Chapter 15 : Kanroji dan Obanai
Sluurrpppp
Lelaki mungil itu tengah duduk santai diruangannya, sambil menikmati secangkir matcha hangat yang telah disiapkan untuknya.
Tak lama terdengar suara ketukan dari arah pintu ruangannya. Tokito-san dengan dingin menyuruhnya untuk masuk, dan sang pelayan tersebut segera duduk didepannya untuk memberitahukan perihalnya menganggu waktu senggang lelaki mungil itu.
"Permisi Tokito-san, ada seseorang ingin bertemu dengan anda." ucapnya tanpa berbasa-basi.
"Hm, aku akan segera turun" jawabnya dingin.
"Pelayan, dimana (y/n)?" Tanya Tokito dengan memainkan cangkir matcha yang berada ditangannya.
"Dia terlihat sedang berlatih dihalaman belakang tuan" Jawab sang pelayan.
"Hm. Yasudah kamu boleh pergi"
Sang pelayan tersebut segera undur diri dan mulai melangkah keluar untuk melanjutkan kegiatannya. Sang Tokito terdiam sebentar lalu kembali menyeruput tegukan terakhir dari matchanya.
"Ahh.."
『️◆️◆️』️
"Kanroji-san?"
"Aahhhh Tokito! Akhirnya kau datang!" Ucap perempuan itu sambil melambai-lambai kan tangannya kearah sang pemilik rumah. Tokito sudah tidak terkejut lagi melihat Kanroji yang selalu menghabiskan banyak sekali makanan, membuat ruangan itu penuh dengan aroma makanan miliknya.
"Humn-makananmu enak! Boleh aku tambah?" Ucapnya selagi menaruh mangkuk yang ke 12 dari tangannya.
"Ekhm, boleh saja" Sebuah tepukan tangan Tokito mendatangkan beberapa pelayan yang dengan sigap mengambil mangkuk-mangkuk itu dan mulai mengisinya dengan beberapa makanan lain.
"Lalu, anda kemari datang bersama siapa?" Tanya Tokito basa-basi.
"Obanai-kun" Jawabnya tanpa berhenti mengunyah.
"Dimana dia?" Tokito celingukan, melihat kesana kemari namun ia tak menangkap sosok Obanai didekatnya.
"Itu! Tadi dia bermain dengan anjing liar." Ucapnya seraya menunjuk ke arah pagar yang terbuka. Manik mintnya akhirnya berhasil melihat Obanai yang berlari menaiki pagar rumahnya. Terlihat pula anjing berbulu coklat berlari kesana kemari dan disusul Obanai dibelakangnya.
'Anjingnya main kejar-kejaran sama Obanai?'
"Ne~ Tokito-san! (Y/n) sedang bersamamu?" Tanyanya setelah melihat Tokito menggaruk-garuk rambut rumput lautnya merasa frustasi.
"Ah iya, dia ada dibelakang" Jawabnya malas.
"Aku akan menemuinya!" Dia segera berdiri dan melupakan mangkuk-mangkuk bekas yang masih berisi kuah makanan yang belum habis mengitari tempat duduknya.
"Aduhhh!!!" Keluhnya setelah merasakan cairan panas itu mengenai dadanya yang terbuka. Tokito yang melihat kejadian itu segera menggambil keset rumahnya dan bertindak untuk segera mengelap bagian yang terkena.
TEP!
"J a n g a n k a m u s e n t u h K a n r o j i" Tangannya melayang diudara karena tercegat tangan milik Obanai yang siap sedia menolong Kanroji dalam kesulitan maupun kesusahan apapun.
"Aku hanya ingin mengelapnya" Bela Tokito.
"Tapi kau sekalian memegang dadanya bukan!" Bentaknya lagi.
Tokito mulai kehabisan akal untuk melawan kembali ucapan Obanai. Akhirnya, dilemparlah keset itu ke arah muka Obanai dengan keras. Namun, Obanai dengan cepat mengambilnya sehingga berhasil mencegah sesuatu yang buruk terjadi didepan perempuan pujaannya.
"Pelan-pelan Obanai-san"
"Iya-aku mengerti"
"Sepertinya aku bisa melakukannya sendiri"
"Biar aku saja."
" (Y/N)!!!!!"
BRAK!!
"WATASHI GA KITAA!!"
Kamu yang merasakan ancaman dari teriakan suara Tokito-san yang memanggil namamu segera berlari lantas membanting fusuma dengan kasarnya.
"Duduk disini" Tokito-san tersenyum manis sambil menepuk-nepuk lantai kosong disebelahnya. Kamu yang paham akan maksudnya segera berjalan mendekatinya dan mulai duduk tepat disebelahnya.
"AAAAAA!! (Y/N)-CHAN!"
"HEI TUNGGU BELUM SELESAI!"
Perempuan bersurai pink tersebut segera menerjangmu dengan pelukannya. Tokito yang melihat perubahan warna pada kulit wajahmu yang awalnya putih mulus dan ekhem cantik berubah menjadi biru pucat pasi segera melakukan tindakan penyelamatan.
"HEI KANROJI LEPASKAN DIA!"
"JANGAN BERANI BERANI KAU MEMBENTAK KANROJI!"
Pelukannya hampir berhasil membuatmu mati patah tulang disekujur tubuh. Untung saja Tokito-san mendadak menjadi lelaki yang peka akan sinyal yang kamu berikan.
"Hah! Maafkan aku (y/n)-chan" ucap Kanroji merasa bersalah. Kamu hanya bisa mengelus-elus dadamu yang terasa sesak sesaat, namun kembali lega sekarang.
"T-tidak masalah" lirihmu dengan senyuman.
"Ah! Aku melupakannya!" Kanroji yang baru saja mengingat sesuatu segera merogoh saku dalam Haori putih miliknya, dan menarik secarik kertas putih yang telah lecek. Kanroji segera menyodorkannya pada Tokito yang sedari tadi bergulat dengan Obanai.
"Ini surat, surat ini ada surat lagi, surat didalam surat ini untukmu!" Ujarnya membingungkan. (Ribet kayak nentuin telur apa ayam duluan :v)
Kamu, Tokito, dan Obanai saling tatap sambil memainkan dagu, bertelepati dalam batin,
'Kamu tau maksudnya?'
'Nggak, kamu mungkin'
'Nggak paham juga'
"Ekhm.. Bisa kamu jelaskan pada kami Kanroji?" Suara lembut milik Obanai membubarkan kontak batin kalian.
"Ehmm, eto- surat itu ditujukan untuk ku. Namun didalam surat itu terdapat pesan yang harus aku sampaikan padamu." Ucapnya. Kalian bertiga serempak mengangguk-angguk, baru paham dengan surat di dalam surat yang dia ucapkan.
"Dia akan menjemputnya Tokito" ucap Kanroji. Manik hijaunya terlihat tegas menatap surat yang ada digenggamannnya.
Manik Tokito terbelalak tak percaya. Sedangkan manik milik Kanroji beralih menatap lembut kearahmu. Tokito yang tak mau menelan mentah-mentah kabar itu segera merampas dan membuka surat yang ada digenggamnya untuk mulai memastikan isinya.
Raut wajah yang awalnya terlihat kaget beralih menjadi wajah yang dipenuhi amarah. Hawa disekitarnya terlihat membara pertanda amarah yang meluap dalam dirinya.
"Besok?!" Tanya Tokito memastikan.
"Surat itu telah berada semalaman di depan rumahku. Kemungkinan surat itu ditulis bersamaan dengan dikirimkannya surat itu padaku. Yaitu sekitar malam hari kemarin." Jelas Kanroji. Tokito-san semakin terbelalak tak percaya.
"S-s-sekarang?!" Bentaknya.
Kanroji hanya mengangguk-angguk singkat untuk menjawabnya. Kamu yang tak mengerti apa yang tengah mereka bicarakan hanya bisa melirik kesana kemari berusaha agar tidak ketinggalan berita yang tidak kamu tahu.
Manik Tokito terpejam sejenak seraya menghembuskan napas gusar untuk mengontrol emosinya. Kini manik mintnya menatap sayu kearahmu. Apa yang salah? Kamu tak tahu.
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan dari arah fusuma yang masih terbuka. Dari fusuma tersebut berdiri seorang pelayan yang membawa kabar kepada majikannya, Tokito-san.
"Tokito-san, Tomioka Giyu ingin bertemu denganmu"
AKANG GIYU GERCEP EAAA😌
GA RELA DONG AKANG GIYU NYERAHIN KALIAN KE TOKITO GITU AJA ♡⃛ヾ(๑❛ ▿ ◠๑ )
Giyu: G blh (y/n) pny ak ap kau liat-liat
Tokito: Yee nyolot baru mau seneng-seneng di ganggu ngajak gelud?
Author: GELUD LAH KALIAN. PAKE DASTER SANA SEKALIAN BIAR GREGET GELUDNYA.
Ja~ berarti satu Chapter lagi buat bulan akhir ditahun 2019 yang penuh kenangan mantan ini ///AAK
Chapter selanjutnya author up tanggal 31 oke..
Sincerely, Ten🌸
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro