Historicus • the Muse
Bedah Buku
"the Muse"
Karya
[Blurb]
"𝐀𝐤𝐮 𝐭𝐚𝐡𝐮 𝐩𝐚𝐭𝐮𝐧𝐠 𝐚𝐝𝐚𝐥𝐚𝐡 𝐬𝐞𝐧𝐢 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐛𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐧𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧, 𝐭𝐞𝐭𝐚𝐩𝐢 𝐡𝐚𝐫𝐮𝐬𝐤𝐚𝐡 𝐚𝐤𝐮 𝐦𝐞𝐦𝐚𝐡𝐚𝐭 𝐈𝐛𝐮 𝐝𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐧𝐠𝐚𝐛𝐚𝐝𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐤𝐞𝐣𝐚𝐡𝐚𝐭𝐚𝐧𝐧𝐲𝐚 𝐩𝐚𝐝𝐚 𝐤𝐚𝐦𝐢?"
Tersesat dalam kampus seni mempertemukan Cedric dengan Vincent -- "Dewa Romanya" -- dan Ronald, simbol kesetiaan di tengah teror trauma Perang Dunia II.
⁕⁕⁕
Musim gugur. Anggur dan cokelat. Patung-patung retak dan lukisan biru kelabu. Cedric ingin membenci semua itu karena mengingatkannya pada Ayah yang kian sinting. Satu-satunya pelarian adalah kekasihnya di kampus, tetapi ia ditikung.Cedric bertanya-tanya apakah ia pernah sungguhan dicintai. Ketika kenangan-kenangan indah masa kecilnya dibombardir semasa perang dunia dan segalanya berubah, ia disadarkan betapa cepat orang-orang beranjak. Hingga datanglah Vincent, seniman terberkati dari Italia. Vincent menawarkan Cedric untuk mengabadikan kenangan masa kecilnya dalam wujud patung. Akankah Cedric menerimanya -- mengungkung diri dalam masa lampau dan membiarkan ayahnya tetap sinting?
[Review]
• Dias
Dari 3 BAB awal, penulis mampu menyajikan orientasi karakter dengan baik. Terlihat tujuan dari karakter utama dan konflik batin yang terlihat di awal-awal BAB. Walaupun konflik utama nya belum terlihat, namun yang ditonjolkan adalah karakterisasi dan lingkungan si karakter utama.
Untuk tata tulis sudah sangat baik dan enak untuk dibaca. POV 1 yang dibawakan juga jelas dan tidak sulit untuk dipahami serta tidak belibet.
Salam manis,
Historicus
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro