Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 18 : Irene

Irene's POV

Bagaimana rasanya kehilangan orang yang kita cintai dan sangat mencintai kita?

Sedih. Bahkan sangat sedih.

9 tahun yang lalu wanita itu datang. Dan titik kehancuran keluargaku pun dimulai.

Mulai dari Papa. Papa jadi semakin berubah. Ia seolah melupakanku sebagai anaknya. Mama juga menjadi depresi hari ke hari.

Papa dengan terang-terangan menggandeng wanita itu dengan cincin kawin yang sudah melekat pada jemarinya.

Menikah?

Ya. Mereka menikah tanpa sepengetahuanku. Dan tanpa persetujuan mama.

Aku melihat mama menangis setiap malam. Ditunggunya dengan setia papa di dalam kamar, namun ia tak kunjung datang.

Papa jadi sering mengabaikan mama dan terfokus pada wanita itu.

Aku jadi semakin membencinya. Namun aku bisa apa?

Hingga suatu siang, aku merasa menjadi anak paling menyedihkan. Tubuhku lunglai lemas setelah mendengar kabar dari sekolah bahwa mamaku kecelakaan mobil.

Aku diantar bersama guruku menuju rumah sakit tempat mamaku dilarikan. Tetapi, semua sudah terlambat.

Dokter menyatakan bahwa mama telah tiada akibat overdosis obat-obatan.

Aku tidak menangis. Bukannya apa, tetapi karena aku memang sudah terlalu banyak menangis semenjak hari aku dicampakkan oleh papa.

Melihat mama selalu menderita, hingga sekarang berakhir dengan adanya kematian.

Mama bunuh diri! Dan itu gara-gara wanita murahan yang mendadak jadi penyusup dalam keluargaku. Aku sangat tidak menyukainya!!

Tak ada gunanya lagi aku bersedih. Aku pun tumbuh menjadi remaja yang penuh dengan kedengkian.

Aku banyak mencari tau tentang wanita yang aku terima terpaksa sebagai mama tiriku. Berpura-pura baik padanya di depan papa, kemudian mengacuhkannya dan mengasarinya ketika papa tidak ada.

Jalang? Apa dia jalang?? Yang jelas dia punya seorang anak perempuan lebih muda dariku.

Aku menemukan informasi dan latar belakangnya. Ia bersekolah di salah satu SMA daerah Geochang.

Anak itu terlihat sangat ceria. Aku iri melihatnya. Ingin sekali aku membuatnya menangis tersedu dan ikut merasakan apa yang sudah aku rasakan akibat kehadiran ibunya yang menyibak perpisahan antara aku dan mama yang aku cintai.

Aku pun sudah berjanji pada diriku sendiri bahwa aku akan membalaskan dendamku pada anak wanita itu.

Kim Sohyun.

Akhirnya aku mengetahui namanya setelah meminta Sungjae, sepupuku, untuk mengamatinya sehari-hari. Kebetulan ia bersekolah di sekolah yang sama dengan Sohyun.

Dan aku pun mengenal Kim Taehyung. Setelah di tahun ketiga di awal semester aku pindah di sekolah yang sama dengannya walau kami berbeda kelas.

Laki-laki itu yang aku lihat selalu berada di dekat Sohyun. Apa dia pacarnya?

Oh. Ternyata hubungan mereka hanyalah sahabat. Sahabat bagi Taehyung, namun lebih dari sahabat bagi Sohyun.

Cinta sepihak. Katakan saja begitu. Awalnya aku sedikit merasa lega ketika tau bahwa Sohyun tak bisa mendapatkan cintanya. Dan ketika aku tau Taehyung punya ketertarikan pada kecantikanku.

Salah. Apa yang aku pikir benar ternyata adalah sebuah kesalahan besar. Taehyung ternyata mencintai Sohyun. Hari itu, sehari setelah aku menyusun siasat mendekati Taehyung melalui akun SNS, Taehyung mau terbuka padaku.

Ia mengatakan bahwa ja mendekatiku agar Sohyun berhenti menaruh perasaan padanya. Agar Taehyung juga menghilangkan perasaannya pada Sohyun. Miris sekali.

Aku hanya dimanfaatkan oleh Taehyung? Aku tidak terima ini! Ini sssangat tidak adil!

Taehyung bilang Sohyun terlalu sempurna untuk ia miliki. Wow. Lalu bagaimana jika aku membuat Sohyun menyadari bahwa Taehyung terlalu sempurna untuknya dan ia hanya pantas bersamaku saja?

Ide itu pun muncul. Aku mengajak Taehyung berteman dan membujuknya untuk berpura-pura pacaran denganku. Awalnya dia menolak, tetapi entah apa yang menghasutnya. Hari terakhir dimana kami berlibur bersama di Busan, Taehyung akhirnya mau menerimaku menjadi pacarnya. Walau semua itu pura-pura.

Yah... setidaknya ini giliranku memanfaatkan kepolosan dari Kim Taehyung demi kepentingan balas dendam.

Dengan menguasainya, aku pasti bisa membuat Sohyun hancur berkeping-keping. Menanamkan luka di hatinya dan membuatnya terbakar bersama api kebencianku hingga menjadi pasir yang berabu.

Pagi saat akan berangkat ke sekolah, aku menghampiri Taehyung di rumahnya. Ya. Aku bertemu dengan wanita tua yang menatapku dengan tatapan sengitnya. Wanita tua yang sama dengan yang telah datang bersama mama tiriku tepat di hari penguburan jasad mama kandungku. Aku pun hanya mengabaikan keberadaannya. Toh kami juga tidak saling kenal dan aku benci berinteraksi dengan orang asing.
.
.
.

.

.

Aku mengikat Taehyung setiap saat. Jika tidak, Sohyun akan semakin jauh meraihnya.

Pada jam istirahat, aku melihat Sohyun datang dari kejauhan membawa kotak makanan. Di depan mataku, berjarak agak jauh, di sana ada Taehyung. Otakku bergerak cepat. Buru-buru aku mendekati Taehyung dan memeluk lehernya. Aku memaksa tangannya memeluk pinggangku dan kucium dia tiba-tiba. Aku tahu wajahnya sangat terkejut. Begitu pun Sohyun. Target yang memang sengaja aku buat cemburu dan panas.

Aku senang. Tapi aku juga merasa dilema. Jantungku berdebar-debar ketika aku berciuman dengan Taehyung.

Apa ini barusan??

Apa aku punya perasaan padanya?

Selama ini aku hanya memanfaatkannya saja sebagai media pembalasan dendamku. Namun apa? Aku justru ikut terjerat dalam pesonanya. Aku akui. Taehyung sangat tampan dan berbeda dari lelaki manapun.

Semua semakin kentara tak kala kudapati Taehyung tengah bermesraan dengan Sohyun di sebuah taman. Dan kisah ciuman setitik es krim di bibir Sohyun membuatku semakin membencinya!!

Secepat itu Taehyung berpaling dariku dan melupakan hubungan pura-pura kami?

Aku bersumpah. Aku tidak akan melepaskan Taehyung. Dengan melepasnya pada Sohyun, sama saja seperti aku kehilangan irang yang aku cintai untuk kedua kalinya.

Dengan kenyataan itu niatku semakin membulat. Bahwa aku akan menghancurkan Kim Sohyun dengan merebut cinta pertamanya!

Dan Aku janji akan itu!!






































To be Continued.

Yoh. Ini chapter khusus pembahasan mengenai Irene dan pembalasan dendamnya. Latar belakang dibalik kebenciannya pada Sohyun.

Dan di chapter ini pula, Irene mengungkapkan bahwa dia mulai ada perasaan cinta pada Taehyung.

Keinginannya untuk menghancurkan Sohyun dengan merebut Taehyung pun semakin kuat.

.

Gimana kelanjutannya?

Stay tuned ya.

Next (?)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro