Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Day 18 - Remember Me [8]

"Kau menantangku? Baiklah. Aku bisa memakai kakakmu untuk mengalahkanmu lho. Apa yang bisa kamu lakukan sementara kakakmu bersamaku? Aku tidak segan-segan melukai pacarnya yang sekarang demi memilikinya secara utuh," remeh Touma seakan Riku tidak berdaya.

"Heh... Gaku-san tidak semudah itu untuk kamu kalahkan ya," balas Riku dengan optimis.

"Riku.. biarkan saja dia. Aku.. rela selama dia tidak melukaimu atau Gaku," sahut Tenn yang tiba-tiba merebut kembali hpnya dan menghindari Touma yang tau bahwa ia tidak mempunyai jalan keluar lagi karena Touma sudah mengsabotase gedung latihan.

"Tapi Tenn-nii! Bagaimana denganmu?!" tanya Riku.

"Tidak apa-apa. Aku baik-baik saja sekarang. Jangan khawatir, Riku," jawab Tenn berusaha tenang supaya tidak membuat Riku kembali panik.

"Bodoh! Bagaimana aku tidak khawatir?! Aku adikmu dan Tenn-nii tidak pernah terlibat seperti ini!" bentak Riku di chat. Aura khawatir dan marahnya sangat terasa oleh Tenn karena ia mengenal adiknya yang malang itu.

"Lihatlah adikmu, Tenn. Berusaha menyelamatkanmu tanpa bisa melakukan apapun," Touma segera mengambil hp Tenn di udara. Karena tinggi mereka yang berbeda, Tenn tidak bisa mencapainya.

"Oh! "Gaku-san akan menyelamatkanmu, Tenn-nii. Jangan khawatir." Awww sungguh adik angkat yang baik. Aku heran, bagaimana pacar sialanmu itu bisa menyelamatkanmu," lanjut Touma sambil menatap remeh Tenn yang benar-benar marah.

"Tenn! Oi pendek! Sialan. Pintunya dikunci. Sepertinya aku harus mendobraknya," Suara bass Gaku terdengar dan memberi Tenn harapan. Riku benar. Gaku akan datang.

Pintu yang semulanya dikunci oleh Touma dalam keadaan baik, kini sudah tergeletak di lantai karena dobrakan dari pacar Tenn bersurai platinum itu.

Gaku langsung menghampiri Tenn dengan perasaan lega. Sedangkan Touma sudah diikat terlebih dahulu olehnya.

"Aku minta kau menjauh dari Tenn sejarak 10 meter. Jika kau masih melanggarnya, aku bisa menuntutmu ke pengadilan dan kepala sekolah," ancam Gaku dengan tatapan menusuk.

Touma hanya berdecih dan mau tidak mau menyetujuinya supaya beasiswanya tidak hangus.

"Oi cabe. Kakakmu sudah aman. Kau segera istirahat. Kau belum makan kan? Jangan buat Tenn khawatir sampai sakit atau aku akan membawa kakakmu kabur," kata Gaku mengabari adiknya itu.

"Hey jangan memberikanku nickname yang aneh-aneh, Gaku-san! Lagipula aku sudah disuapi Anna ya. Karena aku sedang sakit hehehe. Jika kau membawa Tenn-nii kabur, aku pastikan nyawamu tidak ada," balas Riku dengan ancaman diakhirnya.

"Woah woah santai, Riku. Eh? Sakit? Kau tidak mengabari Tenn? Kalau begitu aku yang akan mengabarinya,"

"Kau yang bilang jangan membuat Tenn-nii khawatir! Tapi kau sendiri yang membuatnya khawatir! Hey! Uban!" marah Riku yang hanya dibaca olehnya.

'Matilah aku... Mana sedikit lagi Tenn-nii pulang...' batin Riku sambil menangis membayangkan betapa galaknya Tenn saat tau Riku berbohong.

Tenn paling benci dibohongi. Meski ia sendiri berbohong ke Riku sebelumnya.

Beruntung Gaku-san hanya bercanda dan tidak mengabari Tenn tentang Riku sakit. Ia segera menghapus riwayat chatnya dengan Riku yang berhubungan dengan keadaan Riku.

"Terima kasih, Gaku-san. Aku amat sangat menyayangimu mwah mwah,"

"Itu menjijikkan, Riku. Jadi aku akan memberikan hpnya ke Tenn,"

"Okayy!"

Setelah itu, Tenn dan Riku pun mengobrol bersama dan membahas apa yang terjadi hari ini.

Hari sudah berganti. Dan hari ini adalah hari pameran yang diselenggarakan pihak universitas Tenn.

Riku yang berada di panti asuhan hanya mengurung diri di kamar dan bersedih karena tidak bisa menghadiri event Tenn. Apalagi dengan dance cover Tenn yang katanya cukup *akhem* sensual dan menggoda *akhem*. Riku sangat ingin melarangnya karena bisa menjadi tontonan publik dan ia bisa dalam bahaya. Namun apa daya Tenn yang amat sangat batu bahkan lebih batu dari Riku.

Karena Riku sedang ada acara class meeting di sekolahnya. Sehingga ia dan Tenn tidak bisa mengabari satu sama lain karena kesibukan masing-masing.

Dan kebetulan apa yang terjadi, acara kedua adik kakak tersebut selesai bersamaan. Jadi mereka bisa beristirahat dan mengobrol bersama.

Sayangnya Tenn yang batu itu tidak mau memasukkan asupan apapun ke perutnya karena terlalu lelah dan capek.

"Tenn-nii, aku bisa meminta Gaku-san untuk memaksamu. Berikan hpnya ke dia. Aku mau mengobrol sesuatu dengannya,"

"Dia tidak ada disini, Riku,"

"Dia dibelakangmu, Tenn-nii. Dia sedang memangkumu, 'kan?" Tanya Riku memastikan. Tidak tidak. Dia tidak menaruh kamera pengintai di kamera selfie Tenn.

"Kemampuan indigomu mengerikan, Riku. Baiklah aku akan memberikannya," pasrah Tenn sambil memberikan hpnya ke sang kekasih.

"Halo, Gaku-san,"

"Halo, Riku. Ada apa? Tumben kau mencariku,"

"Ini penting. Aku tidak diizinkan memiliki kontakmu karena Tenn-nii terlalu curiga," kata Riku serius.

"Topik?" 

"Tenn-nii sendiri,"

"..."

"Katakan apa yang mau kamu bahas. Tenn sedang pergi ke toilet lalu mau ke kantin. Jadi dia kembali sekitar 15 menit lagi," kata Gaku yang mulai serius begitu tau tentang topiknya.

"Sebenarnya Tenn-nii..."

Gantung

Yeah! Gantung! I love gantungin chapter fufu.

Kenapa gantung? Ya suka-suka ku. Kenapa suka-suka ku? Ya suka-suka ku lah.

//gaje

Btw gw kangen Rika. //galau

Btw buat yang udah baca sampai sini, terima kasih banyak!!

Sampai jumpa di chapter selanjutnya!

-Tasya

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro