Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

42 - END

Saat bel istirahat berbunyi, Kiran langsung menuju taman belakang. Taman tempatnya bertemu dengan Devon, dulu.

Kiran celingak-celinguk mendapati taman belakang sekolah sepi dan hanya ada tukang kebun sekolah.

Setelah sepuluh menit menunggu, Kiran memutuskan untuk kembali ke kelas dan baru saja Ia berbalik, Devon sudah ada di depannya.

"Ish! Ngangetin aja lo," ujar Kiran sambil terlonjak dan mengelus dadanya pelan.

Devon terkekeh,"maaf maaf deh. Ohya.., hmm,"

"Perasaan gue kok nggak enak ya," ujar Kiran dalam hati.

"Hmm.., apa?" tanya Kiran memberanikan dirinya.

Setelah itu, Devon menatap Kiran. Dan Kiran menatap Devon. Dan Devon menggaruk belakang lehernya yang tidak gatal.

"Ya ngomong aja, gue nggak bakal nerawang lo," ujar Kiran tiba-tiba membuat Devon kaget.

"Jadi, lo kan bilang kalau sayang sama gue..," Kiran langsung membuang muka.

"gue..,-"

"Lo kan bilang sayang sama gue di pantai," gumam Kiran membuat Devon lagi-lagi kaget.

"Lo juga mimpi itu?!" tanya Devon histeris. Kiran mengangguk dan tersenyum.

"Kayaknya itu yang bikin gue gak bisa pergi. Ada yang masih nungguin gue ternyata disini. Dan.., gue nggak tega ngeliat orang yang nungguin gue itu ngeskip perasaannya lagi" jelas Kiran membuat Devon tersenyum dan memperlihatkan deretan giginya.

"Dan gue pingin lebih ngenal orang yang sok kenal sama gue," lanjut Devon. Kiran ikut tersenyum.

Keheningan melanda mereka cukup lama.

"Jadi..?" tanya Devon kemudian sambil memegang tangan Kiran pelan.

"Jadi.. kita..," gantung Kiran membuat Devon mengeringkan matanya.

".., makan siomay!" kata Kiran akhirnya sambil menarik Devon berlari menuju kantin. Devon hanya tertawa melihat tingkah Kiran yang sudah menjadi pacarnya.

Hidup memang terkadang nggak adil. Tapi, dari merelakan yang nggak adil itu, kita pasti akan mendapat keadilan yang berlipat dari ketidak adilan yang kita rasakan sebelumnya.

Dan Devon percaya akan hal itu.

-END-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro