Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 16 : Bad Good memories

Sohyun merasa terganggu. Sedari tadi Sungjae terus menerus mengiriminya pesan untuk mengingatkan bahwa nanti malam mereka akan berkencan.

"Dia menyebalkan sekali sih!"

Handphone-nya berbunyi kembali. Kali ini bukan pesan, melainkan telepon dari Sungjae.

"Apaan sih?"

"Jangan lupa. Nanti malam.. pakai baju yang bagus. Dandan yang cantik!"

"Aku nggak mau. Lagipula aku sedang banyak tugas."

"Kalau kau tidak mau, aku bisa saja menarik semua biaya sekolahmu kembali!"

"Mana mungkin? Uang itu sudah diberikan kepada Jieun ssaem. Jadi tidak akan bisa diambil lagi!"

"Ya! Kau lupa?? Aku ada hubungan keluarga dengan Jieun ssaem. Ah.. mungkin kau tidak tau."

"Apa?!!"

"Iya.. jadi bagaimana?? Masih mau tidak menurut?"

"Iya. Iya. Dasar licik."

"Tidak baik mengatai pacar sendiri. Sudah sana bersiaplah. Aku akan datang dua jam ke depan."

..............................

"Sohyun. Kau mau kemana?"

Tanya Taehyung yang sebenarnya sengaja mondar-mandir di depan rumah Sohyun.

"Apa urusanmu Tae? Terserah aku lah. Aku mau kemanapun itu bukan urusanmu."

"Kamu beda hari ini. Kamu berdandan cantik mau pergi kemana sih?"

"Sudahlah. Jangan banyak tanya."

Cantik?? Apa dia baru sadar kalau aku cantik??
.
.
Sohyun... kau sangat cantik malam ini. Pantas saja langit tak berbintang, karena semua bintang kini tengah menyinari penampilanmu.

Tapi aku penasaran, kau mau pergi ke mana malam begini?
.
.
Tin tiinnnn.....

Suara klakson mobil memutus perbincangan antara Taehyung dan Sohyun.

"Udah siap?"

Kaca mobil terbuka dan menampakkan sebagian hingga akhirnya seluruh bagian wajah milik Yook Sungjae.

"Iya Oppa. Apa kau jadi mengajak pacar barumu ini kencan?"

Sohyun memanggil oppa ke Sungjae dengan sengaja.

"Oppa?? Hmm.. kau benar-benar mulai menyukaiku ternyata. Tentu saja. Mari kita kencan."

Sungjae turun dari kemudinya. Ia membukakan pintu mobil untuk Sohyun dan membawa Sohyun masuk.

"Hai Tae. Apa yang kau lakukan? Kenapa kau berdiri saja disana?"

"O-ooh.. tidak apa-apa."

"Ya sudah. Kami berangkat duluan ya. Dan malam ini.. kami akan menikmati waktu bersama kami."

Sungjae beranjak ke kemudinya lagi. Meninggalkan Tae dengan senyuman sinisnya itu.

Kenapa perasaanku jadi tidak enak? Pacar?

.................................

Sohyun merasa telinganya seakan mau meledak. Suara bising akibat dentuman musik semakin memecahkan gendang telinganya. Suasana di dalam tempat ia berdiri sekarang begitu remang-remang. Hanya ada lampu warna-warni yang berhamburan memenuhi dinding dan lantai ruangan.

"Tempat apa ini?"

Tanya Sohyun dengan polosnya.

"Ayo.. masuklah. Kau akan segera suka."

"Tapi kan.."

Sungjae langsung menarik tangan Sohyun ke dalam club saat itu juga.

"Ini. Minumlah."

"Minuman apa ini?"

"Ini minuman terenak yang ada disini. Ayo.. minum.."

Sungjae mengangkat gelas alkohol itu dan langsung meminunkannya ke dalam mulut Sohyun. Padahal ia tahu bahwa Sohyun masih belum cukup umur untuk itu.

Sohyun terbatuk. Rasanya sangat panas seakan-akan mengelupas dinding ternggorokannya.

"Gimana?"

"Rasanya aneh. Tidak enak. Aku nggak suka."

"Kau harus suka.. lagian ini mungkin akan jadi kali pertama dan terakhir kau meminumnya."

"Apa maksudmu?"

"Lupakan. Ayo kita menari."

Sungjae buru-buru menyeret Sohyun menuju ke dance floor.

Sungjae sudah mulai menggerakkan tubuhnya. Sementara Sohyun, ia masih diam membeku di antara kerumunan orang yang saling berjoged ria itu.

"Hei.. jangan diam saja. Gerakkan tubuhmu."

"Apa?!"

Sungjae mulai mengapit pinggang Sohyun dengan kedua tangannya. Ia juga memaksa lengan Sohyun agar merangkul lehernya.

"Apa yang kau lakukan? Lepaskan aku!"

"Sshh.. diamlah..."

Sungjae mulai menempelkan dahinya pada dahi Sohyun.

"Kau malam ini sangat cantik. Seharusnya.. aku menyadarinya sejak awal. Dan kau sudah begitu menggodaku Sohyun. Sebenarnya malam ini bukan milik kita.. tapi.. karena kau terlalu menggodaku, maka akan kujadikan malam ini malam terindah bagi kita."

"Lepaskan aku! Apa yang kau katakan? Aku tidak mengerti. Kita pulang saja!"

Sungjae semakin merapatkan kaitannya pada pinggang Sohyun. Jarak wajah mereka juga semakin dekat. Sungjae mulai memiringkan kepalanya. Tatapan matanya hanya terfokus pada bibir ranum Sohyun sejak tadi.

"S-sunbae..?"

Sungjae tak menjawab.

Jarak mereka semakin terkikis. Sungjae telah berhasil menempelkan bibirnya pada bibir Sohyun. Sohyun sangat terkejut ketika lama-kelamaan tempelan bibir itu malah menjadi lumatan yang cukup ganas.

Sohyun memberontak. Tangannya berusaha mencengkeram pundak Sungjae. Berusaha menjauhkan laki-laki itu darinya. Namun nihil.

Beberapa saat kemudian, Sohyun merasakan pusing di kepala yang teramat dahsyat.

"Ada apa sayang? Apa kau sudah mulai pusing?"

Ucap Sungjae setelah melepaskan lumatan bibirnya pada Sohyun.

"Jahat kau.. apa yang sudah kau berikan pada minuman itu?"

Tanya Sohyun sambil terus memijit kepalanya.

Memanfaatkan keadaan Sohyun saat ini, Sungjae segera membopongnya dan menggiringnya menuju ke salah satu kamar yang berada dalam club tersebut.

Sungjae merebahkan kasar tubuh Sohyun ke atas kasur. Ia bergerak menindihnya.

"Pergi kau!"

Sohyun yang menyadari posisinya berada di bawah Sungjae, kini memukul-mukuli dada bidang lelaki itu.

"Tenang.. kau akan puas malam ini sayang."

"Kenapa kau lakukan ini padaku huh?"

Mmphh...

Sohyun langsung mendapat serbuan bertubi-tubi dari Sungjae. Tepat di bibirnya.

"Kau.. bertanyalah pada dirimu sendiri. Keluargamu.. sudah mengacaukan hidup bibiku! Kau harus bertanggungjawab atas semua itu Sohyun!"

Jelas Sungjae singkat. Kemudian di cengkeramnya kedua lengan Sohyun ke samping tempat tidur. Sungjae hendak menciumi tubuh Sohyun kembali sebelum akhirnya terdengar suara dobrakan dari pintu kamar mereka.

Brakkk!!!

"Brengsek kau Sungjae!"

Bugh!!

Bugh!!

Bugh!!

"Beraninya kau menyakiti Sohyun!! Aku tidak akan membiarkanmu selamat! Awas saja kau!! Aku bersumpah akan membalasmu!"

Taehyung?

"Tae.."

Pandangan Taehyung teralihkan dari wajah Sungjae yang babak belur dan tubuhnya yang tersungkur di atas lantai.

"Sohyun?"

Taehyung cepat-cepat menuju ke arah Sohyun.

Gadis itu langsung merangkulnya.

"Tolong aku Tae.."

Sohyun menangis ketakutan. Sebelum Sungjae bangkit lagi, Taehyung buru-buru mengangkat tubuh Sohyun yang lemas dan membawa Sohyun pulang.

"Apa kau bisa berjalan?"

Tanya Taehyung pada Sohyun. Namun Sohyun tak membalas apapun.

Taehyung menurunkan tubuh Sohyun dan memindahkannya dengan posisi piggyback (gendongan belakang).

Dengan berjalan kaki, Taehyung dan tubuhnya yang kokoh rela membawa beban tubuh Sohyun menuju ke rumahnya yang letaknya cukup jauh.

"Tae..."

Sohyun tanpa dia sadari bergumam sendirian selama di perjalanan pulang.

"Hmm??"

"Tae.. apa kau mencintai Irene?"

"Apa kau tidak mencintaiku? Aku mencintaimu..."

Taehyung tahu Sohyun pasti mabuk. Dan ini semua akibat ulah sialan Sungjae.

"Apa kau mabuk?"

"Tae.. aku tidak suka kau bersama Irene.."

"Aku tidak suka kau berciuman dengan Irene.."

"Kenapa kau tidak pernah menciumku sama seperti saat kau mencium Irene?? Aku sangat menginginkan cintamu Tae.."

"Kau jahat Tae.."

"Semua orang jahat padaku.."

"Aku benci kau.."

Taehyung hanya diam saja mendengar gumaman Sohyun di sepanjang jalan. Dan dengan begitu, Taehyung mengerti isi hati yang selama ini Sohyun pendam. Mengenai cintanya dan perasaan cemburu yang ia alami.

"Turun lah.."

Taehyung menurunkan Sohyun setelah mereka sampai rumah.

"Tae? Ada apa dengan Sohyun?"

"Sepertinya dia habis minum alkohol Halmi.. dia dijebak oleh laki-laki yang tidak baik."

"Untung kau segera datang Tae. Apa Sohyun baik-baik saja?"

"Sepertinya tidak untuk saat ini. Dia tak hanya sakit di luar, tapi juga di dalam halmi. Pikiran dan hatinya pasti sangat tersakiti."
.
.

.

.

"Berikan minuman jeruk hangat ini padanya setelah dia sadar nanti. Biar efek alkoholnya hilang."

Ucap Halmi sambil menyerahkan segelas minuman hangat itu kepada Taehyung.

"Jaga dia baik-baik Tae.. dia membutuhkanmu."

Halmi pergi memasuki kamarnya. Meninggalkan kedua cucu kesayangannya itu sendirian.

Kalian butuh waktu untuk saling bicara.

Batin halmi.

Taehyung terus memandangi wajah Sohyun. Matanya terlihat sembab. Ia pasti akan segera mengalami trauma mental akibat kelakuan kasar dan buruk dari Sungjae tadi.

"T-tae??"

Sohyun mengerjapkan matanya.

Ia segera terduduk setelah melihat Taehyung ada di hadapannya.

"Tae?!"

Sohyun langsung memeluk tubuh Taehyung. Taehyung pun balas memeluknya. Sohyun mulai menangis lagi.

"Tae... aku takut... aku takut..."

"Tenanglah.. aku akan selalu ada di dekatmu. Aku akan selalu melindungimu. Kau jangan takut lagi ya?"

Taehyung meraih gelas minuman jeruk hangat itu dan memberikannya kepada Sohyun.

"Bagaimana? Apa sudah lebih tenang?"

Sohyun masih menangis. Bibirnya.. terasa kaku. Ia tak bisa menjawab apapun yang ditanyakan Taehyung.

"Apa yang terjadi?? Sudah. Jangan menangis lagi.."

"Tae... aku gadis yang buruk. Aku sangat buruk.."

"Apa yang kau katakan? Jangan bilang seperti itu! Kau gadis baik Sohyun.."

"Tidak Tae. Kalau saja kau tidak datang.. Sungjae.. dia pasti.. sudah akan.. huhh.."

Sohyun kembali menangis.

Taehyung menyadari satu hal. Bibir Sohyun memerah dan bengkak. Itu tandanya, Sungjae sudah merenggut bibir orang yang dicintainya itu dengan ganas.

Sialan kau Sungjae. Beraninya kau lakukan ini pada Sohyunku..

"Sohyun..."

"Tatap aku.."

Sohyun yang masih sesenggukan sekarang menatap kabur ke arah Taehyung.

"Biarkan aku menghilangkan lukamu..."

Secara perlahan tapi pasti.. Taehyung mendekatkan wajah sendunya ke arah Sohyun.

"Percayalah padaku.. aku akan selalu menjaga dan melindungimu.. karena aku.."

Dan bibir mereka pun bertemu!

Sohyun merasakan kedamaian dalam hatinya. Sesuatu hasrat yang selama ini ia inginkan. Laki-laki yang begitu ia cintai, kini sungguh-sungguh mencium bibirnya dengan lembut. Sentuhan halusnya itu seakan menghilangkan serangkaian kejadian buruk yang Sungjae perbuat padanya malam itu.

Taehyung melepas ciumannya. Wajahnya masih melekat dekat pada Sohyun.

"Aku.. juga.. merasakan hal sama seperti yang kau rasakan padaku Hyun.."
.

.

.

.

.

.

"Aku juga.. mencintaimu."

"Sekarang lupakan jejak Sungjae yang ada padamu. Dan hanya ingatlah jejakku saja..."






































To be Continued.

Dan.. Taehyung pun menyatakan perasaannya juga.

Apa akan semulus itu hubungan di antara keduanya?

Semua masih belum berakhir.

Next (?)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro