Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

9. Kabar Yaya [1]


Aku dirindukan avv

Hp gw napa ngelag banget sih amjer 🤾‍♂️

Yah oke, maaf atas pemberian harapan palsu saya ke kalian.

Karena hpku yang kentang ini mulai meresahkan, maaf kalo ada typo ya mak/pak.

__________________________


Boboiboy bangun dengan mata yang nampak sembab akibat menangis semalaman.

Entah apa yang dirasakan Boboiboy tadi malam, tetapi suasana hatinya sangat tidak bisa diprediksi.

Pagi ini jadwal Boboiboy untuk kuliah, seperti hari-hari biasanya ia akan bertemu dengan Eyara.

"Hah ... apa gw harus menghubungi Taufan dan Blaze atas kejadian tadi malam?" kira Boboiboy, namun mengingat waktu yang makin melarut, Boboiboy memilih untuk beranjak dari tempat tidurnya dan menyiapkan dirinya.

Setelah semua yang ia butuhkan siap, dia pun turun ke lantai bawah dan memakan sarapan yang sudah disiapkan pelayan pribadinya. Ya, setidaknya sarapan memanimalisir kesetresan di pagi hari, bukan?

"Saya berangkat, kalau ada orang ga dikenal ke sini ga usah dibawa masuk ya, Bi."

"Baik, Tuan."

Boboiboy tersemyum simpul dan pergi ke sebrang—rumah Taufan—untuk berangkat ke kampus bersama. Tak butuh waktu lama untuk menunggu Taufan dan Blaze sudah stay di dalam mobil milik Taufan.

"Heh dugong, bukain pintunya anjir!" Boboiboy mengetuk jendela mobil Taufan, lantaran pintu mobil Taufan terkunci dari dalam.

"Heh budeg bukanin anying!" Merasa sia-sia, ide lainpun muncul di kepala Boboiboy.

Ya! Menelfon sang kawan.

- Call from Boboiboy

"Ha? Ngapain malah nelfon gue dah? Udah gue tungguin juga njir!" Taufan langsung mengangkat panggilan tersebut dan memarahi Boboiboy.

"HEH GEBLEK MAJU LO ANJ UDAH GUE TUNGGUIN JUGA!"

"MAKANYA BUKAIN PINTUNYA SETAN!"

"Ha?" Taufan yang heran dengan perkataan Boboiboy segera menolehkan kepalanya ke belakang mobil. Dan benar saja, Boboiboy tengah menatapnya dengan tatapan sinis dari luar jendela.

Ya, kalau kalian bertanya mengapa mereka tidak menyadari keberadaan Boboiboy, Taufan dan Blaze tengah mabar soalnya.

"Hehehe," kekeh Taufan, ia pun membuka kunci pintu mobilnya dan mempersilahkan Boboiboy untuk masuk ke dalam.

"Sayang udah makan?" ledek Taufan sembari mengedipkan matanya dengan centil.

"Najis."

"Eh, Boboiboy, hai!" sapa Blaze.

"Ya, apa kabar?"

"Lumayan ...."

"Oh." Boboiboy tersenyum. Terkadang Boboiboy senang membandingkan kewarasan dari kedua temannya. Dan dia rasa, Blaze lebih baik daripada Taufan.

Kewarasan Taufan sudah di bawah rata-rata. Cukup meresahkan.

"Eh, gw mau ngomong."

"Ngomong tinggal ngomong elah, ribet banget pake minta izin segala. Sans, gw ga napsuan." Boboiboy menyinisi Taufan, lagi.

Oh ayo lah, Taufan semakin meresahkan untuk dijadikan teman.

"Ngomong apa Boy?" tanya Blaze dengan tatapan yang masih mengarah pada game di handphonenya.

"Jadi tadi malam ..."

"LU KE BAR?!" potong Taufan.

"Bisa diem ga Fan? Lu lama-lama gw buang nih anjir."

"Ya maaf, atu kalo ke bar ngajak-ngajak lah. Barangkali bisa nganu hehe." Taufan menaik-turunkan alisnya tengil.

"Sinting," desih Blaze.

"Bodo Fan, bodo. Intinya gw cuman mau bilang kalo ternyata Yaya itu sepupunya Eyara," jelas Boboiboy.

Hening. Sepertinya Taufan dan Blaze masih mencoba mencerna keadaan.

"Yaya ... sepupu Eyara," ulang Boboiboy.

"EH ANJIR SERIUS?" tanya Taufan dan Blaze bersamaan.

"Ngapain gw bohong?"

"Iya juga, lu tau dari mana kalo Yaya sepupu Eyara, Boy?" tanya Blaze. Boboiboy pun mulai menceritakan kejadian tadi malam saat ia bertemu Eyara di restauran dekat alun-alun.

"Lho, ga bisa kita diemin nih. Kudu nyamperin Eyara kita," usul Blaze.
(Kudu : Harus)

"Betul tuh, betul! Pulang nanti kita tanya Eyara."

"Yoi."

Sesampainya di kelas, Boboiboy memandangi seisi kelas untuk mencari keberadaan Eyara. Namun nihil hasilnya.

"Hum, ke mana Eyara?" Boboiboy yang baru saja sampai memutuskan untuk mengecek keadaan ke kantin. Namun tepat di ambang pintu, Eyara sudah menunjukan senyumannya kala ia berpas-pasan dengan Boboiboy.

"Eh, maaf."

"Oh, hai Boboiboy."

"Ya, hai." Boboiboy memandangi wajah Eyara dan pakaian yang ia gunakan, ada yang sedikit berbeda dari penampilannya kemarin. Eyara yang sekarang tampil dengan aksesoris yang cukup mencolok.

"Ah, permisi Boboiboy."

"A iya silakan lewat." Eyara tersenyum dan pergi ke tempat dudiknya diikuti Boboiboy.

"Aa, Eyara ada yang pengen gw tanyain."

"Tanya aja."

"Eum, Yaya beneran sepupu kamu?" 

Alis Eyara sontak mengerut, tanda ada yang tengah ia perkirakan. "Ada apa ya nanyain Yaya?"

"Ya, gapapa," jawab Boboiboy tak acuh.

"Jangan bilang lu suka sama dia, iya?"

Boboiboy memutar bola matanya malas, masalahnya, tatapan Eyara padanya seperti wanita yang sedang men-intropeksi pacarnya yang berselingkuh. Ayo lah, Boboiboy risih.

"Iya gw suka, kenapa?"

"..." Tidak ada jawaban dari Eyara, ia hanya menaikan bahunya sekilas dan membuang tatapannya dari Boboiboy.

"Dih apaan sih, gw yang pertama kali ketemu Boboiboy kenapa Yaya yang ditaksirin?"

"Yara, apa yang terjadi pada Yaya dalam kurun waktu lima tahun terakhir?" tanya Boboiboy.

Eyara menghembuskan napas dengan keras dan mendorong meja di depannya dengan kasar lalu beranjak pergi dari sana. "Au."

Boboiboy menaikan sebelah alisnya. Aneh, kenapa Eyara tiba-tiba marah dan membuang tatapan dari Boboiboy? Jangan bilang kalau Eyara  ...

"Dih, cewe labil." Boboiboy menggidikan bahunya dan memilih untuk mendatangi kedua kawan karibnya di aula.

_________________________
Taufan
Boy buruan ke sini -

- ya

_________________________

Seperti ada yang ingin disampaikan oleh Taufan, Boboiboy segera bergerak menuju tempat yang mereka janjikan tadi sewaktu di mobil lima belas menit sebelum kelas mulai.

"Ada apa?" tanya Boboiboy saat ia tepat berada di samping Blaze, membuat Blaze tersentak kecil sembari mengelus dada.

"Astaga kaget gw ..."

"Sorry, ada apa Fan?"

"Lu pasti ga tau!"

"Lu belum ngasih tau ya sat, jangan bikin gw emosi pagi-pagi deh."

"Elah njir galak amet, nih, gw nemu istagram Yaya. Yaya sekarang jadi kreator video, menurut status yang ada di videonya sih.

Dia jadi kreator video memasak, followersnya sekitar limapuluh ribu, lumayan lah ya. Kita DM ga nih?" jelas Taufan panjang lebar.

"Weh serius lu? Yaya jadi kreator video memasak?"

"Bener njir, cius dah, dua rius malah," ucap Taufan sambil menunjukan jari tengah dan telunjuk secara bersamaan.

"Padahal masakan dia kan ga enak ...," desis Blaze.

"Sut, nanti pacalnya malah ama kita, diyem ya, diyem," balas Taufan dengan nada yang agak diimutkan olehnya.

"O-othe," jawab Blaze.

"Hm, apa nama ignya?"

"@Yayazcliny_"
[Username palsu, ga usah dicari.]

Boboiboy mengangguk dan mencari id intagram mantan kekasihnya tersebut. Dan benar saja, Yaya jadi lihai dalam bidang tata boga saat ini.

Tanpa pikir panjang, Boboiboy men-DM id tersebut dengan harapan akan terjawab.

Semoga saja, karena limapuluh ribuan orang bukanlah jumlah yang sedikit, bisa-bisa DM-an dia tenggelam dalam lautan fans.

@Yayazcliny_

- Permisi, selamat pagi.
- Perkenalkan, nama saya Boboiboy, teman SMA kamu. Saya harap kamu masih mengingat Saya.

"Udah gw DM, tinggal nunggu balasannya aja, sekarang, kita ke kelas aja yok!" ajak Boboiboy.

"Kuy lah!"

"Eh sebentar, Eyara agak aneh. Masa pas gw nanyain tentang Yaya dia langsung pergi dan buang tatapannya dari gw. Gw salah apa gimana ya?" tanya Boboiboy.

"Serius? Dih, kenapa tuh?" tanya Blaze.

"Gini nih cowo yang ga bisa bikin nyaman cewenya, ga peka! Eyara suka sama lu dodol!"

"Hah?"

TBC HONEY

Dua bulan ga up hshshs, maaf semua~
/tebar lope

Aaa maaf juga kalo pendek, Ori usahain nanti lanjut lagi.

Dah ah, Ori ngantuk. Bye~

Muah 💜

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro