Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 19: Melawan Alter

[Statistik]

[Super Oni Azzazzil]
Status level: 50
HP : 15.000
MP : 20.000
From : Demon
Tier : Super Oni
Skill: Ball Fire, Blind Speed, Search, Manipulasion, Katana Power, Magic Buff.

Seperti itulah gambaran statusku sekarang. Mungkin muncul pertanyaan, kenapa aku mengubah jenis ras ke Oni. Aku hanya perlu menjawab, bahwa Demon jenis Oni cenderung tidak ditakuti oleh para manusia. Lagi pula, dengan mempertahankan bentuk demonku yang sekarang, aku memiliki wujud yang sama persis seperti manusia hanya saja, ada dua tanduk di dahiku.

Aku tidak keberatan sama sekali dengan itu. Yosh, persiapanku sudah selesai. Sekarang hanya perlu mengatur rencana perjalanan.

Kerajaan terdekat dengan Labirin ini, adalah Shirone. Sebuah kerajaan yang meminta Party Och untuk menaklukkan Labirin ini. Lalu, kudengar juga, ada pemimpin kami yang tinggal di sana. Meski dia pemimpin, ketampanannya benar-benar membuat kaum lelaki iri.

Namanya adalah Azui Tiberius.

Kudengar dia menikah dengan seorang wanita di kerajaan itu. Itulah sebabnya dia tinggal dan bekerja di sana. Yah, meski setelah dia menikah, kami tidak berhubungan lagi. Namun, aku sangat yakin dia mengetahui keberadaan semua anggota Party lainnya.

Setelah tahu semua keberadaan anggota party, aku berencana untuk menemui mereka satu per satu. Itu sedikit melelahkan, tetapi bukankah umur ras Demon panjang? Jadi, tidak masalah kalau aku mengunjungi semua orang itu. Tak peduli jaraknya.

....

Semua orang terkagum-kagum dengan status yang aku manipulasi. Itu tidak masalah, 'kan? Apa ada skill yang terlihat kuat?

"Bagaimana menurut kalian?"

Aku bertanya, meminta pendapat mereka soal statusku.

"Aku tidak bisa bicara lagi, status ini sangatlah sempurna. Jika aku bertemu dengan seseorang dengan status seperti ini, pasti akan kuabaikan."

Ah, seperti itu? Coba kulihat statusnya.

[Statistik]

[Demon Lord Carrera]
Status level: 899+
HP : 5.000.000
MP : 200.000
From : Demon
Tier : Demon Lord
Skill: Emperor³, Death Slash³, Paradise Illusion³, Dominator³, God Speed², King Greater.

Apa-apaan maksud angka disetiap skillnya? Apa itu memiliki efek khusus? Apa sebaiknya kutanya langsung saja?

"Status Anda seperti bayangan saya, tuan."

Baru saja aku ingin bertanya, tetapi Alter sudah memotong terlebih dahulu. Ya sudahlah, kurasa angka itu hanya sekedar angka, bukan?

"Aku tidak sabar menemani perjalanan Anda."

"Tuan, kapan kira-kira Anda akan berangkat?"

Tiba-tiba Delta berbicara tentang hal yang lain. Raut wajahnya terlihat lesu.

"Aku belum memutuskannya. Tapi, jika semua persiapan sudah selesai. Aku akan segera berangkat. Kenapa? Kamu ingin menanyakan sesuatu?" tanyaku.

Dia terlihat gelagapan. "Ti-Tidak, aku hanya bertanya sa-saja." Dia terdiam cukup lama, hingga akhirnya meneruskan kata-katanya. "... Apa kalian bisa pulang setiap 6 bulan sekali?"

Ah, itu rupanya.

"Maafkan aku tuan, mungkin aku telah bersikap lancang kepada Anda."

Dia menunduk meminta maaf.

"Jika anggota lain tidak keberatan, aku juga tidak keberatan."

Kemudian aku melirik mereka, meminta pendapat masing-masing.

Semuanya terlihat tidak keberatan.

"Baiklah, dengan begini. Kita akan pulang setiap 6 bulan sekali."

"Te-Terima kasih, tuan."

Delta kembali menundukkan kepalanya.

Fiu... Persiapannya sudah hampir selesai. Sekarang hanya perlu membiasakan diri dengan wujud baruku.

"Alter, bisakah kita berlatih sebentar? Aku perlu pemanasan."

"Dengan senang hati, tuan."

Aku mengubah bentuk katanaku, menyesuaikan dengan pedang yang biasa Ras Oni pakai.

Dilihat dari tubuhku yang begitu cerah, tidak ada alasan lagi untuk para manusia untuk takut jika melihatku, haha.

Kami pergi ke sebuah ruangan, di tempat Azzazzil biasanya mencoba sihir barunya. Di sana, banyak retakan dinding berlapis tanah. Hal itu akibat latihan Azzazzil.

Efek sihirnya benar-benar mengerikan. Jika seorang manusia tanpa mana menerimanya, bisa kupastikan orang itu akan langsung pergi ke akhirat.

Saat ini, aku dan Alter saling bertatapan dari jauh. Alter mengeluarkan aura mengerikannya.

Di tangan kanannya, dia menciptakan bola sihir yang sangat besar. Di belakangnya, samar-samar terlihat Ular yang sudah siap menyerang.

"Aku mulai, tuan."

Alter berlari ke arahku, kemudian melemparkan bola sihir tadi ke arahku.

Aku bersiap, kemudian mengalirkan mana sihir ke Katana dan membela bola sihir tadi. Saat terbelah, satu detik kemudian bola sihir itu meledak dan membuat debu berterbangan, seperti kabut.

Alter berlari semakin cepat, dia bersembunyi dibalik kabut dan sesekali menyerang dari arah yang tidak terduga.

Aku mencoba memprediksi serangannya dan menghancurkan ilusi kabutnya. Dengan magic buff, aku bisa membatalkan sihir yang sedang Alter pakai dan menyerangnya secepat mungkin.

Alter menangkis Katanaku dengan lengannya. Kemudian dia mendorongnya dan balik menyerang. Kami saling beradu, bertukar serangan dan pertahanan.

Di sebuah momen, aku menemukan celah Alter. Di saat itulah, aku menggunakan Manipulasion dan berhasil membuatnya terpundur.

"Ah, sial. Anda menyadarinya rupanya."

Setelah berkata demikian, dia kembali maju dan pertarungan pun kami lanjutkan. Aku hanya tersenyum tipis melihat Alter kesal.

Dia menyerang sambil membuat bola itu lagi, tetapi aku batalkan dengan Magic Buff. Alter terlihat kesal, hingga dia menggerakkan ular tadi dan menyerang secara bersamaan.

"Oi, curang!"

Aku protes sambil menangkis setiap serangan mereka.

"Anda lebih curang dengan menggunakan sihir penetral."

Tak ada pilihan lain, aku semakin terdesak karena si ular ini.

"Hell Drag!"

Katanaku diselimuti cahaya sihir dan kemudian aku membela tubuh ular itu hingga terbelah. Ular itu meringis kesakitan.

"Tuan, tolong batalkan efek dari sihir itu."

Alter tiba-tiba berlarian dan berlutut memohon kepadaku.

"Jika tuan tidak membatalkannya, dia bisa-bisa...."

"Ini hanya jurus peniru. Efeknya tidak sehebat itu. Lagi pula, aku tak akan menggunakan sihir setinggi itu lagi."

Ah, aktingku bagus, 'kan? Aku benar-benar seperti Azzazzil. Aku tak tahu apa ini benar, dengan berpura-pura menjadi orang lain. Aku hanya mengetahui masa lalunya dan beberapa skillnya, tapi tidak dengan sifatnya.

"Be-Benarkah?"

Pada belahan ular tadi muncul sebuah sihir, dan kemudian potongan yang terbelah tadi kembali menyatuh.

"Bukankah ular itu memiliki efek regen terhadap semua serangan? Aku hanya tak mengerti kenapa kau bisa sepanik ini."

"Karena wajah Anda, saat membelanya, benar-benar sebuah musibah."

Wajah? Ah, maksudnya ekspresiku yang bersenang-senang? Apa semengerikan itu?

Aku mengelus-elus pelan pipiku. Namun rasanya mulus-mulus saja.

"Ah, maaf jika begitu. Mungkin aku terlalu bersemangat dalam latihan ini. Sekali lagi, maafkan aku Alter."

Dia menggeleng. "Dengan kemurahan hati tuan, aku sudah sangat bersyukur menjadi pengikut setia Anda."

"Baiklah, kita sudahi saja latihannya. Aku sudah cukup terbiasa dengan tubuh ini. Terima kasih banyak, Alter."

"Ah, sama-sama, tuan."

Aku menghilangkan sihir yang mengalir di Katanaku dan menjulurkan tanganku ke Alter. Dia melirik tanganku dan kemudian menggapainya.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro