Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Day 28 - Remember Me [13]

"Kita bertemu lagi, si stalker pribadi Tenn-nii.. Touma Inumaru.."

<><><><><><><><>

"Tentu saja. Aku berbuat salah kepadanya. Tapi Rika (Tenn-nii) saat itu mengatakan bahwa dia bisa mengubahku dan ya, dia mengubahku. Jadi aku tidak ada waktu untuk bertengkar," kata Touma kepadaku. Aku tidak terima setelah ia berusaha melukai Tenn-nii saat itu. Tapi aku harus tau diri. Selama ini yang menjaga Tenn-nii sejak amnesia adalah Touma. Ugh...

"Kamu... bercanda bukan..?" Tanya Zahra-san tidak percaya saat melihat kalimat cacian dari Touma tentang Gaku-san.

"Aku serius! Seperti, kenapa pacar bajingan kecil itu pergi ke Kanada tanpa memberi tau Rika (Tenn-nii)?! Itu sudah bisa dipastikan tingkah bajingan." tegas Touma masih tidak terima orang yang disukainya menjadi seperti ini karena tingkah pacarnya sendiri.

"Aku yakin dia ada alasan tersendiri.. mungkin?" Ucap Triska-san tidak begitu yakin.

"Meskipun sampai Rika (Tenn-nii) amnesia, itu masih salah si brengsek itu," jawab Touma untuk pernyataan dari Triska-san.

"Sejujurnya, jika kamu mengatakan mengenai keberangkatan yang mendadak, orang itu sudah pasti sedih,"  berusaha masuk kedalam topik lagi.

"Setidaknya Rika (Tenn-nii) tau tentang keberangkatannya bukan? Ini tidak akan berakhir dan membuatnya berlari menyebrang sampai tertabrak,"

"Hanya pergi tanpa mengucapkan apapun dan berakhir mengidap amnesia... aku tidak memaafkannya.." kata Zahra-san setuju dengan Touma.

"Itu benar! Aku harap pacar tidak bergunanya itu mati di Kanada,"

Kumohon.. Gaku-san tidak sejahat itu..

"Aku tau kau membenci pacarnya itu... tapi kumohon jangan memakai kalimat yang kasar seperti itu.." kataku memohon.

"Yah, aku terlalu terbawa suasana. Ini karena aku membenci pacarnya,"

Katakan saja kau cemburu karena tidak bisa mendapatkan Tenn-nii, Touma. Tapi tetap saja.. ini sudah diluar batasan..

"Bahkan tanpa kalimat, aku sudah mengetahui itu sejak event,"

"Ah benar.. aku sudah ada firasat bahwa ini akan terjadi.." lanjutku begitu mengingat jika aku tidak bisa tidur tenang sejak Tenn-nii memblokirku.

"Aku sudah memiliki firasat bahwa Gaku itu pacar yang tidak berguna!"

Aku benar-benar sudah geram dengan Touma. Rasanya ingin ku banting sambil mengatakan bahwa Gaku-san menjaga Tenn-nii dengan baik. Kalimatnya sudah jauh dibatasanku. Ia hanya tidak mengenal Gaku-san saja.

"Itu berlebihan..." Balas Zahra-san kepada Touma.

"Aku hanya bilang mati," Touma membela dirinya sendiri. Tidak. Itu mulut dan tanganmu memang perlu disaring terlebih dahulu supaya tidak memancing emosi orang-orang.

"Bagus untukku, Rika (Tenn-nii) melupakan bahwa Gaku, si manusia tidak berguna itu adalah pacarnya,"

"Itu hanya sisi baiknya.."

Begitu membaca pesan dari Zahra-san, aku langsung terdiam dan menangis. Bagaimana bisa dia percaya dengan Touma yang baru saja dia kenal.. Bahkan ia tidak tau siapa namanya.. Dan dengan mudahnya dia mengambil kesimpulan bahwa Gaku-san sesuai dengan apa yang di deskripsikan oleh Touma.

Siapa yang membantu Tenn-nii saat ia pingsan, menjaganya dari ancaman Touma yang mengerikan, menemaninya saat ia sakit, menjaganya layaknya berlian..

SIAPA YANG MELAKUKAN ITU SEMUA?!

Tentu saja Gaku-san... Touma mengatakan sebaliknya... Justru yang memiliki sifat buruk seperti yang diucapkan Touma, adalah Touma sendiri.. Bukan Gaku-san..

Aku.. 

Aku tidak percaya bahwa Zahra-san bisa percaya dengannya begitu saja.

Bagaimana... bisa?!

"Ada alasan lainnya sebenarnya. Aku bisa mengambilnya,"

tangisku semakin menjadi-jadi. Tidak... kumohon jangan ambil Tenn-nii dari Gaku-san.. Mereka sudah bertunangan.. Bahkan orang tua mereka sudah setuju...

Kumohon..

Tenn-nii milik Gaku-san... Jangan ganggu mereka..

Aku segera menghapus bekas air mataku dan berusaha untuk tidak terlalu emosional.

"HENTIKAN! HENTIKAN INI!!! BERHENTI! JANGAN BICARAKAN TENTANG PACARNYA! KITA HARUS BERDISKUSI BAGAIMANA CARA UNTUK MENGEMBALIKAN RIKA-SAN (Tenn-nii) SEPERTI SEMULA! HANYA ITU!! Kumohon.." pinta Triska-san yang sedari tadi tidak mengerti arah pembicaraan.

Sedangkan Risa hanya menyimak percakapan kami untuk mengantisipasi jika aku tidak bisa mengontrol diriku lagi.

"Sial, itu benar," umpat Touma.

"Yah... aku sedang tidak ada ide saat ini. Mungkin karena aku baru saja menyelesaikan tugasku," kata Zahra-san.

"Halah bacot. Kamu ga berguna disini. Apa yang kamu lakukan disini? Termakan omongan Touma?" umpatku di kamar sambil sesekali mengambil tisu untuk membersihkan bekas ingus dari hidungku.

Aku selalu saja protektif dengan kedua pasangan itu. Entahlah. Aku ingin pernikahan Tenn-nii dengan Gaku-san berhasil dengan amat sangat lancar tanpa PHO yang ingin merebut Tenn-nii. Zahra-san juga kuanggap sebagai sekutu Touma karena mendukungnya tanpa alasan jelas. Hanya berdasarkan apa yang diucapkan oleh Touma.

Huft.

"Maafkan aku. Biarkan aku mengkoreksinya," ucap Touma.

"HENTIKAN! HENTIKAN INI! BERHENTI! JANGAN BICARAKAN TENTANG MANTAN TIDAK BERGUNANYA ITU!" lanjutnya.

Oh tidak bisa. Kau tidak bisa membuat mereka putus karena fitnahanmu begitu saja.

Tapi lama-kelamaan, kurang ajar juga ini manusia.

Emosiku akhirnya tidak bisa tertahankan dan mengeluarkan semuanya untuk Touma.

"KITA MEMBUAT GRUP INI UNTUK MENGEMBALIKAN MEMORI RIKA-SAN (Tenn-nii) LAGI! BUKAN UNTUK MEMBICARAKAN PACARNYA!"

"TAU BATASANNYA TOLONG!" kataku dengan final.

"Oke oke, semuanya tenang... Sekarang tenang..." Zahra-san berusaha menahan emosiku.

Diam kamu bangsat. Mudah terpengaruh dengan omongan orang baru, jangan ikut campur masalahku dengan Touma.

"Aku hanya mengoreksi kalian semua,"

Wah benar-benar minta dibanting ini. Aku benar-benar tidak kuat dengan ini.

Aku segera memukul kaca yang berada didekatku hingga menarik perhatian anak-anak lainnya karena suara kaca yang pecah.

Kulihat tanganku yang sudah bercucuran darah. Aku tidak peduli dengan hal itu, jika itu membuat emosiku mereda.

"Sebenarnya, Rika (Tenn-nii) bilang bahwa... uh, Gaku bukan pacarnya. Itulah sebabnya aku mengatakan bahwa itu mantannya!!" Heh lonte, diam kamu. Jangan menyebar fitnah dengan memanfaatkan keadaan Tenn-nii yang lupa dengan ingatannya.

"TAPI KAU MEREMEHKAN PACARNYA! AKU KENAL DENGAN GAKU-SAN! IA TIDAK SEPERTI ITU!" Dan lagi-lagi emosiku melunjak. Ah... kenapa aku menjadi seprotektif ini ya..

"Baiklah, masalah selesai," ucapnya dengan santai yang membuatku ingin menggorok lehernya itu.

"Aku harus menyelesaikan pekerjaan rumahku. Aku akan mengecek grup ini nanti. Aku pasti membaca semua percakapan. Jika ada sesuatu atau butuh aku, chat saja di percakapan pribadi," kataku tidak ingin melanjutkan perdebatan dengan manusia tidak memiliki otak seperti Touma.

Aku tidak mengerjakan PR ku. Tapi mengobati lukaku yang ditangani oleh kak Amari. Dia akan mengobatiku secara paksa sampai lukaku sembuh. Aku tidak mau memberi tau kepada mereka bahwa aku terluka karena keinginanku sendiri. Jangan membuat Tenn-nii khawatir denganku saja sudah cukup bagiku.

Kak Amari sudah mengobatiku dan langsung menyuruhku untuk tidur. Mau tidak mau aku harus menurutinya. Kak Amari adalah anak yang paling ditakuti disini karena ketegasannya. Membuatnya marah dan murka sama saja kau membuat misi bunuh diri...

Namun nyatanya aku malah tidak bisa tertidur. Aku menatap punggung tanganku yang terbalut kain kasa, sesekali menekannya.

"A-ah aw.. " aku mengerang kesakitan, tapi terus mengulangnya dan menikmati rasa sakitnya. Lukanya masih baru dan belum tertutup. Jadi ya.. Sakit tapi nikmat gitu ehehe-

"Gaku-san kalau tau Tenn-nii mau direbut gimana ya... mereka udah bahas pernikahannya gitu... bahkan katanya dah direncanain dari kecil... omong-omong itu, Tenn-nii emang pas kecil di Brunei sih.. Kesini cuman buat sebentar aja..." gumamku mencoba mengingat-ingat alasan Tenn-nii kesini.

"Tuhan... tolong lindungi Tenn-nii dan Gaku-san.. lancarkan urusan keduanya.." ucapku pelan dan segera menuju ke alam bawah sadarku. 

1 jam kemudian, aku terbangun dari bunga tidurku yang indah. Tidak sadar jika sang surya sudah tergantikan oleh bulan yang terang di langit malam yang tertaburkan bintang-bintang.

"Astaga.. setauku aku baru tertidur 1 jam saja... tapi ini kenapa sudah malam.. apa sebegitu lamanya kah aku mengobrol dengan mereka?" monolog ku dan mengucek mataku.

Setelah mengumpulkan kesadaran hingga 100%, aku pun beranjak mandi dan mengambil makanan hanya untuk dibawa ke kamar. Jangan lupakan cemilan yang wajib ada di kamarku.

Berguling kesana-kemari, bermalas-malasan, bergabut ria, memakan cemilan yang akhirnya membuat spreiku kotor, semua hal tidak penting tanpa manfaat itu aku coba hingga pada akhirnya aku lupa untuk membuka grup yang kujanjikan sebelumnya

Roomchatku sepi, maaf. Jadi target pertamaku adalah grup yang berisi 5 orang dengan 1 diantaranya yang tidak memiliki otak. Tentu saja Touma Inumaru itu. Siapa lagi memangnya.

"Jadi bagaimana keadaan Rika-san (Tenn-nii) sekarang?" tanya Zahra-san.

"Bermain dengan yang lainnya," jawab Touma dengan singkat.

"Apa ia terlihat normal sekarang? Seperti sebelum ia amnesia?" tanyanya lagi.

"Ya. Maksudku, dia sedang bermain dengan teman bandku. Ia sedang bermain gitar. Tora, Minami juga menemaninya,"

"Baiklah. Selain dari topik itu, aku ingin bertanya sesuatu tentang Rika-san (Tenn-nii)," ucap Zahra-san

"Oh ya? Apa itu?"

"Apa... apa dia mengingat sesuatu setelah berbincang dengan aku dan Tata...?" Tanya Zahra-san meminta kepastian.

Aku tau dia berharap jawabannya sesuai ekspetasinya. Aku juga berharap yang sama. Memohon kepada Tuhan untuk membuat Tenn-nii ingat kembali. Baik denganku atau dengan lainnya.

Touma terdiam membaca pesannya.

Hening.

Tak lama kemudian, Touma mengetik sesuatu.

"..."

"...ya..."

"Dia ingat sesuatu tentang kalian..."

...ingat tentang
masa yang berharga..."

"Namun terlupakan..."

TAMAT

yahooo! Selamat malam semua. Seperti biasa update jam 11 an ahaha.

Sudah terjadwal dong ea. Produktif kali saya //canda canda.

Aku agak pusing mikirin plotnya karena harus selesai dalam...

2 chapter lagi. Extra chapter boleh ga sih. Atau ga 4 chapter kedepan isinya bakal tentang Remember Me lagi //emot batu.

Ini masih panjang ueue. Ga ngira sepanjang ini hiksrot.

Btw buat yang udah baca sampai sini, terima kasih banyak!! Sampai jumoa di chapter selanjutnya!

Bai baii

-Tasya

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro