Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

PROLOG

MARRYGOLDIE

Cinta tidak hanya memberikan rasa sakit. Tapi cinta juga memberikan kebahagiaan. Kau akan merasakan hatimu berdebar-debar dan akan selalu memikirkannya. Cinta itu akan memberikan warna yang indah untukmu.

⸙ ⸙ ⸙ ⸙ ⸙

Seorang wanita dengan tinggi tubuh 162 centimeter berdiri di depan kaca. Ukuran yang yang tinggi memantulkan bayangan wanita bernama Rose Seymour dalam balutan terusan berwarna merah lengan pendek yang memeluk tubuh langsing Rose dengan sempurna. Meruncing hingga sampai batas lututnya. Stiletto hitam dengan corak keemasan tampak menawan di bawah kaki jenjang wanita dengan rambut coklat kemerahan yang digelung rapi di belakang kepalanya.

Wanita itu mengambil tas hitam dengan rantai sewarna yang tampak berkilauan. Manik mata abu-abu muda itu menatap kembali riasan yang menghiasi wajahnya. Setelah merasa puas, wanita itu melangkah keluar kamarnya yang didominasi warna merah.

Melewati pintu kamarnya, Rose melihat ibunya sudah duduk di atas meja makan menantinya untuk sarapan bersama. Wanita itu melangkah menuju meja makan kecil yang selalu menemaninya makan. Dia menarik kursi yang berada di hadapan sang ibu. Saat tubuhnya sudah duduk di atas kursi, tatapannya tertuju pada sang ibu yang sedikit menunduk. 

"Apa kau mendapatkannya lagi, Mom?" tebak Rose dengan suara dingin.

"Apa yang kau bicarakan. Lebih baik kita makan. Nanti kau bisa terlambat bekerja."

"Mendongaklah, Mom." Rose mengucapkannya dengan penuh ketegasan.

Darcy masih belum kunjung menuruti ucapan putrinya. Akhirnya Rose berdiri dari kursinya dan menghampiri sang ibu. Dia menarik paksa dagu Darcy sehingga wajah wanita berusia empat puluh itu menghadap pada Rose. Saat itu juga manik mata Rose menangkap lebam yang ada di pipi sang ibu di dekat rahangnya. Tanpa perlu bertanya, Rose sudah tahu siapa yang melakukannya.

"Ini kesalahan Mom. Kumohon jangan membencinya." Suara Darcy bergetar.

"Sampai kapan Mom akan membelanya terus. Pria brengsek itu sama sekali tidak mencintaimu, Mom. Berpisahlah dengannya." Rose kembali ke tempat duduknya.

"Aku mencintainya, Rose. Begitu juga dia."

"Jika dia mencintaimu, dia tidak akan menyakitimu, Mom."

Inilah yang tidak disukai oleh Rose. Meskipun berulang kali pria itu menyakiti Darcy, tapi wanita paruh baya itu tetap membelanya. Tak ada kebencian di mata sang ibu. Tapi justru wanita itu mengatakan jika dia mencintainya. Inilah yang membuat Rose membenci pria yang berusaha mendominasi segalanya termasuk kehidupan wanita.

"Kau belum jatuh cinta. Jadinya tidak mengerti apa yang Mom rasakan, Rose."

"Karena melihat Mom aku jadi tahu cinta itu tidak ada gunanya. Aku tidak akan membiarkan diriku didominasi pria seperti yang dilakukan pria itu padamu."

Darcy menatap sedih ke arah putrinya. Dia tidak menyangka jika hubungannya dengan pria yang dicintainya telah menjadikan pengalaman yang buruk untuk putrinya. Selama ini Darcy menyangka Rose tidak berkencan karena terlalu sibuk dengan pekerjaannya. Namun ternyata dugaannya salah.

"Rose. Maafkan Mommy telah memberikan contoh yang buruk mengenai cinta. Tapi percayalah Nak, cinta tidak seburuk itu. Cinta tidak hanya memberikan rasa sakit. Tapi cinta juga memberikan kebahagiaan. Kau akan merasakan hatimu berdebar-debar dan akan selalu memikirkannya. Cinta itu akan memberikan warna yang indah untukmu."

Rose meletakkan gelas air yang diminumnya. "Sayangnya cinta itu hanya fantasi bagiku, Mom. Tidak nyata. Dan dari apa yang kulihat, cinta itu membuat Dad meninggalkanmu. Juga pria yang kau cintai justru memberikan rasa sakit. Aku tidak melihat warna yang indah dalam hidupmu, Mom."

"Tapi Rose..."

"Cukup pembicaraan tentang cintanya, Mom. Aku harus berangkat. Pikirkanlah baik-baik. Pria itu hanya memanfaatkanmu atas dasar cinta. Sampai nanti, Mom."

Rose berdiri menghampiri ibunya. Dia mengecup pipi sang ibu sebelum akhirnya mengambil trench coatnya dan melangkah keluar dari pintu rumahnya. Darcy menatap kepergian putrinya dengan perasaan sedih. Dia berharap putrinya bisa mengerti mengenai cinta yang dirasakannya.

⸙ ⸙ ⸙ ⸙ ⸙

Sienna McCready, wanita bertubuh kurus dalam balutan blazer berwarna peach yang diikat dengan ikat pinggang berwarna putih tengah menatap sebuah ruangan yang didominasi warna merah. Dari sofa, kursi bahkan karpet yang ada di atas lantai pun  berwarna merah cerah. Sienna meletakkan cup kopi di atas meja. Minuman yang selalu diminum oleh atasannya.

Sienna melangkah mundur dan melihat seluruh ruangan seakan tampak normal seperti biasanya. Namun tatapan wanita dengan rambut coklat gelap itu tertumbuk pada pena yang ada di atas meja. Letak pena itu tidak sejajar dengan pena yang lainnya. Sienna segera merapikannya. Tepat saat itu Rose melangkah masuk dan membuat Sienna lega karena dia berhasil menyelesaikan pekerjaannya dengan baik.

"Selamat pagi, Miss Seymour." Sienna tersenyum menyapa wanita itu.

Rose melepaskan trench coatnya dan menyerahkannya pada Sienna. Asistennya itu menyampirkannya di tiang gantungan. Dia melihat Rose sudah duduk di kursi kebesarannya. 

"Jam berapa redaktur fashion memperlihatkan pakaian untuk edisi bulan oktober?"

"Mereka mempersiapkannya jam sembilan."

"Tiga puluh menit lagi. Aku akan memberi tugas padamu, Sienna." 

Segera Sienna mengeluarkan ponselnya dan membuka perekam suara. Dia meletakkannya di atas meja Rose dan kemudian mengeluarkan catatan kecil yang selalu dibawanya.

"Bilang pada redaktur fashion aku menolak rancangan tema alam yang dia ajukan. Rancangan itu sangat mengecewakan. Aku ingin rancangan yang hidup dan mampu menampilkan kesan alam yang indah. Bukan rancangan yang muram dengan pemilihan warna yang salah."

Sienna mencatat betul-betul pesan Rose dengan sangat cepat. Karena atasannya yang terkenal sebagai 'Penyihir merah' itu tidak akan memberikan satu tugas yang mudah.

"Katakan pada Adam untuk untuk mencari model yang masih muda untuk pemotretan tema Youth. Bukan model yang sudah memiliki kerutan yang memiliki umur tidak lagi muda. Juga persiapkan dress untukku malam ini. Ada pesta yang akan diadakan oleh Michael Kors."

Sienna berhenti menulis saat Rose tak lagi berbicara. "Ada lagi, Miss Seymour?"

"Satu lagi. Kau harus hiasan kepala yang akan digunakan oleh Kendall Jenner. Aku harus memeriksanya lebih dulu sebelum digunakan. Aku ingin hiasan kepala itu sudah sampai setelah aku menilai pakaian dari redaktur fashion."

"Aku akan mengerjakannya dengan baik." Sienna mengambil ponselnya dan mematikan alat perekamnya. Meskipun Sienna sudah mencatat pesan Rose, tapi wanita itu tetap menggunakan perekam suara untuk menghindari informasi yang dia lewatkan. Bekerja dengan Rose Seymour tidaklah mudah. Seakan ada bom waktu yang siap meledak jika bersamanya. Wanita itu begitu perfeksionis hingga mengerjakan sampai detail-detailnya. Karena itu sebagai asistennya, Sienna pun harus mengerjakan pekerjaannya dengan sempurna.

⸙ ⸙ ⸙ ⸙ ⸙

ROSE SEYMOUR

DARCY SEYMOUR

Halo semuanya...

Jangan timpuk Marry ya karena bikin work baru. Marry tetap akan selesaiin yg lain kok. Hanya saja ini cerita wajib di posting karena tugas dari Gen 3 di WWG. Dan ini bukan plagiat ya. Ini kolaborasi Marry sama MissMarigold_

Jadi kalau ada nemu cerita yang sama dengan judul yang sama jangan langsung menuduh plagiat ya....

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro