n q r s e
calling 「 susustrawberi 」
thanks for ordering.
aku bingung mau
ngebacot apaan :')
eh tapi judul bab
kali ini terinspirasi
dari lagunya rerulili.
kesel ga sih kalian
kalau scroll cerita di
wp batiba ada iklan
shopee? dan maafkan
jika ba kali ini jelek :(
— special girl.
Surai merah muda milik Nqrse melambai lembut tertiup angin. Burung-burung berkicau indah menghiasi suasana siang yang benar-benar menenangkan. Gadis maksudnya pria bersurai merah muda itu merebahkan tubuhnya di rumput kemudian menatap sahabatnya yang sedang menghabiskan makanan piknik mereka.
Sahabatnya itu mengunyah dengan sangat lambat, maklum, ia mengunyah sambil melamunkan hal-hal yang menurut Nqrse tidak penting sama sekali.
Gadis dengan manik (E/c) itu tersadar kalau ia sedang ditatap oleh sang pria. Ia langsung menelan makanan yang tadi ia kunyah dan menatap balik sang pria dengan tatapan polos. Jujur, Nqrse kadang suka melihat wajah sang gadis saat ia sedang ling-lung.
"Naruse-chan, berhenti menatapku seperti itu! Itu sangat aneh, aku merasa ditatap seseorang perempuan dan asalkan kau tahu aku ini masih normal!"
Sang empunya nama tertawa lepas. "Hal ini sudah biasa, masa kau masih merasa tidak nyaman?"
(Y/n) mem-pout-kan bibirnya. "Siapa saja yang ditatap lekat-lekat seperti itu akan merasa tidak nyaman tahu!"
Pria bersurai merah mudah itu tidak menjawab, ia berhenti menatap sang gadis dan kembali menutupkan kedua matanya yang lelah. Berbaring di bawah pohon dengan angin sepoi-sepoi memanglah sangat memabukkan.
"Nee, Naruse-chan."
"Ya? Ada apa?"
"Katakan padaku yang sejujurnya."
"Tentang apa?"
"Jujur saja Naruse-chan, aku ini tidak spesial sepeti yang kau katakan biasanya. Aku adalah sampah."
Nqrse terkejut mendengar hal itu walaupun bukan pertama kalinya (Y/n) overthingking begini. Ia mengubah posisinya menjadi duduk kemudian mendekat kepada gadis itu.
"(Y/n)-chan, aku tidak akan mengatakan hal yang bohong tentangmu. Semua orang punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kekurangan itu bukanlah hal yang buruk, kau bisa saja beradaptasi dengan kekurangan itu dan membuat kekuranganmu itu menjadi hal yang lebih baik."
Sang gadis menghela napasnya panjang. Perkataan Nqrse memang benar namun ia merasa tidak ingin keluar dari zona nyaman seperti yang Nqrse lakukan. Nqrse merasa bebas dan nyaman berpenampilan seperti perempuan, kadang ia iri dengan kepercayaan diri yang Nqrse miliki.
Dan terkadang ia bertanya-tanya apakah arwah Nqrse dan 96neko tertukar? Dasar trap.
Keadaan kembali sunyi, (Y/n) kembali ke dalam lamunannya sedangkan Nqrse sendiri hanya bisa menggelengkan kepalanya heran. Tiba-tiba notifikasi masuk ke dalam ponsel milik Nqrse, sang pemilik langsung mengecek notifikasi apakah itu kemudian tersenyum licik saat melihatnya.
Nqrse bangkit dari duduknya. "(Y/n)-chan, maaf aku tidak bisa menemanimu lebih lama lagi. Luz dan Kradness membutuhkanku."
Gadis itu mengangguk kemudian melihat dengan tatapan kosong Nqrse berjalan menjauhi pohon tempat mereka berdua berpiknik.
*
Mata sang gadis membulat terkejut ketika melihat namanya terpampang jelas di daftar kontestan yang akan ikut ajang sekolah, tepat di mading. Ia tidak ingat pernah mendaftar ajang itu ataupun berniat untuk mengikutinya.
Lebih tepatnya tidak punya keberanian untuk mendaftar dan ikut ajang itu tentunya.
Dengan tak sengaja (Y/n) mendengar beberapa gadis di belakangnya meng-gosipkan tentang dirinya yang akan ikut ajang. Gosip-gosip itu benar benar menghancurkan harga dirinya. Memang itu anak-anak tidak punya akhlak.
(Y/n) menahan air matanya kemudian berjalan cepat ke kamar mandi. Ini sangat kacau, siapakah yang tega menjahilinya seperti ini? Bukannya (Y/n) tidak bisa bernyanyi namun ia tidak percaya dengan dirinya sendiri.
"(Y/n)-chan, jangan melarikan diri lagi." Suara yang gadis itu kenal terdengar di telinganya. Sosok itu terpampang jelas di kaca kamar mandi (kok diri ini malah mikir horor ya?)
Air matanya pecah. "Hidupku sudah hancur Nqrse! Aku tidak bisa tampil didepan banyak orang! Aku benar-benar payah! Buktinya, aku sangat lengah sehingga membiarkan orang orang menjahiliku seperti ini."
Nqrse menyapu air mata sang gadis dengan sapu tangannya. "Tidak kusangka reaksimu akan begini (Y/n)-chan, maafkan aku."
Sang gadis terkejut kemudian menatap Nqrse bingung. "A-apa yang kau maksud Naruse-chan?"
Sang lawan bicara menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Aku yang mendaftarkanmu ke ajang itu. Ini adalah kesempatanku untuk membuktikan kalau dirimu tidak seperti yang kau pikirkan selama ini, tolong, lakukan ini untuk dirimu sendiri."
(Y/n) menahan emosinya agar tidak meluap dan membanjiri sahabatnya yang menyebalkan ini kemudian menghela napasnya pasrah.
"Hanya sekali ini, oke?"
Nqrse tersenyum. "Aku berjanji tidak akan mendaftarkanmu ke ajang tanpa izinmu lagi."
Sang gadis berjalan mendahului Nqrse ke pintu keluar. "Ayo kita keluar dari sini sebelum ada yang orang lain yang masuk dan menyadari bahwa kau adalah laki-laki."
Pria bersurai merah muda itu tertawa kecil. "Itu pasti akan merusak seluruh imej-ku tentunya."
*
(Y/n) meremas roknya gugup. Setelah melihat penampilan orang-orang lain rasanya kakinya tidak bisa menopangnya lagi, ia tidak sebanding dengan orang-orang lain itu. Mereka lebih baik darinya, setidaknya itu yang terlintas langsung dipikiran (Y/n).
Si surai merah muda itu mengerti betul yang gadis itu rasakan sekarang, ia memengang pundak sang gadis untuk menenangkannya. "Kau tidak usah maju kalau kau tidak mau, kita masih bisa membatalkannya."
Gadis itu menggeleng pelan kemudian mengatur pernapasannya. "Aku sudah sampai sejauh ini, sangat disayangkan jika aku berhenti sekarang."
Nqrse tidak membalas apapun lagi. Staff yang ada dibelakang memberikan arahan agar segera (Y/n) bersiap dan saat kontestan yang berada dipanggung sudah selesai, staff itu mempersilahkan (Y/n) untuk naik ke panggung.
Ia mengatur pernapasannya kemudian menutup matanya sambil mendengarkan mendengarkan suara instrumental yang bermain.
Gadis itu memilih lagu Double Lariat untuk penampilannya kali ini, walaupun arti sebenarnya lagu itu hanyalah menceritakan Luka yang sedang berputar namun jika dihayati liriknya makna lagu itu benar-benar berbeda. Lirik lagu itu seperti menceritakan keadaannya saat ini, ia berbeda, ia spesial seperti yang Nqrse katakan. Sekarang ia tahu mengapa.
Penonton bertepuk tangan dengan riuh ketika (Y/n) selesai bernyanyi, ia salah menilai dirinya sendiri. (Y/n) menundukkan badannya tanda berterima kasih kemudian kembali ke backstage untuk bertemu dengan Nqrse.
"Aku berhasil Naruse-chan!"
Nqrse tertawa kecil. "Jujur, aku tidak pernah mendengarkan suaramu sejelas ini. Hanya mendengarkanmu menyanyi kecil dan mungkin bersenandung."
"Telingamu pasti sakit mendengarkannya bukan?" kata (Y/n) sambil melihat Nqrse dengan tatapan datar.
"Aku bahkan belum bilang pendapatku tentang suaramu. Telingaku sangat senang mendengarkannya, aku ingin mendengarkannya lagi. Mungkin kau harus bergabung di XYZ," tutur Nqrse.
(Y/n) menghela napasnya lega. "Mungkin lain kali Naruse-chan. Untuk saat ini aku harus belajar agar lebih percaya diri dan mulai untuk mencintai diriku sendiri."
"Kalau itu maumu. Aku ikuti saja."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro