Entah kenapa Devon merasa tidak enak setelah Kiran memutuskan telepon tadi. Devon terus saja memikirkannya.

Jam menunjukkan pukul 9 malam namun Ia masih mengkhawatirkan Kiran.

"Apa gue samperin ke rumahnya kali ya?" tanya Devon pada dirinya sendiri. Dan dengan cepat Devon mengambil kunci mobil papa nya dan mengabaikan panggilan papa dan mama.

Devon mencari rumah Kiran dengan waze dan hanya bermodal data siswa yang dikirimkan sekretaris kelas Kiran yang beruntungnya merupakan teman SMP Devon.

"Jalan Merdeka nomer.., dua puluh ti- oh itu dia!" seru Devon sambil menepi ke kiri dengan hati-hati.

Baru saja Devon hendak turun, sebuah mobil keluar dari rumah Kiran dengan cepat melewati mobil Devon.

Tanpa ragu, Devon langsung menangkap siluet pengemudi mobil itu,"Kiran?"

Devon kembali menghidupkan mesin mobilnya dan bergegas mengikuti mobil yang dibawa Kiran tadi.

Dan anehnya, mobil Kiran malah berhenti di tengah jalanan yang sepi. Devon mengernyit bingung.

Tak jauh dari sana, Devon melihat sosok yang sangat dikenalnya keluar dari mobil yang parkir di pinggir jalan dekat mobil Kiran.

Brandon.

Devon semakin nggak ngerti.

-0-