Chapter 6
MARRYGOLDIE
Mulut bisa mencerminkan dirimu yang sebenarnya.
Semanis madu atau berbisa seperti ular,
Akan terlihat begitu jelas.
⸙ ⸙ ⸙ ⸙ ⸙
Ternyata kedekatan Chase dengan Rose akhir pekan kemarin tidak membuat hubungan mereka menjadi dekat. Chase bisa merasakan Rose terus menghindarinya. Bahkan ketika pria itu memanggil wanita itu ke ruangannya, Rose berhasil mengelak dengan begitu pintarnya.
Frustasi dengan sikap Rose, akhirnya Chase menemukan siasat agar bisa membuat wanita itu tidak lagi menghindarinya. Dia sudah menyuruh orang untuk menyelidiki apakah Rose berada di ruangannya. Setelah mendapatkan pesan jika Rose baru saja kembali dari menemui Sandara Grace di studio pemotretan, Chase bergegas keluar dari ruangannya dan melangkah menuju ruangan Rose dengan penuh semangat.
Dan sesuai informasi orang suruhannya, Rose memang sedang berada di ruangannya tengah membuka majalah yang baru saja dicetak. Wajahnya tampak begitu serius menekuri benda itu. Wanita itu mengenakan celana kain panjang berwarna merah dengan blazer berwarna senada. Sialnya pakaian dibalik blazer itulah yang mengguncangkan tubuh Chase. Korset hitam dengan potongan seperti huruf V yang dalam sehingga membuat payudara yang kencang sedikit mengintip.
Chase berusaha menyingkirkan hasratnya dan mengingatkan kembali tujuannya menemui Rose. Pria itu melangkah mendekati ruangan Rose. Namun Sienna berusaha menghalanginya.
"Mr. Carlbough, apa yang membawa anda datang kemari?" Sebenarnya Sienna takut harus menghalangi atasannya ini. Tapi dia berasa ada di pinggir papan bajak laut. Di kapal ada penyihir kejam yang mengerikan sedangkan di laut ada hiu bergigi tajam yang siap membunuhnya. Dia merasa tidak memiliki pilihan lain selain melakukan tugas ini.
"Aku ingin menemui, Miss Seymour." Chase menunjukan ke arah Rose yang saat ini memperhatikan mereka.
"Maafkan saya, Mr.Carlbough, sayangnya Miss Seymour sedang sangat sibuk dan tidak bisa menemui anda."
Chase tersenyum sinis dan menatap lurus ke arah Rose. "Apakah ini hanya akal-akalanmu saja, Miss Seymour? Aku bisa saja menyingkirkan sekretarismu karena sudah menghalangiku."
Seketika wajah Sienna memucat. Dia pun menoleh ke belakang seakan meminta pertolongan pada Rose. Akhirnya penyihir merah itu menghela nafasnya dengan berat.
"Biarkan dia masuk, Sienna."
Chase tersenyum penuh kemenangan mendengar ucapan Rose. Akhirnya sekretaris Rose itu pun menyingkir dari hadapan Chase sehingga pria itu bisa melangkah masuk ke dalam ruangan Rose. Pria itu bahkan menutup pintu agar tidak ada siapapun yang bisa mendengarkan pembicaraan mereka.
"Apa yang ingin kau bicarakan, Mr. Carlbough?" tanya Rose.
Chase tidak langsung menjawab. Pria itu melangkah menghampiri dinding di sisi kirinya untuk melihat foto Rose yang berdiri di tengah antara Jack McCollough dan Lazaro Hernandez. Chase jelas tahu siapa kedua pria itu. Mereka berdua adalah pendiri merk pakaian dan aksesoris wanita bernama Proenza Schouler.
"Aku hanya ingin mengajakmu makan siang." Pria itu akhirnya menoleh dan menatap wanita yang memandangnya penuh dengan kecurigaan.
"Sayangnya aku tidak punya waktu untuk makan siang denganmu, Mr. Carlbough."
"Mengapa? Apa kau terlalu takut padaku, Rose?" kali ini Chase tidak lagi bersikap resmi.
Pria itu bisa melihat kilatan kesal di mata Rose. Memang tidak mudah mendekati Rose. Dan Chase sedang bereksperimen apakah caranya untuk mendekati Rose akan berhasil.
"Untuk apa aku takut padamu, Mr. Carlbough? Bukankah sudah kukatakan aku tidak pernah takut padamu?"
"Lalu mengapa kau menghindariku? Aku berasumsi jika kau merasa aku bisa terlalu dekat padamu akhir pekan ini. Dan kau merasa takut dengan fakta itu. Karena itu kau memilih menghindariku."
Rose terdiam seakan baru saja dirinya ditabrak mobil besar. Kenyataan pria itu mampu mengetahui jalan pikirannya membuat Rose geram. Dia berusaha menyembunyikan guncangan dalam dirinya.
"Aku tidak perlu melakukan itu, Mr. Carlbough. Karena aku memang benar-benar sibuk. Hari senin adalah hari di mana pekerjaan tertunda karena akhir pekan. Sehingga pekerjaan berubah menjadi dua kali lipat dari biasanya. Karena itu aku harus menolak untuk menemuimu."
"Kau menyangkalnya, Rose. Tapi jika memang kau tidak takut padaku, makan sianglah denganku."
"Sudah kukatakan aku sedang memiliki banyak sekali pekerjaan, Mr. Carlbough."
"Kalau begitu makan siang ini juga adalah pekerjaan. Karena aku ingin mendengar perkembangan mengenai tema 'sport & fashion' darimu, Rose."
"Kau tidak menggunakan kekuasaanmu dengan seenaknya untuk memaksaku makan siang denganmu, Mr. Carlbough."
"Tentu saja aku bisa, Rose. Mau membuktikannya?"
Ingin rasanya Rose melemparkan majalah yang ada di atas meja tepat di muka Chase yang begitu sombong. Sifat itu mengingatkan Rose pada pria yang paling dibencinya. Pria yang sama yang telah menyakiti ibunya.
"Baiklah, Mr. Carlbough. Bukan berarti aku bersedia tunduk padamu. Aku menerima ajakanmu atas dasar profesional."
"Apapun yang kau katakan, Rose." Yang pasti saat ini Chase senang bisa berhasil menarik penyihir merah itu dari sarangnya dan bisa makan siang dengannya.
⸙ ⸙ ⸙ ⸙ ⸙
Chase berharap dengan keberhasilannya membaca Rose makan siang dengannya di Eleven Madison Park ⎯ terletak di 11 Madison Avenue, di East 24th Street, di Distrik Flatiron Manhattan ⎯ akan membuat hubungannya dengan wanita itu memiliki kemajuannya. Sayangnya hal itu tidak semulus yang diperkirakan Chase. Bahkan pria itu membuat keputusan yang salah membawa Rose ke restoran mewah itu.
Pasalnya setelah menikmati hidangan pembukanya, tiba-tiba seorang wanita menghampiri meja mereka. Dia adalah Aurora Thorpe yang merupakan pialang saham berambut pirang dan bertubuh seksi yang kebetulan adalah mantan kekasih Chase. Dengan berani wanita itu mencium pipi Chase meskipun pria itu sudah melayangkan tatapan tajamnya.
"Apakah seleramu benar-benar berubah, Chase? Bagaimana bisa mainan barumu memiliki kualitas yang menurun?" Kalimat itulah yang dilayangkan Aurora ketika duduk di samping Chase dan menyentuh tangan pria itu.
Sembari mengumpat dalam hatinya, Chase menarik tangannya. Aurora benar-benar memilih waktu yang tepat untuk menghancurkan kesenangannya.
Salah satu sudut bibir Rose terangkat. Aurora telah berhasil membangunkan penyihir dalam diri Rose. "Kualitas yang menurun? Aku penasaran dari mana dasar penilaianku. Karena menurutku wanita dengan mulut tidak sopan sudah menempati kualitas paling bawah."
Chase berusaha menahan tawanya mendengar balasan dari Rose. Dia tahu Rose bukanlah lawan yang lemah bagi kaumnya. Aurora jelas merasakan darahnya mendidih.
"Apa kau tidak tahu siapa aku? Berani sekali kau menghinaku seperti itu?"
"Aurora Thorpe, sang pialang saham dengan mulut tidak punya aturan. Aku tahu jelas siapa kau. Tapi aku tidak peduli siapa kau, bahkan jika kau putri seorang petinggi negara pun aku tidak pernah takut untuk membela diri. Percayalah Nona manja, mulut tajammu itu semakin lama akan mengantarkan kualitas dirimu menuju sampah."
Aurora benar-benar geram. Ingin sekali dia melemparkan sesuatu ke arah Rose. Tapi karena ada Chase di dekatnya membuat wanita itu mengurungkan niatnya. Dia akan tetap menjaga image di depan pria itu meskipun dia benar-benar marah.
Rose meletakkan peralatan makannya dan mengelap mulutnya dengan sangat anggun. Lalu tatapannya tertuju pada Chase.
"Awalnya kau menggunakan kekuasaanmu untuk membuatku bisa makan siang denganmu. Rasanya aku melemparkan majalah di tanganku ke arah wajah sombongmu, Mr. Carlbough. Dan sekarang kau sedang memamerkan kekasih yang memiliki sifat yang sama denganmu. Kau tahu, Mr. Carlbough? Sekarang penilaianku terhadapmu semakin jatuh terperosok ke dalam tanah. Terimakasih untuk makan siang yang menyenangkan ini." Rose pun meraih tasnya dan bergegas pergi meninggalkan meja makan itu.
Chase hendak mengejar Rose tapi Aurora menahan tangannya. Pria itu benar-benar melayangkan tatapan tajamnya. "Kau benar-benar mengacaukannya, Aurora."
Melihat kemarahan Chase membuat Aurora melepaskan tangannya. Pria itu benar-benar geram karena dia harus memulai usahanya mendekati Rose dari awal kembali. Pandangan Rose terhadapnya semakin buruk dan itu membuat pria itu semakin sulit untuk mendapatkan Rose.
⸙ ⸙ ⸙ ⸙ ⸙
Ketemu lagi dengan ceritanya Chase dan Rose. Di chapter ini kasihan banget si Chase yang sulit mendekati Rose. Giliran dapat kesempatan malah dirusak sama mantan kekasih. Hayo sapa nih yang pernah kejadian digangguin mantan macam Chase ini? hehehehe....
Kemarin Marry habis bagiin fotonya Rose. Sekarang giliran Chase yang lagi kebingungan mikirin cara gimana biar bisa dengan Rose.
Okay selanjutnya kita tungguin MissMarigold_ untuk melanjutkan kisah selanjutnya. Byee.....
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro