11
Well, sesuai permintaan Ira di cafe dan Brandon di rumahnya tempo hari. Devon sudah mengenalkan mereka dan mereka sudah saling tukeran id line.
"Halah, nggak penting," ujar Devon dalam hati berusaha menguatkan dirinya.
Kini Devon hanya menatap papan tulis yang sudah dipenuhi banyak reaksi kimia.
"Dev, ajarin gue dong," pinta Aldo sambil mengarahkan buku catatannya mendekati Devon.
Devon hanya mendengus dan menggelengkan kepalanya.
"Lagi males gue," jawabnya sambil melanjutkan mencatat. Aldo mendengus dan merangkul Devon singkat.
"Gue ngerti kok, Dev. Lo yang sabar aja" ujar Aldo pelan sambil menarik kembali bukunya dan melanjutkan mencatat.
Devon memutar bola matanya,"ya sabar gue, selalu malah."
Tiba-tiba ponsel Devon di kolong meja bergetar. Ia mengintip sedikit karena penasaran dengan pesan yang baru aja masuk itu.
Brandon : Dev, thanks ya!
Keira : Devon makasih banyak yaa udah ngenalin gue hehe kapan kapan gue traktir! :)
"Harus banget barengan gitu bilang makasihnya?!" Devon meletakkan kembali ponselnya dikolong dan melanjutkan mencatat.
Aldo tersenyum kecil mengingat ini kali pertama Devon jatuh ke pesona seorang gadis. Bahkan langsung sakit.
-0-
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro