Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 12 : COLD

Sohyun's POV

Tiba saatnya perjalanan berlibur ke Busan kami mulai. Sungguh appa tidak mempedulikanku sama sekali. Ia justru memintaku agar aku tak usah balik saja ke rumah.

Bagaimana perasaanku? Tentu aku sedih. Sementara teman-teman yang lain dapat bercengkrama bersama orangtua mereka, saling peduli, saling menyayangi, tetapi tidak denganku. Bagaimana pun juga aku sudah menyetujui ajakan Taehyung dan aku tidak ingin dia kesana sendirian. Aku tidak rela meninggalkannya bersama Irene. Aku cemburu! Lagian liburan ini hanya untuk tiga hari saja. Aku juga sudah menyiapkan makanan di dalam kulkas kalau-kalau appa sedang lapar, sehingga nanti tinggal dihangatkan saja.

Dengan perlengkapan seadanya, aku pun bergegas bersama Taehyung menuju ke jalan raya di dekat rumah. Maklum, karena lokasi rumah kami yang masuk jauh ke pedesaan, sehingga untuk efisiensi waktu kami pun menunggu dijemput oleh mobil Irene yang di dalamnya tentu saja sudah ada teman-teman yang lain.

"Wah! Mobilnya sudah datang!"

Sorak Taehyung.

Anak itu terlihat sangat bersemangat. Setidaknya aku lega, karena ia mulai melupakan permasalahan dalam keluarganya. Dan aku senang melihat senyumnya.

"Hey! Ayoo!!"

Taehyung menyeret tanganku untuk segera masuk ke dalam mobil. Tinggal kursi tengah yang tersisa. Di kursi belakang ada Seungcheol sunbaenim dan barang-barang yang lain. Sementara di depan ada Yeri. Dan di tengah ada Irene dan......

Apa?!!!!

Kenapa ada Sungjae sunbaenim disana?!!

"Hai Sohyun??"

Aduuh.. kenapa dia lagi sih? Pakai melambaikan tangan segala lagi. Sok akrab sekali!

"Kenapa? Kau kaget ada Sungjae disana? Dia sepupuku."

Sepupu? Kok aku baru tahu?

"Sohyun, kau masuklah duluan."

Titah Irene.

"Ap-apa?"

Yang benar saja. Aku harus duduk di samping sunbaenim menyebalkan itu? Aku tak mau! Dia sangat berbahaya! Kalian tahu kan, dia playboy yang tak lama ini aku pergoki sedang berciuman??!!! Astaga...Aku jijik membayangkannya!

"Udahlah Sohyun, masuk saja cepat! Aku ingin segera menjejakkan kaki di Busan. Apalagi di musim yang hangat ini! Busan pasti terlihat lebih menyenangkan!"

Alasan saja si Yeri! Ia pasti senang bisa melihatku dekat dengan Sungjae. Dia kan benar-benar niat menjodohkanku dengan playboy sekolah itu.

"Ayo Sohyun.. masuk.."

Ucap Taehyung sambil mendorongku masuk ke dalam.

Kenapa kau tega Tae? Kau mau aku diterkam sama buaya darat itu?

Dan dengan terpaksa aku pun mengalah masuk. Sungjae duduk di dekat jendela. Aku di sebelah kirinya, di sebelahku lagi ada Taehyung dan terakhir Irene. Posisi macam apa ini? Ini tidak menguntungkan buatku tapi sangat menguntungkan bagi Irene.

.

.

.

Setelah sekitar tiga jam-an mobil Irene sudah memasuki kota Busan yang indah. Hamparan gunung dan perbukitan, serta genangan danau yang airnya membiaskan bayangan langit yang cerah, serta bunga-bunga sakura di sepanjang jalan yang masih tersisa dari musim semi lalu. Sungguh pemandangan yang indah!

Sesekali aku tersenyum dan menikmati apa yang ada di depan mataku. Namun, senyuman itu menjadi hampa ketika tiba-tiba saja tangan Sungjae meraih pundakku dan mendekatkannya ke arahnya.

"Lihat Sohyun! Disebelah sana! Ada ladang bunga lili dan lavender yang sangat cantik!"

Kepalaku ditekan di depan dadanya. Apa dia berniat memecahkan kepalaku yang kecil? Kenapa tangannya kuat sekali? Aku tak bisa melepaskan diri! Alih-alih menyantap pemandangan yang ia maksudkan, aku justru sibuk menarik kepalaku dari jeratannya.

"Taeh..."

Panggilanku yang sempat lolos dari mulut, namun tak kulanjutkan. Taehyung justru kini tertidur pulas pada bahu Bae Irene. Begitu pun Irene. Kepalanya ia sandarkan pada kepala Taehyung. Hei!! Tolong akuuu!!

..................................

Kelima anak itu telah sampai di sebuah villa. Lokasinya sangat sejuk karena itu berada di daerah perbukitan.

Villa yang mereka tempati cukup besar dan luas. Di halamannya ditumbuhi beberapa pepohonan yang rindang. Di belakang villa juga sebuah danau yang tidak terlalu luas tapi cukup untuk digunakan berendam bersama karena airnya yang bersih dan jernih.

"Wow Irene! Ini villamu? Menakjubkan!"

Sahut Seungcheol memecah kekaguman di antara mereka berlima.

"Villamu sangat besar Eonni! Dan  wah! Lihat ada danau disana!!"

Sekarang giliran Yeri ikut mengomel.

"Sudah-sudah.. mau sampai kapan kalian mengagumi villa ayahku? Ayo masuk!"

Ucap Irene seraya menggandeng lengan Taehyung untuk dibawanya masuk ke dalam villa.

"Wah.. mereka sangat serasi!"

"Ya! Apa yang kau bicarakan?"

Sahut Sohyun kesal setelah Yeri memuji kedekatan Irene dan Taehyung.

"Sudahlah.. mereka memang serasi. Jadi kau... bersamaku saja!"

Sungjae tiba-tiba mendekat dan mengedipkan sebelah matanya kepada Sohyun hingga membuat Sohyun jijik.

"Wah wah wah.. ada apa di antara kalian? Apa kalian pacaran?"

Mata Sohyun membulat. Pacaran?? Itu tidak mungkin karena yang hanya Sohyun inginkan adalah Taehyung seorang!

"Jika kami pacaran memang kenapa?"

Jawaban Sungjae kini membuat Sohyun semakin terkejut!

............................

Hari menjelang malam. Kelima remaja itu tengah bermain sebuah games. Setelah bersuit, satu anak yang kalah harus ditutup matanya dan menangkap salah satu diantara empat anak yang sisa untuk ditebak identitasnya. Dan Taehyung yang kalah.

Badan Taehyung diputar-putar oleh Seungcheol setelah kedua matanya ditutup rapat dengan kain. Kemudian, buru-buru mereka semua berpencar. Ya! Mereka semua merasakan keseruan kecuali Sungjae. Ia tak ikut bermain tetapi justru asik berada di atas sofa menonton televisi.

Taehyung tampak bergelimpangan. Kepalanya sedikit pusing akibat putaran si lengan kuat. Namun ia berusaha untuk tidak goyah dan bergegas meraba-rabakan tangannya di udara.

Sohyun semakin gusar karena Taehyung malah mendekati posisinya. Sohyun menelan ludah kasar, apakah Taehyung bisa menebak siapa dirinya jika nanti ia tertangkap?

Momen itu pun tiba. Taehyung mendekap tubuh Sohyun. Lalu jemari panjangnya ia gunakan untuk mendeteksi rambut, sampai wajah Sohyun.

Rambut yang halus dan sedikit bergelombang..

Mata yang bulat..

Hidung yang mancung..

Pipi yang gemuk. Oh ayolah! Pipi adalah bagian dari diri Sohyun yang sangat disukai Taehyung.

Bibir yang mungil... ngomong-ngomong soal bibir... pernah sekali bibir itu menyentuh pipi Taehyung.

Dan terakhir dagu yang mulus...

"Oh!!"

Taehyung mulai berteriak. Sepertinya dia akan mulai menebak. Sohyun tersenyum penasaran. Pasti dia tahu tentangnya. Lagipula mereka bersahabat sejak kecil. Jangan lupakan itu! Tidak butuh waktu lama bagi Taehyung untuk mengenali Sohyun.

"Bae Irene?!"

B-Bae---Irene??

Senyum Sohyun kandas begitu saja. Tak disangkanya Taehyung tidak dapat mengenali dirinya. Tapi bagaimana bisa? Mereka tumbuh bersama dan menjadi sahabat selama hampir 15 tahun? Suatu kemustahilan!

"Kau payahhh Tae!!"

Teriakan Seungcheol dari arah belakang Taehyung. Sementara Sohyun melirik Irene. Gadis itu tertawa geli.

Sungguh memalukan! Taehyung membuat persahabatan mereka terlihat memalukan.

Taehyung pun membuka matanya dan mendapati Sohyun berdiri dengan wajah cemberut.

"Loh, Sohyun? Jadi Sohyun, bukan Irene?"

...................................

Sebegitu suka kah kau pada Irene? Tapi mengapa sampai melupakan aku? Bahkan kau lebih dulu mengenalku dari pada dia! Aku adalah gadis kedua setelah ibumu yang kau kenali pertama kali. Ini sangat mengecewakan!

Kau sering mencubit pipiku, mengacak rambutku, memelukku, menatap mataku dan melihat senyuman maupun kesedihanku. Hanya satu, kenapa kau tidak bisa menyimpan semua hasil pengindraanmu terhadapku di dalam otak? Kau tidak dapat mengenali aku??

"Wah... dilupakan ya?"

"Bagaimana rasanya dilupakan? Bagaimana rasanya tidak dianggap? Dan mungkin sebentar lagi kau akan merasakan, bagaimana rasanya ditinggalkan?"

Sohyun menoleh ke belakang. Pinggiran danau terlihat sepi karena ini malam hari.

Sohyun tidak bisa melihat dengan jelas, namun ia tahu. Suara siapa yang baru saja didengarnya.

............................

Taehyung terlihat sangat khawatir. Dikelilinginya seluruh villa, namun sahabat kecilnya itu tak kunjung ketemu. Taehyung mengacak-acak rambut kecoklatannya. Ia sungguh merasa menyesal. Sohyun mungkin merasa tersakiti akibat ulahnya saat bermain games. Dia pasti sangat kecewa.

"Dimana kau Sohyun?? Maafkan aku! Jangan membuatku khawatir... kumohon.."

Batin Taehyung tersiksa. Semua orang kini sedang sibuk mencari Sohyun. Sejak selesai bermain games tadi dia menghilang.

Hanya ada satu tempat yang belum Taehyung periksa. Apa mungkin Sohyun ada di sana?

Taehyung segera berlari memutar langkah menuju ke belakang villa. Ia tahu, Sohyun menyukai ketenangan. Dan jika perasaan hatinya sedang buruk, ia pasti termenung di tempat yang menurutnya tenang.

Itu adalah di sekitar danau!

Taehyung sudah sampai di pinggiran danau. Namun, ia tak melihat siapapun disana. Kecuali...

"Bukankah ini gelang milik Sohyun?"

Taehyung menemukan gelang itu tergeletak tepat pada batas air dan darat danau. Ia semakin gelisah.

"Sohyun!!! Sohyun!! Kau dimana???"

"Sohyunn... jawab akuu!!!"

Taehyung berlarian kesana kemari di area danau. Hingga ia mendengar suara teriakan meminta tolong.

"T-tolooongg!!!"

Taehyung melihat ke penjuru kanan sebelah danau. Ia melihat Sohyun sedang melambaikan tangannya. Ia meminta tolong karena sepertinya ia akan tenggelam!

Oh tidak! Taehyung tahu bahwa Sohyun tak bisa berenang!

Tanpa berpikir panjang, Taehyung melepaskan jaketnya dan langsung melompat ke dalam air. Berenang agak menengah dan berusaha meraih tubuh Sohyun yang terseret genangan danau. Lama-kelamaan, kepala Sohyun mulai tidak kelihatan. Ia tenggelam! Benar-benar tenggelam!!

Taehyung mempercepat gerakannya. Ia menyelam walau dalam kegelapan. Setidaknya ia masih bisa merasakan sedikit pergerakan Sohyun dari dalam air.

Setelah menemukan tubuhnya, ia pun menarik pinggang Sohyun. Dan digendongnya Sohyun menuju ke daratan.

Sohyun kini sedang pingsan. Ia pasti sangat shock! Ada suatu peristiwa yang membuatnya takut jika berada di dalam air. Semacam fobia masa lalu. Taehyung memangku tubuh yang lunglai lemas itu. Bibir Sohyun terlihat semakin membiru. Ia pasti kedinginan. Taehyung merangkul Sohyun sekuat-kuatnya agar gadis itu merasakan hangat tubuhnya.

Sekali lagi. Taehyung melirik bibir gadis itu yang sudah membiru. Dan juga menggigil.

"Mungkin... ini akan jadi yang pertama dan terakhir bagiku Sohyun..."

Ucap Taehyung sebelum ia mendekatkan wajahnya pada wajah Sohyun.

"Bangunlah.. aku harap ini akan membuatmu hangat. Dan carilah yang lebih baik dariku... pabo."

Taehyung mencium bibir Sohyun begitu dalam. Menikmati setiap inci dari sudut bibirnya dan semua berakhir manis.

"Jangan pernah berpikir bahwa aku bukanlah aku karena aku tidak pernah berubah. Aku masih sama seperti Taehyung yang dulu. Sadarlah..."













































Annyeong! Taeso is back again.

How about this part? Hope u like it😣

Apa yg kalian pikir disini?

Mau aku melanjutkan liburan mereka?

Next (?)

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro