a m a t s u k i┊valentine special ♡
nakula, are you sure you don't need a rest? you already make three valentine special at the cafe! i-i need your attention too!
bab ini kupersembahkan
untuk diriku sendiri (lol)
ga usah di baca ga papa
malu juga kalau dibaca
rame-rame—
jadi ini semacam bab
amatsuki x nakula—yolo.
xoxo, nakula ♡
— ꒰ · ' ⌨︎ end of the day ' ੈ♡₊
Bumantara menggelap, sang candra sudah menggantikan tugas sang baskara untuk menghias dirgantara malam bersama dengan hamparan kartika. Kota itu belum juga menunjukkan tanda-tanda minimnya khalayak mengingat kalau hari ini adalah hari kasih sayang.
Walaupun begitu, kafe itu sudah sepi pengunjung menyisakan dua insan dan para Mokke yang sedang membenahi bangunan itu untuk esok hari. Ini sudah waktunya untuk menggulung tikar hari ini.
"He? Jadi begitu? Mafu sungguh beruntung!" kata salah satu dari dua insan yang tersisa itu; Amatsuki.
Sang lawan bicara mengangguk setuju sambil melakukan pekerjaannya yaitu mengeringkan gelas-gelas. "Sungguh hari kasih sayang yang tidak biasa ya?"
"Ah, tadi juga saat kalian sedang sibuk mengurus gadis kucing itu. Ada sekelompok pelajar yang datang, mereka nampak memperebutkan satu perempuan."
Nakula melihat ke arah Amatsuki yang sedang duduk di meja depan bar kafe, tepat di seberangnya. "Benarkah? Sungguh beruntung gadis itu. Namun aku turut berduka karena pasti ia tidak bisa memilih."
Amatsuki terkekeh. "Itu pasti. Para lelaki itu benar-benar mengerahkan yang terbaik untuk mendapatkan hatinya."
"Kau ingat gadis kleptopmania itu? kulihat dia datang dengan seseorang dan dia sama sekali tidak mencuri apapun."
"Benarkah? Syukurlah kalau begitu."
Keadaannya menjadi sunyi karena obrolan mereka telah berakhir. Nakula masih fokus dengan pekerjaannya sedangkan Amatsuki hanya melihat gadis itu bekerja. Khawatir kalau ia terlalu memaksakan dirinya untuk hari ini.
Atensi Amatsuki teralih kepada sang gadis yang keluar dari balik meja bar menuju dirinya sambil membawa sebuah gelas. Alisnya berkedut bingung lantaran gadis itu meletakkan gelasnya di depannya.
"Kau tidak perlu mentraktirku ice coffe latte, Nakula-chan!" tolak Amatsuki. Ia salah satu pegawai disini dan teman dekat Nakula, tidak enak rasanya untuk memberatkan Nakula.
Walaupun hanya teman, Amatsuki memiliki perasaan terhadap Nakula, tahu juga kalau Nakula membalas perasaannya. Hanya saja kedua insan itu sudah nyaman dengan hubungan mereka sekarang, namun mereka tahu suatu hari mereka harus beranjak dari hanya teman ke jenjang kekasih ataupun pernikahan.
"Ah, ini bukan traktir! Ini kubuat khusus untukmu!" kata Nakula. Amatsuki mencium baunya, namun bau itu bukan bau kopi melainkan bau cokelat, Amatsuki menebak kalau itu milkshake cokelat.
Amatsuki tersenyum dan tertawa kecil ketika melihat gambar hati pada atas minuman itu, kini ia tahu kenapa tiba-tiba Nakula minta diajarkan sedikit latte art; tugasnya disana memanglah sebagai barista. Pria bersurai cokelat itu benar-benar senang walaupun bentuk hati buatan Nakula itu sangat acak-acakkan dan tidak rapi.
Gadis itu mem-pout-kan bibirnya lantaran melihat reaksi Amatsuki yang seperti mengejek. "Aku tahu kau lebih hebat dariku, tapi tolong hargai usahaku, baka!"
Amatsuki tertawa lepas kemudian mengacak-acak surai hitam Nakula karena gemas. Walaupun ia sekarang sedang duduk, tangannya masih bisa mencapai pucuk kepala Nakula lantaran gadis itu masih pendek bagi Amatsuki.
"Aku hanya sangat senang ternyata kau berhasil melakukannya karenaku," terang Amatsuki dengan senyuman.
Kata-kata Amatsuki berhasil membuat gadis itu merona. "C-cepatlah minum dan katakanlah bagaimana rasanya!"
"Ha'i ha'i." Perhatian Amatsuki tertuju pada gelas itu, ia menggenggam gelas kemudian mengangkatnya, menyesap pelan-pelan cairan yang ada di dalamnya. Netranya membulat ketika rasa itu memanjakan lidahnya, ia menikmati setiap tetesannya, jelas kalau itu bukanlah milkshake cokelat ataupun es cokelat biasa; ada sedikit rasa soda di dalamnya.
"Aku tahu kau suka soda jadi kubuatkan egg cream untukmu mengingat kalau hari ini hati kasih sayang," terang Nakula ketika melihat ekspresi Amatsuki. "Bagaimana rasanya?" lanjutnya.
Amatsuki meletakkan gelas itu di meja, memberikan wajah netral kepada gadis itu dan membuat sang gadis sedikit gugup. Dengan cepat, Amatsuki berdiri dan memegang kedua pergelangan gadis itu. Kejadiannya sangat cepat, Nakula bahkan tidak bisa mencerna-nya; ia sudah mendapati kalau Amatsuki sedang menciumnya.
Berawal dari lahapan lembut hingga eksplorasi lebih dalam tanpa nafsu. Nakula tidak menolaknya, ia sangat menikmatinya bahkan sampai menutup matanya.
Pria itu menyeringai puas, ia meletakkan tangannya di pinggang Nakula; mendekapnya. "Enak kan?"
Sang lawan bicara membuang pandangannya, jantungnya sedang berdetak tidak karuan dan ia tidak tahu seberapa merah wajahnya sekarang. Ia kembali memandang manik Amatsuki, untuk hari ini saja ia membuang rasa malunya. "Enak! Tapi bagaimana ya? sekarang aku menginginkannya lagi." Gadis itu terkekeh geli karena ucapannya sendiri.
"Baiklah kalau itu maumu," kata Amatsuki dengan seduktive, ia juga terkekeh geli ketika. "Tidak ada jalan kembali nona muda... "
***
okesip ini sangat jele bai.
bumantara : langit
candra : bulan
baskara : matahari
dirgantara : langit
kartika : bintang
dan egg cream adalah sebuah minuman yang terdiri dari susu dan soda serta vanilla atau sirup cokelat.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro