Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

s e n r a

callingUrajikoo
thanks for ordering

ini kebetulan atau apa
namun aku sedang menulis
bab usss (ga ada yang mesan
cuma buat content
buku aja) sebelum ada
pesanan senra dan shima
:^)

ayo gais, kita buat rank
buku naik antara 1-5 di tag
utaite kayak buku one
more night yang berhasil
menempati rank 2 uwu

- savior.

Debu-debu yang berhamburan membuat gadis itu terbatuk. Ia ingin membersihkan tempat itu namun dengan indra penglihatannyaa yang sama sekali tidak dapat diandalkan pasti membutuhkan waktu yang lama.

Seekor bakeneko hitam mengeong lembut, makhluk itu melayang pelan dan mengarahkan tangan sang gadis ke arah sapu. Gadis itu tersenyum kemudian berterima kasih kepada sang bakeneko. Bakeneko itu bisa dibilang adalah penjaganya, pembimbingnya serta pengganti matanya yang sudah tidak ada.

Sebenarnya masih banyak yokai lain yang sering membantunya namun bakeneko inilah yang paling sering berada di dekatnya.

Myoubu yang bersembunyi pada patung rubah di kuil itu terbangun karena kehadiran sang gadis, mereka nampang senang karena akhirnya ada orang yang datang untuk membersihkan kuil itu. Mereka merindukan sang gadis.

"Akhirnya (Y/n)-chan sudah sembuh," salah satu Myoubu, ia mendekat ke arah (Y/n) dan membiarkan sang gadis mengelus kepalanya.

Gadis itu tersenyum. "Pasti kalian merindukanku kan?" tangan sang gadis merongoh ke dalam saku kemudian menyodorkan sekantung sekihan kepada Myoubu itu.

Sang Myoubu memakannya dengan senang, Myoubu satunya ikut mendekat untuk mendapatkan sekihan itu.

"Jangan berebut, sekihan itu masih banyak di dalam tasku, aku juga membawakan tahu goreng kepada kalian," pesan (Y/n) kepada kedua Myoubu itu. Mereka mengangguk pelan kemudian mulai mencari tas yang dimaksud.

Seseorang Suzuhiko Hime nampak berlari keluar dari hutan, napasnya terengah-engah dan ia hampir pingsan karena berlari. Dengan sigap, (Y/n) meletakkan sapunya dan menangkap Suzuhiko Hime itu sebelum terjatuh.

(Y/n) membawa sang Suzuhiko Hime ke tempat duduk yang tersedia di depan kuil itu. Bakeneko penjaga (Y/n) serta Myoubu membawakan segelas air kepada sang Suzuhiko Hime, sambil mengatur pernapasannya yokai itu meminum air yang sudah disediakan.

"(Y/n)-san! Ada seseorang keturunan iblis yang terluka di hutan!" kata sang Suzuhiko Hime dengan cemas, "Aku melihatnya saat berjalan kemari. Aku benar-benar kasihan kepadanya, bisakah kau menolongnya?"

Gadis itu benar-benar terkejut dengan apa yang dikatakan oleh sang Suzuhiko Hime. Ia juga merasa kasihan kepada sang keturuan iblis yang diceritakan oleh Suzuhiko Hime.

"Dimana ia sekarang?" tanya sang gadis.

Sebelum sang Suzuhiko Hime itu menjawab pertanyaan (Y/n) salah satu Myoubu merasakan kehadiran sang keturunan iblis tidak jauh dari sini. "Aku tahu dimana dia!"

Myoubu itu membuat api yokai kemudian meniupnya pelan agar bisa menunjukan arah. "Ikuti saja bola api itu (Y/n)-chan."

Gadis bersurai (H/c) itu mengangguk pelan. Sang bakeneko memberikan tongkat kepada sang gadis dan menggandeng tangannya untuk menuntut sang gadis mengikuti bola api itu.

Semakin dekat ke lokasinya, semakin terasa auranya. (Y/n) tadi menggunakan kekuatan cenayang miliknya untuk melihat tempat itu dengan auranya, dan benar ada keturunan iblis yang nampak kesakitan disana.

Mereka akhirnya sampai di lokasi dan bola api itu tetap melayang di dekat sang gadis. Pria keturuan iblis yang dimaksud Suzuhiko Hime itu mengadah kepadanya dengan wajah yang meminta belas kasihan. Aura (Y/n) yang masih ada disana membuat keadaan menjadi tenang.

(Y/n) menyalurkan sedikit tenaganya kepada sang pria kemudian membantunya untuk berdiri. Bola api itu kembali menunjukkan arah kembali ke kuil, mereka kembali dengan (Y/n) yang membopong badan sang pria.

Di kuil, Suzuhiko Hime sudah menyiapkan perban dan obat untuk sang keturuan iblis. Para Myoubu dengan cekata membantu (Y/n) membawa sang pria untuk duduk dan mengobati semua luka pria itu.

"Tunggu disini sebentar," pesan (Y/n) kepada sang pria.

Gadis itu bergegas ke pondok dekat kuil yang merupakan rumahnya kemudian pergi ke dapur. Dengan kacang merah dan tahu yang ada, ia membuatkan sekihan dan tahu goreng untuk sang pria.

Bakeneko itu membawakan nampan yang berisi sekihan, tahu goreng dan segelas air putih itu kepada sang pria. "Makanlah, kau pasti sangat lapar," kata Bakaneko itu.

Sang keturunan iblis tidak mengatakan apa-apa dan mulai makan apa yang disediakan, Para Myoubu sudah kenyang jadi mereka tidak mengganggu sang pria walaupun itu makanan kesukaan mereka dan kembali ke dalam patung.

Sedangkan Suzuhiko Hime pamit pergi kepada sang Bakeneko untuk melanjutkan perjalanannya ke kuil berikutnya, walaupun sedikit kecewa karena sang Bakeneko tidak dapat melihat tarian indah milik Suzuhiko Hime.

(Y/n) mendekat kearah sang keturuan iblis yang sudah merasa agak baikkan. "Bagaimana? Apakah kau baik-baik saja? Siapa namamu? Bagaimana kau bisa terluka?" sang gadis langsung membanjirinya dengan pertanyaan.

Pria menatap lekat lekat wajah gadis itu. Ia awalnya bingung kenapa gadis itu sangat bisa mengendalikan kekuatan cenayangnya, auranya pun sangat menenangkan. Ketika ia sadar siapa yang menolongnya ini, Pria itu membungkuk hormat.

"Maafkan aku sudah tidak sopan begini, kau pasti penjaga kuil yang terpilih itu kan? Gadis yang menukarkan indra penglihatannya untuk menolong para yokai, tidak kusangka aku akan bertemu denganmu begini," pria itu kembali keposisi awalnya, "Perkenalkan aku Senra. Ijinkan aku membantumu disini seperti Bakeneko itu."

(Y/n) benar-benar bingung harus berkata apa. Bakeneko yang daritadi bersembunyi di belakang sang gadis tertarik dengan tawaran Senra, dengan begini (Y/n) tidak akan terlalu kesusahan lagi.

"Terima saja (Y/n)-chan, lagipula kau sendiri tidak akan sanggup kan mengurus kuil sendiri? Akhir-akhir ini kuil sedang sering dikunjungi," bisik sang Bakeneko.

Gadis itu menangguk dan menerima pendapat sang Bakeneko. "Baiklah, tapi berjanjilah Senra kalau kau akan membantuku disaat suka walaupun duka."

*

Suasana sangat menyenangkan di dapur, (Y/n) tertawa kecil ketika Senra menceritakan kisahnya mengapa ia menjadi terluka dan ada di dunia manusia. Tidak terasa ini sudah musim dingin saja.

"Jadi kau adalah teman Ayakashi terkutuk Urata? Karena kau adalah temannya kau menjadi buronan dan mereka ingin memenjarakanmu juga di dunia manusia?" tanya gadis itu meyakinkan.

Senra mengangguk mantap. "Dan aku terluka ketika melarikan diri, semoga saja mereka sudah tidak membuatku buronan lagi. Ini semua salah Urata! Kenapa juga ia harus melarikan diri dan membuat diriku kena imbasnya."

Tanpa Senra sadari (Y/n) membuat smirk diwajahnya. "Senra-san ...."

Lelaki bersurai kuning itu teringat sesuatu. Ia merasa tidak enak jika lama menahannya. "(Y/n)-chan, aku ingin mengungkapkan sesuatu kepadamu."

Sang gadis menatap lelaki itu bingung. "Mungkin ini aneh, dan mungkin ini terlarang tapi aku menyukaimu. Maafkan aku." Senra menundukkan kepalanya.

Dengan halus gadis itu mengangkat dagu Senra, kemudian mengecup bibir Senra dengan pelan. "Apakah kau ketinggalan berita? Temanmu Urata itu menikah dengan ibuku."

"TUNGGU APA?!"

——

R.I.P Senra yang ketinggalan
berita.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro