k a s h i t a r o i t o
calling 「 RYUZIEN 」
i hope you like
it !
maaf jika dirimu
menunggu sangat
lama :( diri ini
sangat lamban ;-;
aku sangat sedikit
tahu tentang kebudayaan
jepang, jadi aku melakukan
riset hanya untuk cerita
kali ini :D
jadi kuharap kau
menyukainya!
―unexpected.
Sesak adalah satu kata yang pas untuk menggambarkan keadaan festival saat itu, bukan tanpa alasan namun malam ini akan diadakan festival kembang api dan tidak ada yang ingin melewatkannya.
Termasuk seorang gadis dengan surai (H/c) dan seorang lelaki dengan rambut cokelat yang merupakan teman terdekat gadis itu, Amatsuki.
"Kau sangat cantik hari ini," komentar lelaki itu disaat mereka berjalan ke arah festival.
Sang gadis menoleh. "Memangnya biasanya seperti apa? Aku jelek?"
"Bukan begitu (Y/n), hanya saja biasanya kalau kau datang ke festival hanya memakai baju santai bukan yukata," Amatsuki berusaha menjelaskan supaya gadis itu tidak marah kepadanya.
Sang gadis tersipu malu, sebenarnya ia ada menimpan sedikit rasa untuk Amatsuki namun entahlah jika Amatsuki mempunyai rasa yang sama.
"Pipimu merah (Y/n)-chan," Amatsuki tertawa kecil sambil menunjuk ke arah pipi (Y/n).
(Y/n) memukul lelaki berambut cokelat tersebut, ia jadi teringat dengan orang yang biasa membuatnya tersipu malu, Ito Kashitaro. Sayang, lelaki yang suka membawa topeng rubah itu sudah tidak ada lagi disisinya.
"Nee, Ama-chan, apakah kau merindukan Ito?"
Amatsuki terhenti ketika sang gadis menyebutkan nama sahabatnya itu, kenangan-kenangan manis yang sudah berlalu kini terputar kembali di dalam kepalanya. Ia teringat pesan terakhir yang diucapkan sahabatnya itu.
"Tolong, jagakan (Y/n)-chan untukku, Amatsuki. Sampaikanlah perasaanku kepadanya ...."
Andaikan Amatsuki memiliki kekuatan untuk mencegah kecelakaan itu namun kenyataannya pahit, yang Amatsuki bisa hanyalah memegang pesan terakhirnya itu dan berusaha mewujudkan mimpi-mimpi Ito yang belum tercapai.
"Aku sangat merindukannya ...," Amatsuki berkata dengan lirih, "Bagaimana jika kita memakan makanan kesukaannya untuk mengenang Ito?" usul Amatsuki.
Sang gadis menangguk dengan semangat. (Y/n) membayangkan kelezatan apel karamel yang selalu dibeli oleh Ito ketika datang ke festival, harus diakui ia juga menyukai apel karamel itu. Dibandingkan dengan Amatsuki, perasaan (Y/n) kepada Ito lebih besar.
Amatsuki tersenyum kecil ketika melihat sifat kenakak-kanakkan (Y/n).
Mereka berjalan ke arah stan yang menjual apel karamel, namun perasaan (Y/n) menjadi aneh. Seperti ada yang mengikuti mereka berdua, bulu kuduknya berdiri ketika mendengar suara lonceng.
"Ama-chan, kau mendengar suara lonceng tidak?" tanya (Y/n) memastikan.
Sang empunya nama menggeleng. "Tidak, tidak sama sekali."
Sang gadis menjadi bingung, ia benar-benar yakin kalau ada suara lonceng tadi. Ia melihat suasana untuk memastikan, ada sesuatu yang menari perhatiannya, seorang lelaki dengan topeng rubah sedang memandang dirinya dari kerumunan.
(Y/n) melepaskan tangannya dari tangan Amatsuki kemudian berlari menuju lelaki bertopeng rubah itu, padahal (Y/n) tidak mau melakukannya namun entah kenapa rasanya ia terpikat untuk mendekati sang lelaki.
Ia tersadar dan mendapati dirinya bersama lelaki itu sedang berada di bukit yang berada di lokasi festival. (Y/n) benar-benar bingung caranya kemari padahal tadi ia ada di tengah kerumunan.
"(Y/n), aku minta maaf," ujar lelaki bertopeng rubah itu.
Sang gadis masih sangat bingung. Lelaki itu membuka topengnya kemudian menunjukan wajah yang sangat dikenal oleh (Y/n) namun aneh, lelaki itu memiliki telinga rubah serta ekor rubah yang sembilan jumlahnya.
"Kashitaro Ito? Apakah itu benar-benar dirimu?"
(Y/n) mendekat kemudian menyentuh pipi sang lelaki untuk memastikan, dingin adalah perasaan pertama yang dirasakan sang gadis ketika menyentuh kulit sang lelaki. Ia jadi ragu untuk menyentuhnya.
Lelaki itu tersenyum. "Ya, ini aku (Y/n). Maaf jika mengejutkanmu seperti ini, tetapi aku tidak seperti yang dulu lagi. Aku paham jika kau tidak ingin bersamaku lagi."
Sang gadis tidak dapat lagi membendung air matanya, ia benar-benar dapat bertemu dengan pujaannya walaupun sekarang mereka berada di dalam alam yang berbeda.
"Jangan bersedih begitu, (Y/n), kematian bukanlah hal yang harus dibenci dan ditakuti namun kematian hanyalah kebenaran yang pahit. Namun sekarang, kau bisa bertemu denganku kapan saja, walaupun berbeda."
Ito mengelus pucuk kepala (Y/n) kemudian mengalungkan sebuah kalung dengan permata biru berbentuk tetesan air di leher sang gadis. (Y/n) merasa sedikit tenang, ia tidak mampu berkata-kata lagi.
"Aku akan selalu menjagamu ...." suara Ito memudar, (Y/n) menghapus air matanya karena sekarang ia tahu bahwa Ito tidak akan benar-benar meninggalkannya.
"Maafkan aku tidak mengatakan ini sejak lama, Ito, namun aku menyukaimu."
"(Y/n)!" suara Amatsuki datang dari belakang, sang gadis menoleh kemudian memeluk Amatsuki. Sang lelaki yang dipeluk menjadi bingung sendiri.
Dibalik pepohonan, seekor kitsune berekor sembilan mengamati mereka berdua sambil tersenyum penuh arti. Ia senang bahwa perempuan yang ia sukai juga menyukai dirinya.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro