima kasih, Guys! Aku pikir akunku di gim ini sudah tidak bisa dipakai lagi, entah karena eror atau apa? Saat aku menemukan World Seed ini dari grup Facebook, aku sangat antusias! Sekarang, apa yang harus kita lakukan?"

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro