Kompas Lodestone
Jerukillerbaim bergabung.
RayaCraft bergabung.
Mangkuk sudah dibawa dan disatukan dengan bahan-bahan, tetapi tak dapat bergabung sehingga tidak terjadi apa pun. Terpaksa pemain harus memecahkan teka-teki di buku dan pena.
"Kenapa karinya tidak berhasil?"
"Mungkin karena masih ada bahan-bahan lain yang dibutuhkan."
"Apa?"
"Entahlah, mana aku tahu? Meja kerajinan punya 9 kotak, bisa saja bahannya ada 9," tukas RayaCraft mencoba berpikir logis.
Sekali lagi, pemain meninjau halaman terbaru buku dan pena, yang tidak menyebutkan nama item berikutnya, melainkan letak untuk menemukannya. Memang pemain harus ke bioma Deep Dark. Namun, tempat itu sangatlah berbahaya. Di sana amatlah gelap dan tidak bisa meletakkan obor maupun penerangan karena ada sensor yang mendeteksi getaran serta suara, ini akan ditransmisikan ke item mistis bernama Sculk Shrieker, portal kecil yang bisa membangkitkan makhluk mengerikan dari neraka.
Untuk itu, dia serta RayaCraft mengumpulkan barang-barang penting yang akan membantu selama di sana. Bekal paling berguna adalah wol dan karpet yang mampu meredam suara, sehingga memutus transmisi ke sensor. Domba-domba di kandang dicukur habis menggunakan gunting, mereka menumbuhkan rambut lagi ketika makan rumput, lalu diambil lagi wolnya. Wol yang didapat ada sepuluh tumpukan total, sembilan kali enam empat dirakit menjadi karpet agar hemat.
Setelah semua persiapan lengkap, pemain pertama dan RayaCraft mencari keberadaan bioma Deep Dark yang mencekam. Letaknya berada di bawah barisan gunung lebih dari ketinggian 100. Keduanya mencari jurang lebar di sana, meletakkan obor untuk penerangan dan mencegah monster muncul. Berbagai rintangan mengadang seperti serangan gerombolan zombi, panah Skeleton dari kegelapan di atas, ledakan Creeper yang jatuh. Begitu memasuki gua bawah tanah yang sangat luas, mereka mencari lubang lagi. Itu menuntun ke air terjun, keduanya turun. Di bawah, gua luas lagi-lagi menyambut. Banyak Slime berkeliaran, saat dikalahkan mereka berlipat ganda dengan ukuran lebih kecil dan lincah. Perjuangan yang panjang akhirnya terbayarkan manakala blok Sculk tampak di ujung sana.
Bioma Deep Dark adalah bagian terdalam inti bumi yang dipenuhi kegelapan, tak dapat dipungkiri apalagi blok Sculk juga Vena Sculk tersebar pada permukaan, amat hitam dengan titik-titik biru kehijauan yang berkedip redup. Tidak ada monster yang muncul di bioma Deep Dark, tetapi di sekelilingnya masih masuk wilayah gua biasa, sehingga tanpa pencahayaan monster akan dipijahkan dengan sendirinya. Maka kedua pemain itu berputar arah mencari jalur yang lebih aman, ketika memicu sensor langsung meringkuk berjalan mengendap-endap.
Bunyi sensor terus bermunculan terlebih kelelawar yang terbang menimbulkan banyak suara. Ternyata ada pula makhluk hijau jelek, Creeper yang berkamuflase, ia meledakkan diri, tetapi untung tidak dekat. Letusan itu menghancurkan banyak blok Sculk dan memberi hujan Orb. Beruntung tidak ada portal pemanggil monster neraka. Pencahayaan rendah dari Katalis Sculk sedikit membantu. Semakin dalam menjelajahi Deep Dark, semakin hening tanpa suara. Pada akhirnya gerbang raksasa menyambut mereka.
Kedua pemain itu terperangah akan kemegahan struktur raksasa yang dijuluki Ancient City. Reruntuhan dari peradaban jauh terdahulu yang tertimbun dan menjadi tempat berbahaya. Koridor terus memanjang serta bercabang menjadi persimpangan. Ada wol kelabu untuk meredam langkah kaki. Di kiri kanan terdapat struktur lebih kecil seperti benteng dan menara yang terbuat dari batu tulis dalam. Dinding-dinding kukuh berdiri mengitari kota kuno itu.
Di tengah terdapat bangunan raksasa berupa semacam bingkai portal yang di bawahnya menyala api biru membara, cincin putih melingkar seakan menggambarkan ekspresi penjaga kegelapan yang murka. Lilin-lilin menyala di sekitar. Terdapat satu peti berisi apel emas, langsung disimpan ke kantung.
Suara dari peti terbuka memicu sesuatu di bagian bawah. Pemain pertama melihat RayaCraft turun sambil mengendap, menemukan lubang pintu yang sebelumnya tidak ada. Itu menuntun pada ruang rahasia. Terdapat target dengan blok batu merah, podium untuk diletakkan buku, piston, dan lain-lain. Semuanya disebut sistem Batu Merah.
Mereka lanjut berjalan pelan sambil menunduk, kadang menaruh karpet. Saat itulah ada banyak sekali portal kecil yang memiliki empat tanduk, di tengahnya tampak semacam kolam mini dengan arwah-arwah semacam berbisik. Sejumlah sensor dengan api hitam kehijauan menyebar di sekeliling.
Lebih baik mencari jalan aman. Mereka menaiki semacam menara pengawas, terlihat seisi kota kuno nan gelap, strukturnya beragam dan unik lagi misterius, memberi kesan mencekam.
Ada menara lain yang hampir runtuh di dekat. Pemain memutuskan turun lalu mendekatinya. Dirasa agak aman, mereka naik menggunakan tangga, meletakkan karpet untuk pijakan melangkah. Wol terpaksa dipakai untuk menyambung lantai atas yang hancur. Mata berbinar-binar melihat peti penyimpanan yang seakan memanggil untuk dibuka. Saat penutup diangkat, suara berdecit dihasilkan.
Napas tersekat ketika sensor terpelatuk dan memicu nyalanya Shrieker.
Lolongan bising terdengar memenuhi gua. Kegelapan mendadak memenuhi pandangan. Tak ada apa pun selain hitam. Seakan-akan mereka tak diperbolehkan bergerak maupun bernapas. Untuk beberapa detik lamanya, lalu itu berlalu, kekelaman akhirnya sirna. Dia yang membuka mengambil semua barang di peti, ada kompas, serpihan gema, kepingan piringan musik, dan obor roh.
Akan tetapi, begitu penutup peti turun otomatis, sensor terpelatuk kembali, lolongan keras melaung semakin lama. Sekeliling tiba-tiba gelap kembali sama seperti sebelumnya. Kedua pemain memutuskan langsung turun mengikuti jalur karpet dan wol, kabur menuju bagian yang lebih aman. Sayangnya, pemain pertama tersandung lalu menginjak sensor, kegelapan lagi-lagi menyebar.
Saat itulah pelarian mereka membawa menuju suatu struktur di tengah-tengah. Terdapat peti yang sama, dan banyak portal pemanggil di sekeliling, berjumlah dua kali lima. Bagaikan pola yang sengaja dibuat.
Kedua pemain memutuskan untuk memberanikan diri. Setelah mencoba uji nyali ini, mereka akan meninggalkan kota kuno. Dalam hitungan tiga, cangkul siap di genggaman, dua terangkat, satu mulai menghancurkan. Shrieker dua buah hilang. Namun, malapetaka tiba.
Lolongan mengerikan melengking ke segala penjuru, amat memekakkan telinga. Tak hanya kegelapan yang memacu adrenalin, sesuatu yang kejam mencoba bangkit dari dalam inti bumi. Tanah digali, dua tangan besar keluar. Kepala muncul, diikuti badan dan kaki. Ia berdiri kukuh, jantung berdetak di dada berpendar, tulang rusuk mencuat, ada sepasang antena di ubun-ubun. Wajah murka yang tak senang akan kehadiran penyusup.
Monster raksasa penunggu Ancient City terbangun.
"RayaCraft, lari ... !"
"Kabur ... !"
Sayang sekali, saat berlari, tangan berkuku panjang makhluk itu mencengkeram leher RayaCraft lalu meremukkannya dalam sekali serangan.
RayaCraft dibunuh oleh Warden.
Sementara itu, pemain pertama berhasil melarikan diri dengan menumpuk karpet, terdapat ruang di antaranya, membuat menara kecil sampai ke langit-langit gua, tak ada suara dihasilkan berkat peredam. Saat itulah dia menggali dan membuat yang aman. Serangan sonik Warden tak berhasil menggapainya.
RayaCraft kembali dan mengambil barang-barangnya, menyusul lalu mengeluarkan peti, memasukkan barang-barang penting termasuk baju zirah, yang tak berguna saat berhadapan dengan monster mengerikan itu.
"Alihkan terus perhatiannya, sementara kuhancurkan Shrieker sisanya."
Dia mengangguk dan terus-menerus memelesatkan anak panah ke arah Warden, serangan kecil tak berdampak banyak. RayaCraft menuang seember air yang lalu dilempar ke peti, turun. Dia berusaha menghancurkan satu per satu Shrieker. Malang Warden mendeteksi keberadaannya dengan bau dalam jarak 6 blok, monster itu memukul sampai RayaCraft terlempar puluhan meter, menabrak dinding dan organ dalamnya remuk.
RayaCraft dibunuh oleh Warden.
Rekan itu terus menghancurkan lagi dan lagi, tak ada habisnya. Tersisa satu, dan Warden tidak mau hilang.
RayaCraft maju terus, mati berkali-kali. Selagi pemain pertama menusukkan anak-anak panah ke musuh. Kepalanya putus sampai terbang, isi perut memburai, tangan serta kaki terpotong-potong, badan remuk meninggalkan kulit dan remah tulang.
RayaCraft dibunuh oleh Warden.
RayaCraft dibunuh oleh Warden.
RayaCraft dibunuh oleh Warden.
Pada anak panah terakhir, akhirnya Warden terkalahkan. Monster dengan nyawa yang mustahil dibunuh itu mati setelah puluhan kali dipanah. Tak mendapatkan apa pun selain Katalis saja. Dia kemudian menyusul turun setelah menenangkan diri.
Akhirnya dia berhasil mencapai peti penyimpanan yang dijaga. Dia menghancurkannya dengan kapak.
Di antara isinya didapatkan Kompas Lodestone. Benda yang berpendar keungunan dipenuhi aura sihir. Bentuknya bulat dari besi, jarum merah menunjuk ke satu posisi yang sama, diam di tempat, yakni ke arah mata angin timur laut.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro