Fantaser • Utusan Kristal Suci
Bedah Buku
"Utusan Kristal Suci"
Karya diky_erawan
●●●
• [ Blurb ] •
"Di manakah ini? Apa aku sudah mati?"
Setelah membuka mata, Dimas Santoso, pria 28 tahun dari Bumi, mendapati dirinya telah pindah ke sebuah dunia lain bernama Eoggavar. Menurut pengakuan Elina dan Cheryl, gadis petualang yang pertama ia temui, lelaki itu rupanya telah diangkat menjadi seorang Utusan Suci.
Dia mengetahui dunia itu sedang dalam krisis. Farus, sang Dewa Kegelapan, telah bangkit setelah tersegel selama seratus tahun. Bersama Empat Jenderal Kegelapan, mereka menyebar teror serta menghisap kekuatan Empat Kristal Elemen.
Seiring berjalannya waktu,Dimas bertemu dengan Diky Ernawan, sahabat masa kecil sekaligus Utusan SuciPertama. Kedua pria Bumi itu berjuang melawan sang Dewa Kegelapan, dengandibantu petualang dan tentara kerajaan yang menaungi Eoggavar.
• [ Pendapat ] •
1. Andy
Pertama-tama, thumbs up untuk Kak Diky karena telah menyajikan Utusan Kristal Suci dengan sangat rapi, seperti penggunaan tanda baca karena masih banyak kutemukan penulis di luar sana yang belum memerhatikan ini dengan baik. Karena, tak peduli seberapa keren sebuah plot, tetapi kalau disampaikan dengan penulisan yang berantakan pasti juga tidak nyaman untuk dibaca, bukan? ^^ Selebihnya, mungkin ada beberapa kaidah yang perlu dibenahi sedikit, seperti penggunaan 'tetapi' yang tidak boleh di awal kalimat dan diganti dengan 'namun'. Jangan lupa untuk diikuti dengan koma.
Di samping itu, aku menaruh perhatian besar pada prolog Utusan Kristal Suci. Bagiku--dan aku yakin bagi mayoritas penulis di luar sana--prolog dan bab satu termasuk salah satu elemen paling penting dalam cerita. Cara seorang penulis menyampaikan keduanya menunjukkan bagaimana cerita akan dibawa hingga tamat. Jika keduanya menarik, maka bisa dijamin sebagian besar isi cerita pun menjanjikan keseruan yang sama hebatnya.
Kusarankan agar prolog dan bab satu UKS disajikan sekeras ledakan bom yang menghancurkan sebuah kota. Meledak. Buat pembaca berdebar-debar dengan petualangan yang akan dihadapi Dimas di dunia isekai yang ia masuki. Jika Kak Diky berhasil membuat prolog dan bab satu yang sangat memikat, aku yakin bab dua dan seterusnya akan tertular keseruan yang serupa.
Ada sebuah saran yang Kak Diky bisa pertimbangkan untuk prolog dan bab satu yang menggemparkan:
Seperti yang kubilang di atas, buat sebuah ledakan. Ledakan pun tak bisa berdampak besar jika tidak dimulai dengan shocking. Dan Brown pernah berkata bahwa cerita yang epik dimulai dengan sama epiknya; kau "melempar" bom besar di awal cerita untuk memancing ketegangan dan rasa penasaran pembaca. (Warning: pembahasan sensitif) Kita biasanya terguncang saat melihat di televisi tentang anak-anak yang menghadiri sekolah dengan damai, lalu tiba-tiba seorang penembak brutal menghancurkan sekolah hingga menewaskan banyak anak. Miris, bukan? Anak-anak itu tidak bersalah, dan mendadak jadi korban kekerasan!
Alih-alih memaparkan kehidupan Dimas dalam sekejap mata seperti biografi singkat, ceritakan sekilas kehidupannya di bumi dengan mengalir dan dramatis. Tidak mengapa kalau menghabiskan satu bab penuh, Kak Diky bisa akhiri itu dengan tabrakan yang mencengangkan, dan itu lebih heboh! Dengan menceritakan kehidupan Dimas lebih detail di bumi, kita tahu bagaimana nasib dan perasaannya di sana. Tentang betapa lelahnya ia, dan barangkali bisa ditambahkan cerita akan betapa riuh restoran tempatnya bekerja hingga Dimas tak ada kesempatan untuk duduk sebentar saja. Pembaca akan lebih bersimpati. Kemudian, saat ia berkendara untuk pulang, tiba-tiba ... BUM! Dia tertabrak! Oh, betapa malangnya. Pembaca bakal lebih merasakan damage saat menyadari bahwa Dimas, yang begitu kelelahan dan hanya ingin beristirahat, justru berakhir tertabrak ... tapi, tunggu! Dia tidak tewas! Dia justru tersedot sebuah lubang hitam. Kira-kira apa yang terjadi padanya? Bacalah bab selanjutnya.
Mungkin, seperti itu yang bisa kusarankan kepada Kak Diky, karena teman-teman pun sudah memberikan banyak saran membantu di bawahku. Kami pun sepakat bahwa cerita isekai sedang booming beberapa tahun belakangan dan ada begitu banyak potensi ide untuk dieksplorasi. Utusan Kristal Suci tidak terkecuali. Sebagai cerita dengan banyak potensi, Utusan Kristal Suci bakal sangat menarik dan standout dari cerita isekai lainnya, jika diawali dengan kejutan ledakan yang sangat besar! Jika aku bisa memberi saran lagi, bacalah novel thriller karya Dan Brown untuk menganalisa cara membuat pembuka cerita yang mendebarkan. Semangat, Kak Diky!
2. Biyu
Utusan Kristal Suci menjadi salah satu cerita fantasi yang memadukan unsur lokal. Ini menjadi nilai tambah mengingat kebanyakan novel fantasi jarang menggunakan latar Indonesia sebagai babak awal cerita. Sejauh yang kubaca, alur yang disajikan oleh Kak Diky berjalan terlalu cepat, sehingga kurang memberikan kesan pada pembaca. Selain itu, penggambaran suasana juga terlalu mudah berganti. Sebagai contoh, Dimas yang ketakutan karena diculik, tiba-tiba merasa santai saat diberikan makanan, walaupun di beberapa bagian itu bagus karena tidak bertele-tele. Alangkah baiknya jika penulis memberikan detail dari setiap peristiwa dan tidak terburu-buru untuk beralih ke adegan berikutnya.
Berbicara tentang detail cerita, kurasa Utusan Kristal Suci kurang memberikan gambaran tentang karakter tokoh. Sedikit saran, Kak Diky bisa memainkan karakter tokoh, seperti memberikannya sentuhan 'sifat khusus' yang melekat agar tokoh mudah diingat. Seperti yang kubilang sebelumnya, alur cerita berjalan terlalu cepat. Bagian yang paling kusorot adalah tentang bagaimana Dimas jatuh cinta. Kupikir sebagai pembaca, keromantisan yang dituliskan tidak terasa alami karena dibuat terburu-buru dengan salah satu tokoh. Berita baiknya, aku menyukai bagaimana Kak Diky menyelipkan misteri pada setiap bab, sehingga mampu menarik perhatian dan membuat pembaca bertanya-tanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.
Terakhir, aku akan menyampaikan tentang penggunaan kalimat. Secara keseluruhan, tidak ada ejaan atau tanda baca yang mengganggu. Kak Diky mampu dengan baik merapikan tulisan, sehingga mudah dipahami. Namun, kalimat yang digunakan seringkali bersifat tell dan bukan show sehingga pembaca kurang merasakan sentuhan dari cerita. Selain itu, terdapat kalimat yang sedikit berbelit, seperti rambut pirang yang sering disebut dalam satu paragraf. Sedikit saran untuk mengurangi penggunaan tanda koma pada kalimat penjelas, Kak Diky dapat menggunakan tanda baca (--) untuk memudahkan pembaca dalam memahami.
Secara keseluruhan, Utusan Kristal Suci karya Kak Diky merupakan salah satu cerita yang unik karena pada bagian tertentu mendorong pembaca untuk terus penasaran bagaimana akhir kisah. Juga tentang latar lokal yang diselipkan di dalamnya. Good Job, Kak Diky!
3. Khai
Mengenai Utusan Kristal Suci. Jujur aku cukup tertarik dengan cerita ini. Kebetulan aku juga penikmat cerita isekai atau pindah alam kaya gini. Mungkin aku gabakal ngomong banyak di sini, karena jujur aku sependapat sama temen-temen yang lain. Tapi aku akan mencoba berbicara sedikit mengenai Utusan Kristal Suci ini.
Pertama, untuk penulisannya sendiri sudah rapi, meskipun beberapa masih menggunakan kata yang tidak sesuai KBBI. Meskipun sepele tetap harus diperhatikan ya. Lalu tentang narasi. Di sini aku merasa jika penulis terlalu to the point, hal ini mungkin di sebabkan penulisannya yang menggunakan sudut pandang orang ketiga yang terkesan mahatahu. Contohnya pada saat pendeskripsian atau pengenalan sang tokoh. Akan lebih baik jika penulis lebih menceritakan secara perlahan kehidupan Dimas. Misalkan tentang pekerjaan MC sebagai pelayan restoran. Penulis bisa mendeskripsikan apa saja yang dilakukan oleh Dimas sehingga nantinya pembaca bisa menerka-nerka sebenarnya apa sih profesi Dimas sebelum nantinya mencapai kesimpulan.
Lalu penulisan angka seperti umur seharusnya dituliskan menggunakan kata. Contoh : Dua puluh delapan tahun.
Kemudian interaksi antar tokoh. Rasanya sedikit mengganjal jika Dimas terkesan percaya-percaya saja kepada 2 gadis yang baru ia temui, terlebih ini di tempat yang sangat asing bagi Dimas. Rasanya kurang greget aja kalau mereka bertiga apalagi Elina dan Dimas yang langsung akrab begitu saja. Karena biasanya kalau orang baru kenal sedikit saja mereka pasti merasa canggung, kan?
Overall, Utusan Kristal Suci ini menarik.
Mungkin itu saja yang bisa aku sampaikan. Semoga bisa diterima, ya. Semangat untuk penulis!!
4. Rhea
Untuk premis, ini sebenarnya umum dipakai untuk cerita isekai, tapi ini ada rasa lokalnya (MC orang Depok). Truck-kun diganti sama angkot buat 'pindahin' si MC. Untuk seseorang yang baru kelempar ke dunia baru, buatku Dimas terlalu anteng. Kupikir bisa saja dia memang tipikal orang yang lebih ke sisi tenang ga grasak-grusuk gitu.
Ini sedikit saran saja, alangkah baiknya bila penulis bisa jelasin sedikit kenapa Dimas ga panik-panik amat saat dihadapkan dengan sesuatu yang benar-benar baru, dia cenderung terima-terima aja gitu. Padahal, jelas dunianya sangat berbeda dengan kondisi ketika dia di bumi. Kesan pertamaku untuk tingkat 'ketenangan' Dimas karena mungkin saja di dunianya sendiri dia memang suka main RPG ato game2 sejenis SAO begitu. Abisnya dia ga kaget-kaget banget ada cewe pirang bawa tongkat dan ngaku Healer yang satu lagi rambut merah bawa-bawa panah.
Lanjut ke bagian Dimas yang biasa-biasa (ga keliatan gugup) aja berhadapan dengan dua cewek, tapi pas berikut-berikutnya dia mulai gagap karena gugup. Peralihannya menurutku kurang smooth. Nah, di awal dia pindah dunia memang dia teriak-teriak sampai sakit leher, abis itu udah biasa lagi. Untuk ukuran orang yang tergagap-gagap karena gugup, kok bisa dia ga 'gagap' ketemu dunia yang bener-bener baru.
Yang aku suka dari cerita ini yaitu penggunaan 'kau' dan 'kamu' dari 3 tokoh di sini. Jadi misalnya penulis ga kasih tau siapa yang ngomong, aku dah bisa tebak sendiri karena ada pembedanya dari cara dan gaya mereka ngomong. Pacing-nya menurutku dah ok, ga lambat atau kecepatan juga.
Untuk penulisannya sendiri rapi dan penulis paham PUEBI jadi untuk bagian ini sama sekali tidak ada masalah. Typo ada (kelebihan kata, lupa dikasih tanda titik di akhir kalimat), tapi ga banyak. Di bab 3, entah kenapa jarak antar paragrafnya lebar banget. Lalu, ada kata yang harusnya disambung, tapi malah dipisah (itu lah = itulah, dengan mu = denganmu).
Akhir kata, aku suka dan ingin mengikuti petualangan Dimas, Cheryl dan Elina melawan kegelapan. Btw, yang bikin penasaran justru nasib Diky si utusan pertama. Please, jangan bikin tebakanku bener kalao Diky itu adalah ....
Dewi Nadella ini ternyata suka menculik wong lokal ya. She has great taste for Indonesian men 👍🏻
5. Oisha
Menurut saya untuk awalan kurang menarik, karena lebih banyak telling daripada showing. Namun menurut saya untuk penulisan sudah cukup baik dan baku. Ada yang harus digarisbawahi bahwa lebih baik untuk mendeskripsikan bunyi daripada "Tin Tin". Misalnya ada suara mobil, lebih baik ditulis begini "suara klakson mobil yang lewat membuat diri ini kaget" contoh gampangnya gitu sih. Selebihnya bagus sih karena menurutku lebih berani dan condong ke lokal banget. Oiya kayaknya kalau covernya minamalist bagus deh bisa menarik pengunjung buat baca, karena cerita ini udah rapi, tapi kurang mengundang aja.
6. Ryo
Ada beberapa hal yang Ryo mau senggol di sini. Pertama, deskripsi, kita tahu cerita ini udah sering banget dipakai dan dibuat, tapi kita bisa bikin "khas" yang hanya ada di cerita kita. Misalnya deskripsi, deskripsi dalam cerita ini udah oke, tapi masih terlalu terbatas dan bisa dikembangkan jauh lebih baik.
Maksud terbatas di sini adalah, kamu deskripsiin tokoh dan latar itu terlalu monoton dan bikin pace-nya gak nentu alias terlalu cepat, bukan berarti jelek, tapi jadi monoton dan gak ngalir. Ryo sebagai pembaca kurang bisa membayangkan latar dan posisi si tokoh ama suasana/perasaan tokoh, Contoh :
Dimas hanya menghela napas panjang dan menunduk. Alisnya berkerut dan tatapannya terkesan sendu.
Ryo kasih contoh deskripsi yang lebih efektif dan hidup ; Dimas berjalan membuntuti Elina, meski berada di tengah-tengah kebun buah yang indah, tetapi sejak tadi pria itu hanya menunduk terdiam. Elina menyadari hal itu, dia memelankan langkahnya agar mereka berjalan beriringan.
"Kau tengah memikirkan sesuatu?" tanya gadis itu.
Kedua, Ryo mau bahas soal plot. Sederhananya plot itu urutan masalah dari awal cerita sampe ending, gak cuma keseluruhan cerita, tapi juga tiap bab.
Nah, di sini kulihat Dimas malah lebih memikirkan orang-orang di bumi, daripada berusaha bertahan hidup di dunia dia sekarang. Ryo paham sih dia sebagai manusia juga pasti kangen sanak-saudara, tapi dia lagi ngehadepin masalah yang lebih besar (dunia lain) yang tidak dia kenal sama sekali. Ryo bakal bilang lebih masuk akal kalau Dimas gak percaya siapa pun di tempat ini, seenggaknya pada pandangan pertama dia bakal lebih ke arah waspada atau takut, sebagai respons alami manusia untuk menjaga diri di tempat asing. Setelah penduduk setempat berhasil bikin Dimas tenang, baru masuk akal kalau Dimas jadi kangen bumi.
Ketiga, dialog. Di sini dialogmu terlalu kaku, padahal kamu bisa bikin dialog yang lebih santai.
Contoh : Elina menatap lekat wajah Dimas dan tersenyum lembut. "Kalau kamu mau cerita, silahkan saja. Mungkin aku bisa sedikit membantu."
Bisa ditulis jadi : Elina berjongkok di depan semak beri berwarna biru gelap, diikuti Dimas berjongkok di sampingnya. Gadis itu menatap beri satu per satu memilahnya sambil berkata, "Aku akan mendengarkanmu."
Tapi contoh yang Ryo kasih juga gak sempurna, intinya latih terus tulisanmu, banyakin baca-baca novel kesukaanmu, baik genre maupun penulis. Gapapa tiru gaya bahasa mereka, toh jaman sekarang udah gak ada yang original. Jangan berhenti di tengah ya! Ryo tunggu
7. Serenade
Membaca Utusan Kristal Suci membuat saya teringat pada game MMORPG; masuk isekai, berpetualang, melawan monster, membuat guild, dan sejenisnya. Tidak lupa musuh dari kegelapan, khas cerita kepahlawanan di dunia fantasi.
Untuk penulisan, sudah cukup rapi walau masih ada kesalahan di beberapa bagian, misal penggunaan '-ku' dan '-mu' yang masih dipisah, padahal harusnya ditulis nyambung. Lalu masih ada pemborosan kata dalam satu kalimat dan paragraf yang belum efektif. Meskipun begitu, diksinya sudah beragam, mudah dipahami, dan enak untuk dibaca.
Nilai plus lagi untuk UKS adalah terdapat hook di setiap bab yang mumpuni menjadi pemancing untuk membuat pembaca penasaran dan melanjutkan ke bab berikutnya. Hal yang harus dipertahankan. Misteri diceritakan secara bertahap dan info-info yang diberikan juga tidak berlebihan, semua terasa pas.
Dari segi cerita, ada beberapa poin yang saya dapatkan. Pertama penokohan, di sini karakter Dimas diceritakan berusia 28 tahun, tapi dari penggambaran tingkah dan caranya menghadapi situasi, ia seperti ramaja berusia 16 tahunan.
Kedua, kelogisan cerita. Ini mungkin bisa dipertimbangkan dan direnungkan lagi. Saya setuju dengan Kak Rhe, MC terlihat terlalu cepat membiasakan diri dengan keadaan. Ketika terdampar di dunia isekai, MC malah khawatir pada orang di tempat asalnya dan lebih concern memikirkan pekerjaan apa yang akan ia dapatkan di dunia itu ketimbang mencari cara untuk kembali ke dunia aslinya. Atau mungkin MC memang tipe yang pasrahan ohohoho
Lalu, kejanggalan lainnya juga ada seperti ketika MC langsung menyimpulkan bahwa di dunia baru itu tidak ada listrik, padahal dia baru pertama kali memasuki pemukiman, bahkan belum menjelajahi apa pun di sana.
Oh, ada bagian yang cukup aneh untuk saya.
Jadi, MC disuruh menghadap kaisar, tapi di pertemuan itu malah MC yang bertanya, tapi alih-alih pertanyaannya terjawab, mereka malah mengenang tokoh lain itu pun hanya sekadar nama. Lalu, si MC mohon pamit dan diizinkan begitu saja oleh kaisar. Lantas, kaisar manggil dia buat apa?
Ketiga, dialog. Dialog di sini masih banyak yang terasa kosong. Maksudnya, apa yang diucapkan tokoh hanya hal-hal retoris yang tanpa diucapkan, mereka harusnya sudah sama-sama paham.
Contoh:
ada dialog ibu-ibu yang bertanya apakah MC adalah Utusan Kristal Suci dan MC malah balik bertanya mengapa mereka berpikiran seperti itu, padahal harusnya dia sudah paham mengapa orang-orang mengenalinya sebagai UKS. Ya, itu karena kalungnya yang sejak awal sudah dan selalu disinggung.
Overall, Utusan Kristal Suci merupakan karya yang layak untuk diikuti, terutama bagi mereka yang suka cerita isekai, ala-ala game MMORPG yang penuh petualangan dan aksi heroik, MC from zero to hero, dan sejenisnya. Akhir kata, Goodjob and keep writing!
8. Peachy
Aku ngga ada hal lain yang bisa dikritisi, karena temen temen yang lain udah mengkritisi dengan lengkap itu, hehe. Cuman dari aku pribadi, menurut aku di prolog, lebih terlihat seperti 'deskripsi cerita' yang harusnya ditaruh di bagian deskripsi daripada sebuah prolog. Dan masih ada beberapa kesalahan penulisan juga.
Covernya menarik, mantep banget. Diksinya juga bagus. Berasa masuk isekai. Semangat terus kak Diky, tetap berkarya dan jangan menyerah :D
Salam Manis,
Tim Fantaser
●●●
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro