Scifer • Excel Game
Bedah Buku
"Excel Game"
Oleh MiraiAldrich
●●●
• [ Sinopsis ] •
Shawn terbangun dan mendapati Yuki tertidur dipangkuannya. Seorang gadis campuran Amerika dan Jepang. Satu hal yang terpikirkan olehnya adalah Elizabeth. Namun, seberapa jauh Shawn melangkah tubuh Yuki selalu terseret kepadanya.
Ia mendapati Athalla Romane Contie menyergapnya dengan senjata aneh yang berbentuk aura, Excel. Excel merupakan kemampuan antar individu yang terwujud atas ego pribadi manusia. Excel terbagi atas empat tipe yaitu Power, Defence, Agility, dan Technique.
Shawn diserang oleh beberapa siswa EPHS lain yang membuatnya mampu mengeluarkan Excel. Namun, ia tak mampu mengendalikannya. Membuatnya menyerang Yuki dan hampir menghabisinya dalam sekejab.
• [ Kesan dan Saran ] •
1. Sea
PROLOG
Pembukaan yang menarik! Deskripsi yang mudah untuk dibayangkan, kukira tokoh anak dan sang ayah memiliki hubungan yang buruk di awal, ternyata itu cuma akting! Well aku tertarik karena selain penulisannya yang rapih.
Ada satu saran, mungkin untuk kata-kata yang cukup/bahkan asing bisa diberikan keterangan di bawah naskah.
BAB PERTAMA
Well, aku masih kesusahan buat membayangkan chapter ini di pikiranku, ada kata yang bagiku asing, dan adegan adegan yang aku bingung, kayak, "eh kok? gimana-gimana?"
dari segi kepenulisan udah rapih kok
BAB KEDUA
sama kayak bab pertama, aku masih belum bisa paham sama konsep cerita ini, ada adegan yang masih ngebuat aku bingung juga, dan menurutku pribadi aku merasa beberapa narasi ada yanh bertele-tele, cuma di sini diksinya bagus bangettt
BAB KETIGA
Di bab ini aku kaget karena ada fisika tapi seneng juga soalnya entah knp kalo ada yg berhubungan sama pelajaran gitu berasa lagi baca tapi sambil belajar juga WKWKW. Di sini aku bingung sama Yuki dan Shawn mereka ini stranger yg baru saling kenal kan? Tapi kenapa malah aku menganggap Yuki sama Shawn ini udh kenal bgt? Apa cuma perasaanku aja kali ya?
Well, untuk dari segi kepenulisan udah oke, diksinya udah bagusss jugaa, tapi aku ada dua kritikan yaitu, pertama menurutku sendiri aku susah buat mendeskripsikan latarnya dan dibuat bingung dengan beberapa adegan, dan yang kedua aku merasa ada beberapa deskripsi yang lumayan bertele-tele (ini tergantung individunya masing²) dan aku termasuk individu yang ga terlalu suka deskripsi yang terlalu panjang. Mungkin itu aja review dari aku, semangat buat nulis🤘🏼🤘🏼
2. Olin
Turn 0' Marxism
First impression, pas baca judul, wah! Kayaknya penulis bakal mengusung tentang marxisme nih! Di sini saya mulai menebak-nebak, apakah konsep cerita ini akan digiring ke dalam tema kebebasan? Mengambil topik permasalahan tentang kesenjangan sosial atau gimana nih? Menarik!
Oke, cukup untuk impresi awal. Chapter pertama langsung dihadapkan oleh konflik antara pria tua dan seorang anak, yang ternyata bentuk khas dari komunikasi keduanya setelah lama tidak saling jumpa. Hanya saja cukup ada beberapa typo, tapi tidak apa karena terkadang luput dari pandangan penulis. Ending-nya saya suka, membuat saya bertanya-tanya tentang siapa Alexius itu dan jangan lupa karena kontroversi yang dibawa dari karakter tersebut.
1 | Excel World
Baru disuguhkan tiga paragraf, menurut saya, penulis menggunakan diksi yang cukup berat juga ya. Tapi masih bisa dimengerti kok. Namun, ada hal menarik bagi saya, yaitu cara penulis menaruh detail dan implementasi dari beberapa penerapan sains, saya menganggapnya seperti fanservice tersendiri—kalau kata teman saya sih sebutannya itu. Btw, kalau saya masuk excel world, apakah meminta kekuatan seperti Gilgamesh dihalalkan?
Saya simpulkan di bab ini, lebih mengenalkan tentang sekolah Elite Private High School dan mulai beberapa karakter sudah mulai masuk serta beradaptasi di excel world. Di akhir juga seperti sudah dapat bocoran kemungkin chapter selanjutnya akan melaksanakan misi apa. Overall, saya suka plot-nya dengan dialog-dialog ringan yang pas sekali menggambarkan cara remaja-remaja berbincang. Sempat melirik semacam cuap-cuap penulisnya di paling bawah. Menurut saya, alurnya terkesan pusing karena banyak karakter yang diperkenalkan dan hadir dalam satu chapter bersamaan, jujur saja sedikit sulit untuk menghapalkannya dan bertanya-tanya apakah semua karakter ini akan terus ada hingga seterusnya?
2 | Uncontrolled Obsession
Oke, bab ini menyadarkan saya bahwa ini bukan fiksi remaja haha. Sedikit thrilling karena ada beberapa adegan yang termasuk disturbing untuk genre fiksi remaja, tapi bukan berarti saya terganggu. Di bab ini—dan sebelumnya juga sih, saya menebak-nebak apakah cerita ini lebih mengarah pada tema-tema levelling atau game system? Ohiya, saya masih menunggu tentang si fanatic marxisme!
Tentang plot-nya, saya cukup berempati dengan Shawn. Rasa penasaran dan kompulsifnya menyebabkan orang tuanya perlu menanggung beban tunggakan dari biaya pengobatannya. Guess I'd do the same if I were in his situation and his age. Aturan dan prinsip kerja dari excel world ini mulai ter-spill sedikit demi sedikit melalui kepribadian dari Shawn. Mungkin hanya, sedikit lebih diperlugas diksinya untuk menambah efek tegang pada scene pertarungan. Sisanya saya suka.
3 | Elite Private High School
Entah saya yang mulai beradaptasi dengan gaya bahasa penulis atau memang penulis mempersimpel diksinya, bab ini saya rasa lebih ringan dibandingkan bab-bab sebelumnya. Yah, tidak ada Shawn di paragraph-paragraf awal. Sepertinya kali ini akan lebih membahas tentang latar belakang Eliz.
Alur dari penceritaan mengenai latar belakang Eliz dieksekusi dengan halus sehingga saya mudah untuk paham. Juga menebak-nebak karakter seperti apa Eliz ini. Ternyata tidak hanya Eliz saja. Dapat pencerahan tentang kekuatan yang dipilih oleh Athalla!
Memang tidak etis untuk menilai satu karya hanya berdasarkan empat chapter pertama. Jadi, saya hanya menilai dari empat chapter itu saja ya hehe. Tebakan saya, ceritanya mengarah ke semacam game system. Menarik, terlebih tema seperti ini cukup digemari banyak orang karena sensasi adrenalinnya. Sedikit di luar ekspektasi, atau mungkin karena saya masih rampung membacanya? Karena saya sangat berharap bisa melihat pengaruh Alexius terhadap plot cerita dan/atau world building-nya. Untuk penulis, terus melanjutkan cerita hingga tamat ya! Konsepnya bagus!
3. Gilang
Prolog : Turn 0' Marxism
Opening image yang cukup menarik, walau masih belum memberikan impact yang kuat pada pembaca. Konflik singkat ayah-anak berbalut rindu berhasil disampaikan Yoga selaku penulis dengan baik. Gaya penuturan cerita terbilang mengalir dengan pemakaian diksi yang ringan, tetapi masih terasa kurang di beberapa paragraf. Minat baca saya seketika tersulut begitu membaca kutipan kalimat menarik pada akhir prolog, yaitu detail fanatisme terhadap marxis. Well, sejauh mana korelasi pemikiran Karl Marx yang akan diaplikasikan sang penulis dalam tataran tema fiksi ilmiah?
" ... the game should begin!"
Bab 1 : Excel Word
World building dibawakan dengan cukup apik. Yoga berhasil memperhatikan detail-detail kecil termasuk pemilihan kata dalam dialog. Juga serta pengimplementasian konspesi sains fiksi yang sejatinya berat tetapi tetap bisa dinikmati. Namun, masih terdapat paragraf dan dialog yang terkesan bertele-tele dan bisa dijadikan lebih efektif. Well, selebihnya saya juga suka pengkarakteran yang dibentuk melalui karakter Shawn juga relasi bersama Elizabeth yang cenderung canggung dan gemas. Sayangnya, terlalu banyak karakter yang dipaksa muncul dalam satu bab sehingga pembaca terlalu kebanjiran informasi.
Bab 2 : Uncontrolled Obsession
Good chapter! Tensi adrenalin cerita yang dibangun berhasil dinarasikan dengan baik dan bisa sampai ke pembaca. Sistem dalam Excel World juga ternyata mudah untuk dipahami. Serta, penyampaian karakter Shawn berhasil menuai simpati dengan cara yang layak. Hanya saja, mungkin yoga harus lebih lebih efektif lagi dalam cara bercerita. Beberapa transisi adegan harusnya bisa dibawakan lebih halus dan difokuskan lagi.
Bab 3 : Elite Private High School
Gaya bernarasi mulai sedikit bergeser saat berfokus paad Eliz, tidak buruk tapi saya justru nyaman membacanya jika demikian. Relasi Yuki dan Shawn dibawakan dengan terlalu cepat untuk akrab tanpa build up yang cukup, tetapi masih dalam tahap yang masih bisa ditoleransi. Kemudian untuk Athala, saya ingin tahu lebih banyak soal dia!
4. Rahma
Turn 0' Marxism
" ... and the game should begin." Kalimat pembuka yang cukup mengesankan. Dari sini saya langsung kepikiran jika cerita ini akan ada sangkut pautnya dengan virtual game atau hal sejenis itu lainnya. Meskipun demikian bab awal ini masih terkesan sangat abu-abu sekali. Hubungan antara ayah-anak terlihat sangat unik. Sepertinya penulis sengaja membuat misteri sedari awal dan, yeah, ini cukup berhasil bikin penasaran kok.
1| Excel World
Pada bab ini banyak karakter yang mulai bermunculan. Awalnya saya sedikit bingung dengan pemaparan worldbuilding di cerita ini. Karakter-karakter yang ditulis pun memiliki kepribadian uniknya sendiri, tapi agaknya mereka terasa dangkal dalam artian kurang dieksplore lebih lagi. Mungkin ke depannya penulis akan membuat mereka lebih hidup lagi. Anyway ada yang unik dengan karakter Shwan, dia siswa yang terbully, tapi menariknya dia punya pacar hohoho. Btw, si Athalla anak orang yang berpengaruh di sekolah kan? Saya jadi berasumsi jika dia itu adalah si karakter yang diceritakan saat prolog? Tentu saja jawaban akan ditemukan bila membaca bab berikutnya. Gass! Hmm satu lagi, kira-kira ada hubungan apa antara dua guru itu?
2| Uncontrolled Obsession
Just Wow ... GILA! Meremas mata sendiri? Ngeri sih. Backstory tentang pertemuan Shawn dan Elizabeth cukup manis dan tragis. Dari sini bisa ditarik kesimpulan kalau Shawn sangat terobsesi sama Elizabeth, bahkan dia sampai seperti tak lagi peduli dengan kondisi tubuhnya sendiri. Ah iya, bolehkan saya berkata, kalau chapter ini terlalu eksplisit? Woi itu ngeri juga bayanginnya T_T. Soal transisi antar scene, saya rasa beberapa ada yang kurang halus, sehingga terkadang memerlukan tenaga lebih bagi otak agar bisa memahami sepenuhnya.
3| Elite Private High School
Nice! Sebenarnya masih penasaran banget dengan konsep Excel World. Ditambah lagi dengan kekuatan "ki" yang dimiliki Athalla dan siapa sebenarnya Athalla itu? Hmm jadi di sini Shawn akhirnya bertemu dengan Elizabeth? Wah makin memarik nih!
4| Ambushed
Penasaran dengan motif di balik sikap biadabnya Athalla. Sejak awal Athalla selalu menunjukkan sikap tak patutnya terhadap Shwan. Kan kasihan :(. Secara penulisan, cerita ini ditulis cukup apik, meski tak jarang masih dijumpai beberapa kalimat yang bias makna, beberapa dialog tag yang juga terkadang masih kurang, sehingga membuat pembaca sedikit kebingungan siapa yang berbicara. Untuk konsep cerita ini terbilang sangat unik, mungkin akan semakin menarik lagi bila ke depannya penulis bisa mengembangkan lagi world buildingnya. Cayo! Well, kerja bagus buat kak Yoga atas karyanya! Semangat selalu!
5. Ram
Bab 1 Excel World
Prolog langsung dibuka dengan adegan baku hantam yang intens, membuat saya bertanya-tanya akan apa yang sebenarnya terjadi. Perkenalan tokoh di bab satu dituangkan secara menarik, walaupun saya belum dapat menyimpulkan korelasinya terhadap prolog. Terdapat detail-detail fiksi ilmiah yang kental di awal bab. Saya langsung menangkap pesan-pesan futuristik yang sepertinya menjanjikan untuk terus diikuti. Unsur kejutan yang dihadirkan penulis di akhir bab telah menciptakan rasa penasaran tentang dunia "Excel World" yang luar biasa.
Bab 2 Uncontrolled Obsession
Paragraf pertama dibuka dengan kombinasi show dan tell yang unik, menambah kesan fiksi ilmiah dengan intrik misterius. Banyak jargon-jargon asing yang mulai diperkenalkan, membuat semuanya semakin menarik. Namun, beberapa kalimat terasa membutuhkan waktu untuk dicerna, saya sulit membedakan yang mana makna konotatif maupun denotatif. Akan lebih bijaksana, jika penulis sudi meninjau kembali pilihan kata yang digunakan. Sudut pandang orang ke-tiga terbatas yang digunakan untuk menggambarkan kebingungan Shawn, berhasil memicu rasa penasaran saya untuk mempelajari lebih lanjut, tentang apa yang sebernarnya terjadi pada tokoh ini.
Bab 3 Elite Private High School
Pada bab ini saya disuguhkan gaya bercerita yang agak berbeda dari bab sebelumnya. Walaupun (menurut saya) terkesan sedikit tidak konsisten, pilihan gaya bahasa ala-ala fiksi remaja tersebut cukup sesuai dengan suasana lingkungan di sekolah. Ini membantu pembaca mudah terhanyut ke dalam cerita. Lagi-lagi, saya menemukan beberapa adegan yang terpotong, padahal ini sebenarnya bisa digunakan penulis untuk memperdalam pengenalan karakter. Oleh karena itu, saya belum dapat menangkap benang merah konflik hingga sejauh ini; apa yang membuat mereka terjebak dalam situasi seperti itu? Sepertinya, ini akan terus menjadi misteri bagi saya.
Bab 4
Hati-hati, penggunaan foreshadowing berlebihan untuk membangkitkan rasa penasaran pembaca, berpotensi menciptakan plot hole yang tidak perlu. Meski demikian, bab ini terasa intens adegan pertarungannya. Beruntung, penulis melekatkan unsur sains yang begitu menohok, jika tidak, pertarungan antara Shawn dan Athalla akan lebih mirip cerita fantasi semata.
Salam Manis,
Tim Scifer
●●●
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro