Setiap orang mempunyai penyesalan, dan itulah yang kini aku miliki. Berjalan menuju ke rumah dengan perasaan campur aduk.

Aku duduk di beranda rumah, Ibu berjalan melewatiku dan membuka pintu rumah, Wajahnya tampak lesu dan tidak bersemangat. Menghela napas, aku menutup wajahku dengan buket bunga yang kubawa.

"Anak sialan itu!"

Teriakan ayah dapat kudengar dari sini, seperti biasa keras dan mengundang perhatian.

Aku menutup kedua telingaku, menangis di beranda rumah.

"Dia bahkan masih menyusahkan hingga kini!"

Dadaku terasa sesak, caci dan maki itu diberikan kepadaku. Menancap di salah satu sudut yang telah terluka, menyakitkan.

Sayup-sayup dapat kudengar suara tangisan ibu. Beliau menderita, dan aku tidak dapat melakukan apapun untuk membantunya.