29
Devon tersenyum menatap Kiran. Ia melihat Kiran sedang bermain dengan banyak kupu-kupu di taman. Tanpa ragu, Devon mendekati Kiran.
"Kir, lo ngapain?" tanya Devon, mencoba membuka pembicaraan.
Yang ditanya hanya tersenyum. Kemudian berlari menjauhi Devon dan anehnya Devon mengejar Kiran. Terus menerus, hingga Ia sampai di sebuah kebun bunga lily yang sangat luas.
"Devon, lo harus tau," ujar Kiran pelan. Devon mengangkat satu alisnya.
"Tau apa?" tanyanya kemudian. Kiran kembali tersenyum.
"Tau kalau Ira dan Brandon nggak bakalan berpisah, "
"Kenapa?"
"Karena, gue ngerubah takdir mereka. Gue sayang sama Ira dan gue sangat amat bahagia kalau Ira bahagia. Lo jangan suka sama Ira lagi ya.., dan..,"
Keheningan menyelimuti keduanya.
"Dan.., kenapa Kir?" tanya Devon penasaran.
"Dan lo harus tau kalau gue sayang sama lo, Dev."
Devon tercekat. Rahangnya mengeras, Ia tidak bisa berkata apa-apa. Kata-katanya tertahan di lidahnya.
".., gue., juga sayang sama lo, Kiran. Makasi banyak" ujar Devon ragu dan terbata-bata.
Dan kemudian Devon terbangun dengan tubuh penuh keringat. Sangat gerah. Ia melirik jam di kamarnya.
Pukul 01:00 pagi.
Devon mengambil segelas air putih di nakas dan meminumnya. Ia teringat dengan Kiran.
Kiran.
Kiran.
Kenapa Devon bisa bilang kalau dia sayang dengan Kiran?
-0-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro