Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

18

Devon masih menatap ponselnya tidak percaya.

Ira baru saja mengirimkan pesan untuknya. Pesan yang membuatnya terdiam cukup lama.

Keira : Dev bisa ketemu nggak di depan perpus pas pulsek?

"Ngapain sih?" Devon bergumam pelan, namun masih terdengar oleh Aldo.

Aldo menoleh dan mengangkat alisnya singkat,"gue diem kok."

Devon mengernyit dan menggelengkan kepalanya singkat. Aldo juga menggeleng,"nggak jelas lo, Dev."

Devon melanjutkan mencatat dan memilih tidak menghiraukan Aldo.

Bel pulang terdengar, dan disinilah Devon sekarang. Di depan perpustakaan.

Devon menunggu sambil memainkan ponselnya. Dan tak lama seseorang memegang pundaknya.

Tanpa menoleh,"mau ngomong apa, Ra?" tanya Devon. Namun, sesaat matanya membulat sempurna.

"Loh, kok lo disini Kir?" tanya Devon akhirnya.

Kiran tersenyum kecil,"lewat aja, mau pulang. Lo?"

"Ini, katanya Ira mau ngomong sesuatu sama gue," jawab Devon. Kiran mengangguk paham.

"Loh, Kiran?" ujar seorang gadis yang lama tak didengar suaranya oleh Devon.

Devon dan Kiran serempak menoleh dan mendapati Ira sudah berdiri di depan mereka.

"Gue duluan ya," pamit Kiran dengan wajah yang sulit diartikan Devon. Entah kenapa, namun Devon merasa tidak enak hati.

"Dev, jadi gue mau nanyain keberadaan Brandon,"

Keberadaan Brandon? Dia hilang?

-0-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro