Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Scifer • Elite Klass

TRANSKRIP ASRAMA SCIFER 
Judul         : Elite Klass
Penulis     : syfaads

Kesan dan Pesan penulis

Sebagai penulis aku nggak mau hanya mengatakan mereka jenius, cerdas, atau multitalenta. (Aku sering baca novel/buku yang tokohnya disebut begini, tapi aku bahkan masih bisa nebak alur & jalan pikiran tokoh.) Tapi aku bawa pembaca menyelami pola pikir mereka, apa yang mereka lakukan, seperti apa mereka itu. Aku nggak hanya kasih keterangan Hacker, tapi kubuat kalian tahu apa yang Raphaello lakukan dengan meretas di chapter 11. Aku nggak hanya sebut Khaled poliglot tapi kutampilkan aksi debat internasionalnya di chapter 13. Aku nggak hanya sebut Mala si Aktivis Sosial tapi kutunjukkan aksinya di Gedung PBB pada chapter 16. Dll.
Daripada transmigrasi yang terlalu fiktif, aku mengambil tema 'Parallel Universe' dan menjelajahi dasarnya materi ilmiah itu.
Meskipun ada beberapa miss di latar yang harus aku revisi nantinya, banyak adegan yang ku eksplisit, pesan tersirat, diksi lumayan tinggi, dan cerita berat yang dark.
EK ngasih banyak hal positif padaku. Aku jadi suka belajar—dan mudah memahami materi karena selama menulis aku terbiasa ngasah otak sampai enggak ngerasa pusing lagi. Ketika jenuh belajar malah aku nulis EK. Aku juga termotivasi dengan kejeniusan karakternya, aku jadi semangat belajar dan mau sesukses mereka!
Aku melihat literasi Indonesia masih rendah (terlebih teman sekitarku yang pemilih bacaan dan mayoritas malah tidak suka membaca.) Jadi disini tanpa sadar EK sudah merangkum puluhan jurnal/artikel/Video/Makalah. Kubuat alurnya dengan tokoh remaja seumuranku—karena aku mau bangkitin rasa semangat eksplorasi dan penasaran ilmu terlebih kisaran 14-17 tahun.
Setelah menulis EK aku berpikir untuk nggak berhenti berkarya dan sharing ilmu ke yang lain.

Review by Sea

Chapter 1 & 2
Ini baguss banget!!! Walau ada beberapa bagian yang aku ga bisa paham sama teka-tekinya tapi sesuai sama yang kakak mau! Dua chapter di awal udah bisa ngebuat pala pembaca bertanya-tanya sendiri! Aku juga masih coba mengerti hubungan Yunna sama Hera di sini.

Chapter 3&4

WAH SUMPAH! AKU SELAMA BACA GA BISA BUAT GA TERCENGANG, GILAAA, BERASA LAGI BACA NOVEL LUAR NEGERI! Gilaa kak syifaaa kerenn bangettt?!! Selama aku baca, aku juga nambah pengetahuan walau otak aku kadang gak nyampe! Teka-tekinya juga seru! Aku cuma ada kendala di para tokohnya kayakk masih suka bingung "Ini siapa ya? Oh ini si itu yaa" Bahasanya keren, gaya penulisannya kecee!
Menurutku semua udah oke kok! Cuma ada saran tambahan setelah tanda tanya kata selanjutnya pake kapital dan kata ku/mu diikuti kata sebelumnya, tapi yang lainnya beneran udah kece! Keren! Bagus! (cmiiw)
Aku suka banget! Semangat kak Syifa nulisnyaa!!!!

Review By Ram

Bab 1 “First Conspiracy; Truth of Tricky Freedom.”
Sejak pertama kali membaca bab ini, saya menduga, penulis akan mengangkat tema kekerasan dalam keluarga. Mengingat, bagaimana buruknya perlakuan penghuni rumah itu terhadap sang Protagonis, terlebih dalam usianya yang masih belia. Adegan tersebut memanglah tidak pantas untuk ditiru, namun dibalik kisahnya terdapat sebuah pesan moral yang mendalam. Saya berharap, penulis nantinya memperbaiki susunan dialog tag dan action tag yang kurang efektif penulisannya, supaya menjadi jelas siapa saja yang sedang berbicara dan apa yang sedang dilakukan. Ini dimaksudkan agar pembaca awam seperti saya, lebih mudah mencerna gagasan yang ingin disampaikan, tanpa perlu membolak-balik tiap narasi dalam paragrafnya.

Bab 2 “365; End of Cinderella Parallel Universe.”
Di akhir bab sebelumnya, saya dijanjikan sebuah hook yang membuat tergila-gila, ditambah lagi pesan surat tersebut terkesan sangat misterius. Saya juga seorang penggemar teori konspirasi dunia, topik semacam ini adalah bacaan favorit yang paling saya cari-cari. Bagaimana sekelompok remaja (walaupun tergolong jenius) mampu menghadapi persoalan pelik yang bahkan melibatkan PBB, sangatlah menarik untuk diikuti kisahnya. Sayangnya, saya belum menemukan jawaban itu. Penulis malah melanjutkan narasinya dengan hipotesis multi-semesta yang perlu disederhanakan kembali penjelasannya. Saya sulit menangkap gagasan bahwa tokoh dalam cerita ini melakukan apa yang mungkin disebut-sebut “ber-transmigrasi (?)”. Saya akui bahwa saya sendiri sangatlah payah untuk memahami topik seperti ini, terutama dalam kategori karya fiksi ilmiah. Ini menarik, semoga di bab berikutnya, saya menemukan jawabannya.

Bab 3 “12 Member ELITE”
Alih-alih mendapat pencerahan, saya justru disuguhkan dengan biodata dan segudang prestasi luar biasa nan menakjubkan dari “12 Member ELITE”, rata-rata terdiri dari remaja. Saya tidak menemukan perkembangan plot yang berarti di sini. Saya menangkap, barangkali penulis bermaksud menyampaikan backstory semua tokoh dalam cerita, sedini mungkin, sekaligus mencipta world building yang unik.

Bab 4 “First Debated; Vinder Larsson vs Khaled D. Goya.”
Saya merasakan perubahan pilihan kata yang cukup signifikan pada bab ini, seakan-akan tak lagi membaca novel terjemahan seperti sebelumnya. Diksinya mulai mengalir, diimbangi telling mendetil. Sisipan gambar lumayan membangkitkan imajinasi, membantu meringankan mata dari deretan teks yang dijejalkan dengan panjang. Dialog penuh nilai historis yang disajikan, cukup provokatif. Sepertinya, penulis kali ini mengangkat tema tentang Islamophobia, sangat sensitif untuk negara bermayoritas muslim. Perlu diingat bahwa pembicaraan seperti ini, rentan membawa persoalan sosial yang besar, berpotensi melanggengkan praktek diskriminasi pada kaum minoritas. Saya berharap, penulis sudah mempertimbangkan matang-matang gagasan tersebut, sebelum mengadopsinya sebagai setting dialog.

Review By Gilang

Bab 1 : First Conspiracy; Truth of Tricky Freedom
Pembukaan cerita yang terbilang baik. To the point dan mampu menimbulkan tanda tanya di benak pembaca, terutama ketika konflik keluarga yang dihadirkan pada paragraf pembuka. Semisal ada apa dengan Hera (sang tokoh utama) dan bagaimana nasibnya nanti? Bicara soal diksi, Syifa selaku penulis juga mampu untuk memadupadankan pilihan kata lugas dan anggun dalam caranya menuturkan cerita. Walau masih terdapat susunan kalimat yang cenderung bias makna pada bebrapa bagian. Tiga penggalan berita yang menjadi penutup bab ini pun berhasil memicu trigger rasa penasaran akan kelanjutan cerita. What will happen next?

Bab 2 : 365; End of Cinderella Parallel Universe
    Well, satu kata : Pusing (Syukurlah dalam artian baik). Hadirnya konsepsi dunia parallel yang tak terduga makin menambah daftar panjang rasa penasaran saya. Apalagi terkait eksistensi Yuna dan relasinya dengan Hera. Apakah Hera adalah Variant lain dari Yuna di Alternate Universe? Atau justru kesadaran variant beda universe yang terjebak lintas jagad pada versi lain dirinya? Lantas apa kesinambungan semua itu dengan plot cerita? Entahlah, semoga Syifa nanti berbaik hati menjelaskan. Ini memang terlihat rumit, tapi menarik!  Ah, iya world building juga dihadirkan dengan baik, apalagi dengan disertakannya ilustrasi. Hanya satu komplain dari saya yaitu pemakaian bahasa asing yang kurang efektif.

Bab 3 : First Debated; Vinder Larsson vs Khaled D.Goya
    Memasuki bab ketiga, saya makin terkagum dengan cara penulis menghadirkan cerita yang begitu berbobot dan kaya akan wawasan. Walaupun cenderung memuat opini yang sedikit sensitif dalam konteks kesejarahan. Kemunculan beberapa karakter ditampilkan dengan baik, meski tidak semuanya bisa berbekas kecuali sebagian selayaknya khaled dan Vinder. Kedepannya, harap Syifa bisa memanajemen ulang penataan karakter sesuai porsinya agar tidak tenggelam dan mudah terlupakan.

Bab 4 : 2 Olympians; Solve Out Riddle Rangking
    Bab yang terasa lebih panjang dari pada sebelum-sebelumnya – mungkin karena begiu banyak informasi yang dihadirkan. Deskripsi cerita masih dibawakan dengan narasi penyerta yang runtut nan berbobot. Penggambaran dinamika sekolah mereka cukup mendetail, unik dan asyik untuk diikuti. Tentunya cukup terkejut karena Syifa begitu niat dalam menambahkan detail berupa riddle-riddle rumit. Well, saya rasa itu cara yang baik untuk menyeret pembaca agar hanyut dalam situasi yang dihadapi para tokohnya.

***
Overall, Syifa selaku penulis mampu menghadirkan sebuah konsep cerita menarik dengan sajian narasi yang rapi dan informatif. Apalagi dengan hadirnya beragam istilah ilmiah, penggalan kisah sejarah dsb yang mengindikasikan betapa seriusnya penulis dalam menggarap cerita ini. Hanya saja, Syifa harus lebih berani mengeksplorasi dan membagi porsi karakter agar lebih mudah menuai simpati pembaca. Juga dengan lebih dikembangkan lagi prinsip show and tell agar lebih berimbang. Good job dan semangat ya!

Review By Yoga

Chapt 1: First Conspiracy; Turth of Tricky Freedom

Penulis memberikan gambaran tentang seberapa kelam cerita ini bermuara, tentang asal usul tragedi yang akan terjadi ke depannya. Saya merasa bahwa cerita ini akan sedikit, mungkin lebih ‘dark’ or even ‘bitter’. So, let’s wait the next chapter.
Saya merasakan ada beberapa yang mengganggu di cerita ini, seperti penggunaan diksi yang kurang pas. Penulis berusaha menggabungkan akan indahnya diksi dengan penjelasan/narasi/deskripsi secara bersamaan, yang mana baik untuk beberapa hal. Namun, dengan pola yang cukup berulang, membuat saya harus naik-turun untuk memahami lebih lanjut.
Di lain sisi, cerita ini menyuguhkan segala hal. Membuka rasa penasaran kamu, tentang apa itu ELITE? Tentang apa itu keluarga? Tentang segala hal yang harusnya dijawab sepanjang cerita.
It’s a good story to be read, but you have to spend much time due to its words

Chapt 2 : 365; End of Cinderella Parallel Universe
Well, aku merasa kapasitas otakku cukup lemah untuk memahami dunia paralel ini. Di sini peran Yunna dan Hera mulai diperkenalkan, tentang rasa penasaran mereka akan ELITE, tentang distorsi yang mungkin saja terjadi.
Penulis mampu menggambarkan dunia dengan cukup bagus dan menarik. Hal ini menjadi kelebihan, dan kekurangan secara bersamaan. Sebab, penggambaran dunia yang dipisahkan hanya dengan ‘Yunna menjadi Hera’ membuat pembaca terkadang ‘halu’. Kok bisa?
And, lagi. Penulis masih mencapurkan keindahan diksi, dalam narasi yang kurang pas. Walau harus diakui itu menarik.

Chapt 3: Scret Information; 12 Member Elite
Biografi para ELITE! Wow! Eksekusi yang baik dan dipikirin matang-matang. Saya suka cara penulis menggambarkan karakter. Namun, ada hal yang kurasa kurang. Apa ya… seharusnya gak semua biografi dijelasin sih. Why? Buat seru aja.
Kritik aja kerjaku! Ya, aku suka aja. Hehe

Chapt 4: First Debated; Vinder Larsson vs Khaled D.Goya
Amazing! I love the way how she delivered the religion conflict.
Ini adalah tulisan pinggir jurang. Hanya orang dengan ketabahan dan kesabaran kuat yang mampu memahaminya. Dan, di sini penulis berusaha menambahkan unsur tambahan ke cerita. Satu nilai tambah bacaan ini adalah riset yang cukup detil dan mendalam. Serta, mulai mengalirnya percakapan antar satu karakter dan lainnya.

Ada satu kekurangan yang disorot, yaitu penjelasan Khaled yang terkesan deskriptif. Seperti teks yang terancang. Aku belum tahu total apakah ke depannya Khaled akan sedeskriptif ini dalam penjelasan tentang sejarah. Jika iya berarti poin lebih, jika tidak berarti harus lebih konsisten.

Review By Rahma

Bab 1. First Conspiracy; Turth of Tricky Freedom
Pembukaan cerita yang terbilang menarik. Pada awal bab saya langsung dibuat bersimpati pada karakter utama lantaran kekerasan yang disuguhkan penulis. Di mana eksistensi Hera yang digambarkan sebagai anak tiri dan tergolong masih remaja itu mendapat kekerasan dari keluarganya. Saya kesal? Tentu. Akibat hal itu, mulanya saya pun menebak jika cerita ini akan berputar pada persoalan keluarga. Namun, siapa yang dapat menduga mengenai keputusan apa yang akan Hera ambil selanjutnya. Belum lagi dengan adanya beberapa fakta penting yang sepertinya sengaja diletakkan penulis di akhir bab. Itu errr ... membuat saya penasaran. Progam ELLITE? Well, saya pikir penulis berhasil menarik simpati pembaca sejak bab pertama ini.

Bab 2. 365; End of Cinderella Parallel Universe
Sebentar! Ini semakin menarik. Yeah, meski mulanya sedikit pusing dengan hubungan antara Hera, Yunna, dan dunia paralel yang diangkat penulis. Kendati demikian, saya merasa beruntung sebab penulis berbaik hati mau menjelaskan teori tentang hipotesis paralel universe tersebut dengan baik. Ah, tampaknya saya jadi lebih mengerti sekarang. Omong-omong, world building yang dibangun pun cukup apik, terlebih lagi dengan disertai ilustrasi yang semakin membangkitkan imajinasi saya. Nice! Satu hal lagi yang membuat cerita ini menarik, keterkaitan PBB dengan sekelompok 12 anak remaja yang digadang-gadang jenius itu. Seperti apa sih mereka? Dan seperti halnya bab pertama, bab kedua ini juga diakhiri dengan adegan yang kian membuat saya penasaran.

Bab 3. Scret Information; 12 Member Elite
Wah! Biodata 12 Ellite Member bikin iri ya? Sepertinya di bab ini penulis hendak menyampaikan biodata karakter berserta latar belakangnya dengan cara ringkas. Ilustrasi karakternya yang disajikan pun cukup membantu saya memvisualisasikan mereka.

Bab 4. First Debated; Vinder Larsson vs Khaled D.Goya
Sulit dibayangkan jika jadi Hera yang terjebak di kehidupan yang mana tidak bisa kabur begitu saja. Pada bab ini mulai banyak karakter-karakter yang bermunculan. Dialog-dialog yang disajikan terasa mengalir dengan disisipi beberapa hal mengenai sejarah. Walaupun begitu agaknya pembicaraan mengenai agama terbilang cukup rentan. Dari sini saya jadi kagum akan wawasan yang dimiliki penulis. Secara penulisan, cerita ini ditulis cukup apik, meski tak jarang masih dijumpai beberapa kalimat yang bias makna dan juga beberapa dialog tag yang terkadang masih kurang, sehingga membuat pembaca sedikit kebingungan siapa yang berbicara. Well, kerja bagus buat Syifa atas karyanya! Satu kata akhir untuk karya ini. Keren! Semangat terus ke depannya!

Review By Ica

BAB 1
“Pembaca yang baik tahu cara menghargai penulisnya.” Baru saja mencicipi paragraf
pertama, saya sudah dibuat terkesima oleh diksi yang digunakan. Sedikit berbelit, tapi indah.
Meski, jujur, agak sulit bagi saya untuk mencernanya lantaran harus mengulangi bacaan
pada beberapa kalimat, barangkali karena tidak terbiasa dengan diksi dengan gaya ini.
Narasi/ hint di penghujung bab memercikkan keseruan yang akan datang dari bab-bab
berikutnya.

BAB 2
Dalam pembukaan bab, 2AITO ini kembali disebutkan. Saya jadi makin bertanya-tanya apa
sebenarnya 2AITO yang disebut-sebut ini. Bersiap, bacaan selanjutnya akan semakin berat.
Anyway, hal pertama yang ada di pikiran saya saat membaca pembunuhan terhadap
presiden Indonesia adalah … astaga, sudahlah! Btw, adegan dimana Caithlin menghampiri
saudara tirinya yang akan dieksekusi,setelah ia fitnah, mengingatkan saya dengan salah
satu cerita webtoon yang seru, tapi saya lupa judulnya. I like ur style more btw, keep it up!

BAB 3
Deskripsi karakter yang sangat kompleks dan memukau! Mulai dari ilustrasi masing-masing
karakter, kemudian bakat serta hidden biography yang kece badai. I like all their vibes!

BAB 4
Pada bab ini mulai banyak karakter baru yang bermunculan. I’m getting more excited! Unsur
sejarah dan agama yang disisipkan penulis dalam cerita ini membuat saya kagum akan
wawasan penulis. Dibutuhkan riset yang tidak main-main untuk membuat cerita macam ini.
Meski untuk narasi dan dialognya sendiri bagi saya butuh agak lama untuk dicerna, but bagi
orang yang menyukai dan sudah terbiasa membaca gaya bahasa yang seperti ini akan
sangat menikmati dan mengaguminya. Lastly, semangat terus menulisnya kak Syifa! I love
ur style.

Review By Olin

Bab 1 “First Conspiracy; Truth of Tricky Freedom.”

    Pembukaan yang menarik, bab petama langsung diawali dengan konflik antar dua saudari—secara hukum—yang mana penulis berhasil mengajak pembaca untuk menilai dua sisi bertolak belakang antar keduanya. Sedikit yang saya simpulkan dari teknik kepenulisan yang dipakai penulis untuk bab pertama ini yaitu penulis sepertinya cenderung menyukai pemilihan kata yang cukup tinggi (entah diksi tinggi sastra atau apa itu). Jujur saja, itu cukup menambah waktu estimasi saya untuk membaca ini. Namun, saya menyukai akhir dari bab ini yang membubuhkan konflik-konflik esktrim yang membuat saya penasaran untuk menggalinya.
Bab 2 “365; End of Cinderella Parallel Universe.”

    Mindblown. Ketika saya membaca ini, saya mulai mempertanyakan kapasitas otak saya. untungnya, penulis cukup menghibur saya dengan quote di awal mengenai beberapa bab awal yang memang pusing. Fiuh. Sebelumnya, saya sudah pernah membaca novel yang menaruh epilogue di awal cerita. Pembaca boleh berasumsi mengenai plot sesuai imajinasinya bukan? Saya menduga ini seperti Yunna yang menemukan sosok dirinya seakan spoiling atau memiliki pertukaran kehidupan (atau populernya: transmigrasi) dengan karakter dalam sebuah novel. Penjelasan mengenai parallel universe sedikit membantu tapi saya merasa masih meraba-raba apa maksud dari keseluruhan di bab 2 ini. Yunna dan Hera adalah satu kesatuan yang berbeda dimensi?
Bab 3 “Secret Information: 12 Member ELITE.”

    Wah, biodata dari para karakter di cerita ini. Beberapa masih belum diketahui karena belum ada kemunculannya membuat saya jadi semakin bersemangat untuk membaca lagi. Karakternya termasuk “kaya” karena menampilkan dari orang-orang yang berdarah campuran—ada negara yang disebut tidak menghalalkan bipatride jadi saya simpulkan seperti itu. Kalau salah maafkan xixi. Melihat ini saya jadi merasa terjelaskan mengapa di bab sebelumnya terdapat dialog bahasa asing dan bukan hanya satu. Menarik. Ohiya saya jadi teringat masa-masa hype ingin kejuaraan-kejuaraan itu ketika sekolah dulu. Ingin sekali rasanya jadi manusia imba. ;-;
Bab 4 “First Debated; Vinder Larsson vs Khaled D. Goya.”

    Saya suka keberaniannya membawa sesuatu yang kontroversial. Saya suka bagaimana penulis menjelaskan detail tentang sejarah dan menurut saya itu hal yang bagus untuk memberi tahu pembaca sesuatu yang mungkin tidak mereka tahu. Ohiya, saya suka juga bagaimana penulis menuliskan detail suasana dan menyematkan beberapa gambar untuk menjadi gambaran. Ciamik. Hanya saja saya masih belum menemukan titik temu kemana cerita ini benar-benar akan membawa saya. Walau begitu, bukan berarti buruk, bukan juga tidak menarik. Saya paham betul karena saya belum bisa menilai banyak untuk empat bab awal terlebih penulis pun sudah mengingatkan untuk membaca per arc agar bisa mengerti keseluruhannya. Nah, di akhir-akhir bab, saya makin menguatkan bahwa cerita ini mengarah pada transmigrasi.

    Ah iya, untuk keseluruhan empat bab, saya rasa kurang etis rasanya untuk bisa menilai lebih terlebih empat bab awal ini lebih banyak tentang pengenalan. Hanya saja, saya belum menemukan ikatan erat sekali ke unsur fiksi ilmiah. No offense. Saya anggap, itu karena saya belum menemukannya saja. Tapi sumpah, saya suka pemilihan katanya walau agak pusing. Selamat juga sudah berhasil menyelesaikan naskah ceritanya—saya sempat intip jumlah bab dan judulnya xixi.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro