s a t o m i
calling 「 HistoriaAgathaHime 」
sorry if you wait too
long for this ;-;
aku awalnya bingung
dengan alur yang kau
berikan namun kurasa
aku berhasil mengerti :D
kuharap kau menyukainya!
― destined together.
Napasnya terengah-engah, pria itu baru saja berlari menuju sebuah agensi yang mengadakan janji pemotretan dengannya. Ia sangat sial, bis yang menuju kesini sudah berangkat duluan terpaksa ia harus berlari kemari.
"Apakah aku terlambat?" tanya-nya sambil menormalkan pernapasannya. Beberapa kru langsung mengambilkannya minum bahkan ada yang menyapukan peluh untuk dirinya.
Pria bersurai ungu menggeleng pelan. "Tidak juga. Namun sayangnya model perempuan yang rencananya berfoto bersamamu sedang sakit untunglah kita punya model pengganti."
Manik ungu si pria yang akan melakukan photoshot itu nampak menganalisis tempat itu, mencari sesuatu."Nanamori-kun, kemana member yang lain?"
Nanamori, nama pria bersurai ungu itu terkekeh pelan. "Kau kira kita mau mengadakan rekaman? Satomi, ini adalah photo shot untuk album solo-mu."
Satomi menggaruk tengkuknya yang tidak gatal, ia benar-benar lupa. Nanamori menggelengkan kepalanya, dipanggilnya salah satu staf dan staf itu membawa Satomi ke ruang ganti untuk mengganti pakaiannya serta memperbaiki penampilannya yang sangat berantakkan setelah berlari kemari.
Ada seseorang wanita yang menangkap pandangan Satomi. Walaupun hanya melihat punggungnya, Satomi seperti pernah bertemu dengannya. Deja vu.
Pria bersurai merah muda itu duduk di kursi yang berada tepat di depan meja rias. Selagi beberapa staf merias dirinya, Satomi membuka utaitegram untuk melihat beberapa foto nostalgia yang dikirim oleh teman satu sekolahnya dulu, Colon.
Tidak ia sangka sekarang Colon menjadi teman satu unit Satomi.
Colon nampaknya memberikan tag kepadanya di salah satu foto. Itu adalah foto dirinya dan seorang perempuan muda, Satomi nampak merangkul perempuan itu kemudian mereka bergaya dengan penuh suka cita.
Sebuah memori kembali terputar di dalam kepala Satomi.
"Nqrse-san itu laki-laki!"
"Tidak, tidak. Nqrse perempuan!"
"Sebenarnya aku ship Nqrse dan 96neko."
"Itu tidak ada hubungannya dengan perdebatan kita yang ini!"
Satomi tertawa kecil ketika mengingat kalau dirinya dan perempuan itu pernah bertengkar karena gender Nqrse. Untunglah guru mereka berhasil melerai mereka berdua.
Ia kembali menggeser layar ponselnya, terpampang sebuah foto dimana suasana kantin sangat penuh dengan makanan dan terlihat kalau siswa serta siswi sedang perang makanan. Pria itu ingat bagaimana semuanya berawal.
"Kue ini punyaku, Satomi-kun!"
Satomi yang iseng memakan segigit kue milik perempuan itu tidak peduli dengan perkataannya, apalagi saat perempuan itu mulai memukul-mukul dirinya, tubuh Satomi lebih besar darinya jadi tidak terasa apa-apa.
Perempuan itu tidak menyerah, ia malah mengambil sepiring mie milik Colon kemudian melemparkannya ke wajah Satomi. Satomi yang terkejut langsung berusaha menyerang balik, kue itu malah terkena salah satu murid lain.
Pria bersurai merah muda itu senyum-senyum sendiri. Walaupun asik ketika mengingatnya, satu sekolah berakhir di ruang BK dan semua orang menyalahkan Satomi serta perempuan itu. Mereka berdua dihukum untuk membersihkan toilet selama satu tahun.
Sayang, perempuan itu harus meninggalkan dirinya karena harus melanjutkan kuliah diluar Jepang. Di Oxford lebih spesifiknya. Satomi tidak sempat menyatakan cintanya kepada sang perempuan itu.
"(Y/n), maafkan aku yang pengecut ini."
"Satomi?" Suara yang ia kenal memanggil namanya, Satomi menoleh ke arah sumber suara. Berdirilah disana Nanamori dan (Y/n).
Mereka bertatap mata dalam beberapa saat, Nanamori merasa kalau ia adalah nyamuk dalam ruangan tersebut.
"Baiklah ini sangat canggung," kata Nanamori, "Namun syukurlah kalian sudah mengenal satu sama lain, kini kalian bisa bekerja sama."
(Y/n) menerjang Satomi, memeluk pria itu. Satomi masih syok, namun ia membalas pelukan wanita itu. Ia yang awalnya tidak punya harapan kalau gadis yang ia sukai akan kembali kini mendapatkan kebahagiaan yang tidak bisa dibeli dengan uang seberapa banyakpun.
*
"Selamat! Albummu sangat laku Satomi! Serta, kau berhasil menemukan pujaan hatimu," ujar Riinu sambil memberikan Satomi sebuah bunga.
"Berterima kasihlah kepadaku karena mempertemukannya dengan wanitanya," Nanamori sombong.
Jel mendorong Riinu, Root, dan Nanamoir keluar dari ruangan. "Sudahlah kalian, ruangan ini terasa sempit karena kalian. Biarkan saja Colon yang menjadi pendamping Satomi."
"Sampaikan salamku kepadanya, Satomi!" ujar Root dari luar ruangan.
Satomi menghela napasnya, ia menatap dirinya dengan bangga didepan cermin. Colon merapikan dasinya kemudian memberikan kode kepada Satomi kalau ini adalah waktunya. Ia mengangguk membalas kode Colon.
Seorang wanita berdiri bahagia lengkap dengan karangan bunga di tangannya, ini adalah hari yang sangat membahagiakan. Tidak lama, orang yang ditunggu-tunggu datang, sang mempelai pria―Satomi menatap mempelai wanitanya dengan senyuman hangat.
(Y/n) tersipu malu ketika melihatnya.
Mereka berdua berdiri di altar dan saling mengikatkan janji suci mereka serta saling memasangkan cincin di jari manis masing-masing. Mereka benar-benar ditakdirkan untuk bersama.
――
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro