Brandon. Cowok belagu yang merupakan sahabat Devon dari zaman prasejarah. Eh, ngga deng.

Pokoknya dia itu sahabat Devon dari kecil.

Walau udah jarang komunikasi karena kesibukan masing-masing, tapi tiap mereka ketemu, bicaranya gak pernah habis.

Devon masih menganga dan menatap Aldo,"lo serius?" tanya Devon kemudian.

Aldo berdecak,"iya lah! Kan gue satu ekstra sama Brandon, dia juga sering cerita ke gue" jawab Aldo.

"Kok gue gak pernah tau ya..," ujar Devon pelan kemudian menunduk, nada bicaranya terdengar kecewa.

Aldo tampak berpikir, apa Ia harus membohongi Devon? Tapi Ia udah terlanjur bilang ke Devon.

"Udah udah Dev, gapapa kok" kata Aldo pelan sambil merangkul Devon. Walau jutek ke semua cewek, tapi Aldo ini sangat perhatian dengan sahabatnya.

Devon akhirnya main ke rumah Aldo. Menghilangkan galau, konon. Tapi Aldo rasa, Devon tidak semudah itu galau, lagi pula cewek tadi kan hanya ditraktir secara tidak sengaja oleh Devon.

"Lo bukan suka kali, Dev" ujar Aldo sambil memakan makaroni pedas.

"Terus apa namanya dong?"

"Entah. Tertarik, mungkin?" jawab Aldo santai. Devon mengangguk mengerti.

"Iya juga ya, masak gue suka sama orang secepat kilat begitu" ujar Devon kembali sambil tersenyum.

Aldo jadi lega.

"Lagian, lo sama Brandon tuh posisinya sama. Sama-sama gak kenal sama itu cewek"

"Jadi, Brandon suka diam diam?"

-0-