Day 22 - Remember Me [10]
"Sepertinya sesuatu yang buruk telah terjadi... Dan ini tentang Tenn-nii.." Riku bergumam pelan. Namun anak-anak disekitarnya bisa mendengarnya. Mereka tidak tau pasti kenapa atau apa yang terjadi. Jadi mereka hanya bisa berusaha menenangkan Riku yang menangis dalam diam.
Riku's POV
Astaga kenapa aku menangis? Padahal tidak ada yang terjadi. Tenn-nii pasti baik-baik saja kan? Tapi mengapa aku merasa ada sesuatu yang hilang... Padahal semuanya bersamaku. Gaku-san juga pasti tidak kenapa-napa saat disana.
Bukan bukan. Ini tentang Tenn-nii. Ini mengerikan. Ahh mou aku tidak mau membayangkannya!
Aku tidak mau memikirkannya. Jadi aku akan membantu mama dan anak-anak lainnya hingga sore.
Sore pun tiba. Aku segera membuka hpku untuk membaca chat ku dengan Tenn-nii dan mencari letak kesalahanku. Namun sebelum itu, aku melihat ada grup tidak dikenal. Karena rasa penasaranku tinggi, aku segera membuka grup dan mencari tau siapa yang memasukkanku.
Triska add you to the group
A're? Triska-san yang memasukkanku? Ada apa?? Ada Tenn-nii, Zahra-san, Risa, bahkan Pika-san juga. Kenapa?? Padahal hubunganku dengan Pika-san masih belum baik-baik saja karena ketidaksengajaanku.
Oh iya. Mereka adalah temanku dan teman Tenn-nii juga. Jadi kami saling mengenal satu sama lain. Mereka mengangap kami berdua sebagai kembar kandung. Padahal tidak ehehe.
Tak lama kemudian, orang yang memegang hp Tenn-nii mengeluarkan Pika-san dari grup.
Ah... sepertinya ini hal yang amat sangat privasi.
"Ini saja. Maafkan aku,"
"Ano, temannya Tenn-nii chan, bisakah kamu memberitau kita apa yang terjadi dengan Tenn-nii chan??" Tanya Triska-san setelah memasukkan kami berempat.
"Aku akan memberi tau kalian langsung ke intinya,"
"Dia.. maksudku Tenn, dia bukan lagi orang yang kalian kenal lagi. Itu karena dia mengidap amnesia. Dan dia bergumam tentang pacarnya untuk berada di sisinya, namun tidak bisa karena pacarnya sedang berada di Kanada,"
"Jadi intinya adalah, dokter bilang ada kemungkinan ingatannya kembali jika dia menghabiskan waktu dengan orang-orang terdekatnya di masa lalu. Dan orang tersebut adalah kalian," Ucap orang asing tersebut. Kita sebut saja UK a.k.a Unknown (Tidak diketahui).
"Sebentar.. Loading.. Baca dari awal.."
"Tenn-san apa?!!!" Zahra-san terkejut mendengar kabar tersebut. Triska-san juga terlihat ingin menangis dari ketikannya.
UK terlihat panik saat melihat kedua orang tersebut yang down karena kabar yang mendadak ini.
"Dia baik-baik saja sekarang. Dia di sebelahku saat ini. Tapi sikap dia berbeda dari sebelumnya. Tentu saja karena amnesia tersebut," ucapnya berusaha menenangkan Triska-san dan Zahra-san.
"Maksudmu sikapnya berbeda itu apa??" Triska-san cukup kebingungan dengan kalimat UK. Zahra-san juga setuju dengan hal itu.
"Astaga kau benar-benar tidak mengerti, huh. Bagaimana sikap dia saat bersama kalian?"
"Tenn-san sangat baik. Terkadang dia memberitau sesuatu yang tidak kami ketahui, dia juga seperti kakak kami," jawab Zahra-san. Lagi-lagi, pendapat Zahra-san dan Triska-san sama. Jadi tidak perlu ditulis 2 kali.
Sejujurnya aku ingin mengeluarkan jawabanku seperti, "Mudah merajuk, tidak suka dibohongi, galak, tegas, suka berbohong, dan sebagainya." Tapi aku memilih diam. Karena diam itu emas ahaha. Tidak tidak. Aku diam karena aku datang terlambat dan tidak menyimak secara live.
"Dan sekarang, jika aku memberikan hp ini dan menyuruhnya untuk mengobrol dengan kalian, sikap dia tidak akan sama seperti yang kalian kenal,"
2 orang yang menyimak sedari awal pun mengangguk setuju dan meminta UK untuk memberikan hpnya.
"Itu adalah alasan terbesar kenapa aku ingin orang-orang yang dekat dengannya untuk berkumpul disini. Jadi ingatan Tenn bisa kembali seperti semula. Maksudku adalah kalian adalah kunci utamanya," tegas UK.
"Terima kasih untuk bantuannya,"
"Tidak apa-apa. Meski kami berbeda negara dengannya, aku ingin membantunya," kata Zahra-san dengan positif.
"Ah iya aku lupa. Informasi penting untuk kalian. Tenn memanggil dirinya (sebelum amnesia) dengan panggilan Rika-san. Itu panggilan nya jika gendernya perempuan,"
"Dia tidak mengingat namanya. Jadi kemungkinan dia mengganti namanya sendiri,"
"Aku harus pergi. Jika ada sesuatu terjadi diluar kendali kalian, panggil aku saja. Aku akan membantu kalian," ucap UK yang pada akhirnya memberikan hpnya ke Tenn-nii atau bisa kubilang Rika-san.
Triska-san dan Zahra-san mengerti dengan UK dan mempersiapkan mental untuk bertemu dengan seseorang yang mereka kenal sejak lama yang kini sudah berbeda jauh.
Tak lama kemudian, seseorang memakai hp Tenn lagi. Aku mengira jika UK kembali. Tapi ini berbeda. Ini terlihat lebih... gugup dan takut..
"A-ah.. hai.."
Muncul orang lain dari nomor tersebut.
Kedua orang yang menyimak UK pun menyambutnya dengan senang dan terbuka. Seakan memberitau orang tersebut jika mereka berdua tidak jahat.
"A...apa kalian teman Rika-san..?"
'Ah dia Tenn-nii rupanya.. Aku lega ada yang menjaganya,' batinku bersyukur.
"Iyap. Apa ada sesuatu yang bisa kami bantu?" Tanya Zahra-san dengan pelan supaya tidak menakuti 'Rika-san'.
"Ba-bantu?"
"M..maafkan aku..!"
Kenapa dia meminta maaf...?
"Jangan meminta maaf. Kamu tidak berbuat salah,"
Triska-san menyetujui Zahra-san. Namun orang tersebut memberitau kami mengapa dia meminta maaf.
"T...tapi aku melupakanmu.. 'kan.."
"Y-yah.. Bagaimana cara menjelaskannya.." Zahra-san terlihat kebingungan. Aku ingin membantunya. Tapi itu sudah beberapa jam yang lalu TwT. Tentu saja sudah basi bak bumbu kacang yang didiamkan di suhu ruangan.
"A..aku melupakanmu.. dan orang-orang disekitarku bilang bahwa Rika-san memiliki masalah.. dan berdebat dengan salah satu dari kalian.."
"Aku... aku merasa bersalah.. Aku tidak.. tau kenapa Rika-san... melakukan itu.."
Sebentar. Topik ini mengarah ke aku. Karena diantara aku, Triska-san, Zahra-san, dan Risa, yang paling dekat dengan Rika-san(Tenn-nii) tapi sering kali bertengkar dengannya adalah aku sendiri.
"Dan aku tidak... bisa mengingat kenapa bisa seperti itu.. aku terbiasa untuk berakting dan berbohong..."
"Maafkan aku..."
"Aku amat sangat meminta maaf..."
Berakting.. Jadi selama ini kedekatanku dengan Tenn-nii atau Rika-san adalah..
bohong?
Aku tidak pernah berbohong kepadanya kecuali di situasi genting. Tapi...
Tapi sejak kapan dia berakting didepanku...?
Sejak kami kenal...
Dia berakting?
Hai! Tenn-nii atau Rika-san adalah temanku yang sampai sekarang masih kontakan ya! Jadi bener-bener based on real experience. Cuman kita diem-dieman sampe sekarang. Sad huhu. Btw dia uda ngeblok aku setaun, ampe akhirnya aku ngamok lewat temenku dan akhirnya dibuka bloknya yey
Agak emotional buat nulisnya. Padahal udah 2 tahun weh. Dan syukurnya dia udah inget lagi. So... semuanya baik-baik saja fufu.
Btw buat yang udah baca sampai sini, terima kasih banyak!
Sampai jumpa di chapter selanjutnya!!
-Tasya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro